📍BAGIAN 19📍

108 19 0
                                    

.
.
.

Tepat pada hari ini, jam ini, serta detik ini acara pernikahan sakral Bastian dan Anara akan dilaksanakan dengan persiapan yang sudah matang. Acara pernikahan diadakan dirumah Anara.

Sejak tadi malam, Bastian selalu menghafalkan akad nikah tanpa henti, supaya bisa lancar dalam hari pernikahannya.

Bastian menarik nafas dalam  karena acara pengucapan janji sakral akan dimulai sebentar lagi.
Para tamu undangan sudah terduduk rapi di kursi putih yang sudah disiapkan disana.
Al dan Devan yang bernotable sahabat karib Bastian mencoba menyemangati Bastian dari jauh. Mereka tahu, kalau Bastian saat ini sedang gugup. Pasalnya ini adalah pertama kali untuk Bastian dalam melangsungkan pernikahan.

Sedangkan di sisi lain tepatnya di kamar Anara, Stella dan Salsa tak henti-hentinya memuji kecantikan Anara yang memakai gaun pengantin terlihat sangat anggun.
Anara akan keluar jika Bastian sudah berhasil mengucapkan janji sakral atau ijab kabul itu.

Anara menutup kedua telinganya takut kalau ia terbang karena terus dipuji oleh kedua sahabatnya itu.
Merekalah yang paling semangat ketika mendapatkan kabar bahwa Anara akan melangsungkan pernikahan.

Anara sedikit mendengus kesal menatap malas kedua sahabatnya."Lo berdua bisa diam gak sih? coba tenangin gue kek! gue ini lagi gugup."

Stella dan Salsa menyengir. "Kenapa gugup Ra? kan yang ngucap ijab kabul kak Bastian buka elo." tutur Salsa yang duduk di kasur Anara.

"Patutlah kalau Anara gugup Sa, pasti Anara gugup karena mau serumah sama kak Bastian. Ya gak Ra?" Stella menyenggol lengan Anara menggoda sahabatnya itu.

"Bener tuh. Apalagi nanti sekamar sama kak Bastian."

Anara memutar bola matanya malas. Kedua sahabatnya ini memang kadang nyebelin dan kalau ngomong suka ngelantur dan tidak melihat situasi dulu.

"Saudara Bastian apakah anda sudah siap? Kalaupun siap, silahkan jabat tangan saya." Tanya penghulu sembari menjulurkan tangannya.

Bastian menerima uluran tangan tersebut dengan ragu-ragu. Sampai akhirnya ia mengumpulkan niat dan menarik nafas dalam untuk menghilangkan rasa keraguan yang ada di dalam dirinya.

"Saudara Bastian, saya nikahkan engkau dengan Anara Natasya Wijaya binti Arga Wijaya, dengan maskawin rumah dua lantai serta seperangkat alat sholat dibayar tunai!."

Bastian kembali menarik nafasnya dalam dan memejamkan matanya. "Saya terima nikahnya Anara Natasya Wijaya dengan maskawin tersebut dibayar t u n a i." ucap Bastian dengan suara yang lantang.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu kepada para wali serta para tamu undangan.

"SAH!" jawab mereka dengan serempak.

Bastian perlahan membuka matanya, menghembuskan nafasnya secara lega. Akhirnya ia bisa mengucapkan ijab kabul itu dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikitpun.

Anara keluar diikuti Zea serta kedua sahabatnya yang setia menemaninya sedari tadi.
Bastian menyambut kedatangan Anara dengan senyuman. Hari ini, Anara sudah sah menjadi istrinya dan akan menjadi miliknya secara utuh.

Anara membalas senyuman Bastian tak kalah manis. Gadis itu melihat penampilan Bastian yang begitu sangat tampan dengan balutan jas serta dasi kupu-kupu yang dipakainya. Manis dan tampan.

Anara perlahan mengambil pergelangan tangan kanan Bastian yang terasa dingin. Ia mencium punggung tangan Bastian dengan lembut.

Kini giliran Bastian. Bastian mendekat ke arah Anara. Gadis itu sedikit menunduk ketika mengetahui Bastian yang mendekat kearahnya.

Cup

Bastian mengecup puncak kepala Anara singkat. Anara tersipu malu sekaligus senang. "Aku akan menjagamu dan akan menjadikanmu layaknya seorang ratu." ucap Bastian yang mengulas senyum.

.....

(Gambaran gaun yang dipakai Anara)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran gaun yang dipakai Anara)

(Gambaran jas yang dipakai Bastian)

PERJODOHAN DI USIA REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang