📍BAGIAN 11📍

162 29 8
                                    

"Gue kemarin minta kepada Tuhan malaikat. Tapi yang dateng justru bidadari tak bersayap."

Boleh minta vote nya gak?
Gak sampai 5 detik kok, haha
Yeng nge-vote aku do'a in sukses.

🦋SELAMAT MEMBACA🦋

Suasana acara pertunangan Anara dan Bastian tidak begitu ramai. Hanya dihadiri keluarga, sahabat Bastian, juga sahabat Anara. Kebetulan, acara pertunangan nya digelar pada hari Minggu.

Anara keluar dengan drees yang terlihat sederhana, namun masih terlihat elegan. Bastian menatapnya lekat, bahkan cowok itu sampai sekalipun tidak berkedip.

 Bastian menatapnya lekat, bahkan cowok itu sampai sekalipun tidak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(gambaran drees yang dipakai Anara)

Hari ini, gadisnya sungguh sangat terlihat amat cantik. Anara memang memiliki paras yang menawan, walaupun kadang ia tidak memakai make-up, ia masih terlihat begitu cantik. Dan sekarang, ia dipoles dengan sedikit make-up itu membuat Anara nampak seperti perempuan titisan bidadari.

Pertukaran cincin telah dilaksakan, dan disaksikan oleh keluarga, serta para tamu undangan yang hadir.

Setelah pertukaran cincin selesai, Al ; Devan ; Stella ; dan juga Salsa  langsung menghampiri kedua pasangan remaja yang baru saja bertunangan.

"Ciee, sahabat gue udah mau nikah. Semoga langgeng ya Ra" ucap Stella memberikan selamat kepada Anara.

Anara tersenyum singkat. "Nikahnya masih lama kalik. Ini aja baru tunangan."

"Siapa bilang nikahnya masih lama? paling Minggu depan" sahut Bastian.

"Kan emang masih lama kak! lo kenapa sih? ngebet banget nikah sama gue!" kesal Anara.

"Paling ngebet malem pertama tuh Ra" goda Al.

"Hahaha, bener tuh!" sahut Devan.

Blushhhhh

Perkataan yang barusaja dilontarkan dari mulut Al, berhasil membuat Anara tersipu malu. Pipi nya kini berubah warna sedikit merah jambu. Dan membuatnya sedikit salah tingkah.

"Salting Ra? Astaghfirullah, sahabat gue bisa salting" ucap Salsa.

"Siapa juga yang salting? lagipula, kalau kak Bastian ngebet itu, berarti otaknya aja yang mesum."

"Siapa juga yang mesum? Sotoy!" balas Bastian tidak terima.

"Nyenyenye" cibir Anara.

Zea mencolek pinggang Anara, dan membuat sang empu sedikit terlonjak kaget, karena merasa sedikit geli.

"Apasih bun? Colak-colek aja. Emangnya Anara sabun colek?"

Zea sedikit terkekeh. Tak hanya Zea, orang yang didekat Anara juga ikut tertawa. Siapa lagi kalau bukan Bastian?.

PERJODOHAN DI USIA REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang