Hai hai semuanya ... 🤗
Jangan lupa untuk Vote dan komennya ya 😇
.
.
.
Happy Reading
_____________________________________Hari terakhir Arsyila dan Anggi di Negara Ottoman, Negara yang memberi kesan terbaik dalam hidupnya. Hari dimana mereka berdua akan pergi ke Suleyman Camii (Masjid Suleyman), Masjid yang menyimpan sebuah kisah menarik pada bangunannya. Dua Masjid yang dibangun bukan tanpa alasan, melainkan menggambarkan sebuah perasaan mendalam dari seorang arsitektur ternama pada zamannya.
"Hei Syil, kamu sudah packing?" tanya Anggi yang baru saja selesai berkemas barang-barangnya.
"Alhamdulillah, saat kamu tidur semalam, aku sedikit berkemas."
"Hmmm, begitu. Kamu udah tanya Prof. Andri penerbangan kita nanti malam jam berapa?"
"Belum Nggi, kamu selesaikan saja dulu berkemasnya, kemudian habis itu sebelum kita pergi berkeliling nanti kita tanyakan ke prof soal penerbangan kita nanti, oke?"
"Oke!"
Anggi sibuk mengemasi barang-barangnya untuk kepulangan mereka kembali ke Negara tercinta yaitu Indonesia, sedangkan Arsyila yang lebih dulu selesai berkemas kini sibuk dengan ponselnya. Arsyila terus menggeser layar ponselnya yang berisi foto-foto mereka dan banyak foto masjid-masjid serta beberapa tempat yang telah mereka kunjungi di Turki.
Saat tengah asik dengan menggeser layar ponselnya, terlihat gambar dimana ada dirinya, Anggi, Neara dan Ansel. Ansel yang ia kenal pertama kali terlihat sedikit berbeda di foto itu. Ia merasa Ansel sebenarnya anak yang baik dan teman yang cukup menyenangkan. Arsyila tiba-tiba teringat satu hal, yaitu kenapa Ansel menanyakan banyak hal mengenai Allah, Sholat dan bahkan beberapa kali ia juga ikut ke Masjid? Apa yang sebenarnya ingin Ansel ketahui? Apa yang Ansel maksud kalau dia kini punya tujuan?
Pertanyaan demi pertanyaan muncul satu persatu di pikiran gadis manis itu. Perlahan tanpa disadarinya, Ansel mulai masuk dalam pikirannya.
Drrrttt ddrrrrrrrrrttttttttt....
"Astaghfirullah!" ujar Arsyila yang tersadar dari lamunannya tatkala ponsel yang ia pegang bergetar.
"Kenapa Syil?" tanya Anggi yang melihat temannya terkejut secara tiba-tiba.
"Hm... nggak apa-apa Nggi, aku hanya sedikit terkejut saja, aku angkat telfon dari Zidan dulu ya?"
"Oke." Balas Anggi
Arsyila segera menggeser opsi hijau pada layar ponselnya. Senyum indah mengembang di kedua sudut bibir gadis manis tersebut.
"Hallo, Assalamu'alaikum?"
[Wa'alaikumsalam, Syila gimana kabarnya ndok?]
"Alhamdulillah, Syila baik Bu, Loh kirain tadi Zidan yang pegang handponenya?"
[Ibu yang pinta handphonenya saat telfonnya tersambung, kamu malam ini pulang 'kan ndok?]
"InsyaAllah iya Bu, Arsyila beserta Anggi dan Profesor akan pulang ke Indonesia malam ini, mungkin sampai Indonesia pagi."
[Alhamdulillah, Ibu sudah sangat rindu sama anak gadis ibu, oh iya nak Ali sama Zidan yang akan jemput kamu besok di Bandara ya ndok,]
"Haduh bu, ndak usah repot-repot, Syila nanti habis dari Bandara Soekarno jika tidak ada kendala akan langsung transit ke Yogyakarta Bu."
[Nak Ali bilang kalau ia akan tetap jemput kamu ndok di Bandara, pokoknya kalau sudah transit dari Jakarta langsung hubungi Zidan ya ndok?]
"Huft, iya deh Bu, bilang ke mas Ali, terima kasih banyak. Ibu, Syila kangen banget sama Ibu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Turkish Airlines-67 (END)
SpirituellesBaca 3 Part dulu ya, kalau suka cus lanjutkan 😁 Btw jangan lupa follow ya .... Belum revisi ⚠️ _________________________________________ Ansel seorang laki-laki yang lekat dengan kehidupan malam tidak sengaja bertemu dengan gadis muslim pada perja...