Sesampainya di rumah, Randy dan Olivia hanya berdiam. Canggung rasanya. Hingga akhirnya Randy berdehem, Olivia pikir itu untuk memulai pembicaraan
"Hm"
"Kenapa?"tanya Olivia, peka. Randy tersenyum sumringah. Kenapa sih?
"WOY,kesambet ya lo?orang nanya malah senyum-senyum sendiri. Aneh lo"ujar Olivia ketus, matanya sedikit menyipit.
"Haha iyaiya. gausah ngambek ah"goda Randy.
"Yaudah,tadi lo mau ngomong apa?"
"Menurut lo,siapa yang akan jatuh cinta duluan diantara kita?"tanya Randy tiba-tiba. Untuk apa?
Gue yang jatuh cinta duluan,Rand. Bahkan dari kecil. Gue suka sama lo. Tapi kenapa lo seakan ga peka sama perasaan gue? Batin Olivia,ia tersenyum sebelum akhirnya menjawab
"Kayanya elo deh"jawabnya asal,lebih tepatnya berbohong.
"Kenapa lo yakin banget kalo gue yang akan duluan jatuh cinta?"tanya Randy. Olivia hanya menelan ludah.
"Karena lo itu cowok"
"Hubungannya??"tanya Randy tak mengerti.
"Karena cowok itu lebih gampang ngungkapin perasaannya. Cowok iu enak. Beda halnya dengan cewek,cewek itu lebih banyak mendem perasaannya gitu. Cewek itu harus nunggu cowok nyatain dulu,baru dia bisa nyatain perasaannya balik. Apalagi sebernya buat nyatain rasa itu,perempuan harus ngumpulin keberanian yang banyaaaakkkkkkk bangett. Itusih menurut gue"jawab Olivia pada Randy yang kepalanya manggut-manggut--ngerti--.
"Hmm,kenapa cewek itu lebih sering mendem perasaannya. Bukannya gaenak ya mendem perasaan gitu?"tanya Randy.
"Hmm,gue juga gatau kenapa."jawab Olivia lalu nyengir.
"Hih,katanya lo cewek"ucap Randy.
"Iyasih. Padahal gue sendiri mendem perasaan bertahun-tahun,eh,ups!"ucap Olivia hampir keceplosan. Aduh, bego bego bego!
"Hah?lo suka sama siapa?"tanya Randy.
Aduh,mati gue.
"Yang jelas dia first love gue. Dia yang selalu ada saat gue sendiri. Dia yang selalu buat gue senyum. Dia yang selalu ngehibur gue waktu gue sedih dan terpuruk"ucapku sambil
tersenyum. "Oh gitu"Jawab Randy singkat.
"He's Ferfect for me!"lanjutku."Oooh, dia suka balik ga sama lo? Seperfect apa sih kecengan lo? Hahahaa, perfect-an gue lah kemana-mana"kata Randy.
Iya, emang lo.
"Sayangnya apa yang gue rasa, ga sama kaya yang dia rasa. Mungkin dia ga tahu udah berapa lama gue mendem ini semua. Dia cuma ngaggap gue sahabat, atau bahkan temen. Sebenermya gue gak nuntut-nuntut banget sih untuk dicintai balik. Tapi kalo iya gue bakal seneng banget!"kata Olivia lalu tersenyum
"Ah sedih sekali, puk puk puk"kata Randy mukanya sedikit meledek.
"Apa sih lo gajelas!"Olivia terkekeh lalu memukul dada Randy dengan pelan.
"Aduh, sakit liv"kata Randy seraya memegangi dadanya.
"Hah? Dimana sakitnya? Maaf gue ga berniat buat itu"tanya Olivia, tersirat kepanikan di wajahnya.
"Sakitnya tuh, disinii....."kata Randy lalu tertawa kencang.
"Hih!"
"Yaudah,lo ganti baju dulu sanaa,bau tau"ucap Olivia pada Randy yang masiu tertawa.
"Kaya lo udah ganti baju aja,Liv"ucap Randy menahan tawanya. Olivia pun langsung berlari kecil ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan berganti baju.
"Huh,dasar!"
"Gue denger"
"Eh nyonya marah"ucap Randy sedikit berteriak.
"Awas lo"ancamku.
"Takut ah takut"Ucap Randy yang langsung berlari ke kamarnya.
•••
Kini Olivia sedang duduk di balkon sambil menikmati pemandangan bintang-bintang di langit yang kini sedang muncul. Ia juga ditemani oleh secangkir hot chocolate yang telah ia buat tadi. Olivia pun mengambil gitar yang berada di kamarnya. Lalu ia memetik satu persatu senar untuk membentuk sebuah nada sambil bernyanyi.
Everyone can see
There's a change in me
They all say i'm not the same
Kid i used to beDon't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And i'm too shy to sayia malu untuk menyatakannya,menyatakan perasaannya kepada Randy.
It's my first love
What i'm dreaming of
When i go to bed when i lay mu head upon my pillow
Don't know what to doMy first love
He thinks that i'm too young he doesn't even know
Whish that i could show him what i'm feelingCause i'm feeling my first love
"Liv,suara lo keren banget parah"Ujar Randy di sebelah balkon Olivia.
Ternyata dari tadi gue diperhatiin,haha.
Olivia tersipu malu,ia memalingkan pandangan. "Makasih"jawab Olivia singkat. "Hoam,gue duluan ya Rand. Daahh"Ucap Olivia lalu masuk ke kamarnya tanpa menunggu jawaban Randy.
•••
edited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionMungkin tuhan cuma ngizinin kita untuk jadi sahabat. Gak lebih, dan gak akan pernah lebih dari itu.