📍 BAGIAN 3📍

244 35 5
                                    

.
.
.
SELAMAT MEMBACA
...

"Raka, kamu kemana aja? akhir-akhir ini kamu jarang ngasih kabar ke aku." Anara menatap pria tersebut yang kali ini sedang video call dengannya.

"Maaf ya, aku lagi sibuk. Ini aja ada waktu luang aku langsung video call kamu."

Anara mengangguk. "Kamu masih cinta sama aku kan?"

"kamu ngomong apasih? ya jelaslah aku masih cinta sama pacar aku yang satu ini. Forever only you.."

Anara mengangkat sudut bibir mungilnya mengukir sebuah senyuman manis.

"Beneran? Janji?"

"Iya, aku janji."

Namanya Raka. Pacar Anara sejak ia duduk di bangku SMP kelas 3.
Tapi sayang, mereka kini berbeda sekolah. Anara berada di SMA Garda Galaksi, sedangkan Raka berada di SMA Harapan. Dari dulu, Zea tidak menyetujui hubungan keduanya. Karena, Raka merupakan berandalan dari geng yang sering membuat onar.

Tok... tok... tok...

"Anara, dandannya udah selesai apa belum?" teriak Zea dari luar kamar.

"Aduh, gue lupa lagi. kalau malam ini ayah sama bunda ngajak ketemuan sama orang yang mau dijodohin sama gue." batin Anara.

"Eh i-iya bund, 15 menit lagi" jawabnya dari balik pintu.

"Yaudah cepetan, jangan lama-lama!"

"Sayang, telfonnya udahan dulu ya. Soalnya aku mau diajak keluar sama ayah bunda."

"Em, yaudah deh. Aku juga mau makan malam sama keluarga ku dulu. Kamu hati-hati ya. Inget, mata sama hatinya dijaga buat aku!"

"Siap bapak negara."

Cafe Amora.

"Bund, Anara mau ke toilet dulu ya, soalnya kebelet pipis."

"Yaudah, tapi jangan lama-lama! nanti bunda tunggu di meja nomer 20."

"Iya bundaku tersayang."

(10 menit kemudian.)

"Assalamu'alaikum. Maaf, Anara di toiletnya lama."

"Wa'alaikumussalam. Owhh ini Ar, anak kamu? Cantik juga ya?"

"Om siapa ya?" Tanya Anara.

"Namanya om Rama, dan itu tante Dahlia. Mereka nanti bakal jadi calon mertua kamu sayang." jelas Arga.

Anara hanya ber 'oh' saja.

"Oiya. Anara, kenalin itu anak tante, namanya Bastian." Tutur Dahlia.

Anara pun menghadap kan dirinya ke samping, dan--

"Loh, kakak kan yang kemarin nabrak aku waktu aku keluar dari perpus kan?"

"Hmm" singkat Bastian.

"Padahal dia yang nabrak duluan" batin Bastian.

"Wahhh, udah saling kenal ya? bagus dong, berarti gak susah payah nyatuinnya" kekeh Zea.

"Iya bun, dia kakak kelas Anara yang sifatnya kayak kulkas 8 pintu." Anara melirik Bastian sekilas.

"Bastian emang orangnya kayak gitu Ra, tante aja bingung kenapa bisa kayak gitu. Padahal dulu tante ngidamnya gak aneh aneh deh." ucap Dahlia.

"Kalau Bastian, kamu udah kenal Anara apa belum?" Tanya Rama.

"Belum pah."

"Yaudah, sekarang kenalan dulu."

Karena Bastian tidak mengulurkan tangan terlebih dahulu, dengan terpaksa Anara lah yang memulai perkenalannya.

Anara mengulurkan tangan kanannya. "Hay kak, kenalin nama aku Anara Natasya Wijaya, biasa dipanggil Anara"

"Bastian" singkatnya.

"Buset dah, ni kakel emang bener bener dari kutub Utara atau gimana sih? dingin banget. Gue udah perkenalan panjang lebar, eh dianya jawab satu kata doang. nyebelin banget jadi cowok!" batin Anara.

"Jadi, kalian setuju kan dengan perjodohan ini?"

Hening.

"Kok pada diem? Bastian, kamu setuju kan?"

"Kalau saya sih terserah." Jawab Bastian sambil melihat Anara.

"Lah, kok terserah sih kak? Kakak kalau gak mau ya bilang aja gak mau! Jangan jawab terserah gitu dong!. Emangnya ini main-main?" Kesal Anara.

Dengan cepat, Zea langsung mencubit pinggang Anara. "husttt, ngomong itu yang sopan!"

"Duhhh bund, sakit ih." rengek Anara.

Bastian yang melihatnya pun terkekeh pelan.

"Apalu senyum senyum? berobat sono!" Jutek Anara.

Bastian langsung memasang muka datarnya kembali.

"Ekhem, kalau kamu setuju gak Ra?" Tanya Rama yang menatap Anara.

"Sebenarnya sih, Anara gak ma--"

"Awhhhhsss, bunda sakit ih!"

Cubitan kedua berhasil dilayangkan Zea kepada Anara. Dan lagi-lagi, Bastian terkekeh melihatnya.

"Lucu" batin Bastian.

"Gimana? Jadinya setuju gak nih?"

Anara menghembuskan nafasnya pelan. "Iya om, Anara setuju."

"Walaupun terpaksa sih" batin Anara.

"Nah, kalau begitu kan enak. Jadi pernikahannya akan dilaksanakan minggu depan aja ya?"

"APA??" Teriak Anara dan Bastian bersamaan.

"Gak! Anara gak mau nikah cepet."

"Kan lebih cepat lebih bagus sayang."

"Gak mau yah, gimana kalau tunangan aja dulu."

"Yaudah deh, tunangan dulu. Kamu mau kan Bas?"

"I-iya om, mau."

🦋-🦋

Ditunggu vote serta komen-nya ya guys
Buat yang udah, terimakasih banyak🥰

PERJODOHAN DI USIA REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang