[19] Little Date

19K 3.4K 1.4K
                                    

Yuk vote 🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk vote 🙏🏻

𝕮𝖎𝖓𝖉𝖊𝖗𝖗𝖊𝖓𝖆

Rena duduk di pos satpam bersama bapak satpam, dia mengomel panjang lebar tentang Dante, dan orang-orang itu hanya mendengarkan. Kemudian Rena menelepon Zeta setelah menangis sebentar karena tidak menyangka cewek secantik dirinya hampir jadi selingkuhan bajingan.

Sini,” kata Zeta saat Rena meminta dijemput.

Huh? Sini di mana?” tanya Rena bingung.

Dari gerbang restoran ke kiri, di bawah pohon.”

“Oke ....” Rena bangkit dari tempat duduk, kemudian berterima kasih pada bapak satpam untuk tisu, dan minta maaf karena sudah menjadikannya tempat marah-marah.

Rena berjalan sesuai arahan Zeta, dia baru mematikan telepon setelah melihat keberadaan mobil cowok itu. Rena berlari kecil menghindari panas, kemudian mengintip lewat kaca mobil, tapi tidak ada orang di dalam. Ketika mendongak, Rena baru menemukan Zeta sedang duduk di atap mobil bagian belakang, memunggungi Rena. Zeta memakai kemeja putih lengan panjang yang bagian sikunya terlipat, jeans hitam sobek di beberapa bagian termasuk lutut, dan kancing kemejanya terbuka sampai di bawah dada. Apa-apaan cowok itu?!

“Heh!” pekik Rena sambil mendongak. Zeta menduduk padanya dengan wajah minim ekspresi, cowok itu justru dengan santai menghisap rokok. “Turun, dong! Ngapain, sih?! Tebar pesona, ya?!”

Zeta memijak ban mobil, lalu melompat turun tepat di depan Rena. Rena sampai menarik napas terkejut dan tersentak pelan. Zeta membuang rokok ke selokan, lalu berputar masuk mobil tanpa menawarkan apa-apa pada Rena.

“Jalan, yuk,” ajak Rena sambil masuk mobil. “Ke taman kota, aja.”

“Pulang.” Zeta menolak.

“Z!” Rena mendelik, kemudian Zeta mendecak dan mobil berbelok ke arah taman kota.

Rena menyeringai senang, dari kejauhan dia sudah bisa melihat keramaian taman kota. Pohon-pohon rindang, rumput hijau yang luas, air mancur, keluarga dan para pasangan yang piknik. Permen kapas.

“Z! Beli permen kapas!” seru Rena sambil melompat turun dari mobil setelah terparkir rapi.

Zeta hanya mampu menghela napas, dia menatap sekilas pada mata cokelat Rena yang besar. Kemudian melengos kesal sendiri, meski begitu Zeta tidak protes saat Rena menarik tangannya dengan sangat antusias. Mereka berbaris dalam antrian pembeli permen kapas, tapi Zeta tidak bertahan lama, dia memilih duduk di salah satu kursi di bawah lampu taman. Sementara Rena masih antusias menunggu sampai gilirannya datang.

Rena mendapat permen kapas berbentuk kepala kucing, tapi bagian telinganya agak membulat dan ternyata itu adalah harimau. Rena duduk di samping Zeta menatap keramaian sambil memakan permen kapas sedikit-sedikit dari bawah.

Cinderrena [KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang