📍BAGIAN 8 📍

187 30 5
                                    

HAPPY READING🥰

Satria kembali ke ruang tamu dengan seorang pria tampan yang ada dibelakangnya.

"Anara, coba tebak siapa yang datang."

"Siapa? Siapa? Jaehyun ya bang?" Heboh Anara yang mengembangkan senyumnya.

"Eh, tapikan Jaehyun gak mungkin kesini. Tolol banget sih Ra!. Emang siapa sih bang yang dateng?"

"OWHHH, KAK BASTIAN. GUE KIRAIN SIAPA. YUK KAK, KITA BERANGKAT SEKARANG."

Begitupun Anara langsung melenggang pergi dengan menarik tangan Bastian.

"Eh--eh, Ra! mau kemana?" teriak Satria.

Anara kembali dan memunculkan kepalanya dibalik gagang pintu.

"Anara mau keluar bentar, kakak selamat berpacaran ya!. Inget, jangan macem macem sama kak Echa!" goda Anara.

...🦋...

Alunan musik piano terdengar selaras dengan suasana malam ini.
Cahaya sedikit redup serta meja yang terhias rapi sudah tertata rapi disana.

Rupanya, Bastian sudah memboking cafe tersebut spesial untuk dinner pertamanya bersama Anara malam ini.

Bastian menatap Anara lama. Sepertinya ia terbius dengan kecantikan gadis yang ada didepannya itu. Iris coklat cerah, hidung mancung, bibir mungil, dan pipi nya yang terlihat sedikit chubby menambah kesan imut pada wajahnya.

Anara yang merasa di tatap pun mulai merasa risih. "Lo kenapa sih, liatin gue gitu banget? Emang ada yang salah sama penampilan gue malam jni?"

Bastian mengukir sedikit senyuman. "Gapapa."

Anara mendengus sebal. Ia paling benci saat Bastian mulai kambuh sama sifat dinginnya itu.

Hanya suara dentuman sendok alumunium serta alunan musik piano yang terdengar disana. Anara sangat sibuk mengunyah semua makanan yang ada di depannya. Sepertinya gadis itu kelaparan.

Berbeda halnya dengan Bastian, ia malah fokus menatap Anara dengan seribu pujian yang ia lontarkan dalam hatinya.

"Cantik." tak sengaja mulutnya mengeluarkan satu kata itu.

Anara yang mendengarnya sedikit tersedak. Tak butuh lama, Bastian refleks mengambil minum untuknya.

"Makannya, makan tuh hati-hati!"

"Makasih."

"Gue tadi gak salah denger kan? dia bilang gue cantik?" batin Anara.

"Pacar lo gimana? Katanya tadi mau jemput?"

Anara mengedikkan bahunya "Gak tau. Dia dari tadi belum ngabarin gue sedikitpun."

Bastian hanya mengangguk-anggukkan kepala. Ia tak mau mengetahui lebih dalam tentang kekasih Anara.

"Oiya, emangnya lo gak punya pacar kak? Mustahil banget sih, kalau lo gak punya pacar ataupun mantan."

"Gue punya pacar."

Anara sontak menegapkan tubuhnya dan membuka telinganya lebar-lebar.

"Terus?" Tanya Anara lagi.

"Dia ada di luar negeri. Mama papahnya ada tugas disana. Jadi mau tidak mau, dia harus ikut" jelas Bastian.

"Jadi kalian LDR-an?"

Bastian mengangguk.

Anara tertawa hambar "kayaknya lo cinta banget sama cewek lo. Tapi kenapa lo juga nerima perjodohan ini?"

"Alasannya sama seperti yang pernah lo ucapin. Gue gak mau buat sedih bokap yokap gue."

Anara mengangguk. "Tapi kalau seandainya pacar lo kembali lagi kesini, lo mau tinggalin gue, gitu?"

Bastian sedikit terkekeh. "takut banget lo kehilangan gue"

Mendengar itu, Anara memutar bola matanya malas.

TBC SEMUA;)

PERJODOHAN DI USIA REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang