Saat sampai di kamarnya, Olivia langsung menuju stopkontak untuk men-charge handphonenya yang mati. 5 menit kemudian handphonenya kembali menyala. Matanya terbelalak sempurna melihat notifikasi yang tertera di sana.
15 missed call from Aldi👑
20 new messages
Aldi👑 : Kamu dim....
"Astaga. Gue lupa belum ngabarin Aldi"Olivia menepuk keningnya. Ia mencari kontak Aldi dan segera menelponnya.
"Halo, Al?"
"Kamu kemana aja sih, dari tadi gak bisa dihubungi"
"Maaf tadi handphone aku mati, lowbatt"
"Jadinya pulang gimana? Sama siapa? Naik apa?"
"Aku sama Randy naik motor. Soalnya dia sekalian balik juga"
"Ohh baguslah. Ohiya, aku delivery makanan ke rumah kamu. Belum makan kan?"
"Eh? gak usah repot, bisa kok bikin mie instan"
"Udah aku pesenin. Lagian ga baik makan mie instan mulu ah"
"Makasih, Al. Kamu dimana?"
"Masih di restoran mau balik. Eh, udah dulu ya? Kalo makanannya udah sampe cepet dimakan. Kalo uudah di rumah nanti aku kabarin, daahh"
"Makasih Al, dahh"
Setelah sambungannya diputuskan oleh Aldi, Olivia tersenyum. Aldi memang tulus menyayanginya. Tapi, salahkan ia apabila masih menyimpan nama Randy di dalam hatinya?
•••
Keesokan harinya Olivia menemani Aldi membeli kado untuk adiknya. Mereka pergi ke mall di daerah Jakarta Selatan. Dua hari lagi adik perempuan Randy yang bernama Assya akan berulang tahun yang ke-8.
"Emangnya mau beliin apa?"tanya Olivia. "Gak tau sih, yang biasa-biasa aja paling. Apa ya?"Aldi balik bertanya.
"Teddy bear?"usul Olivia. "Why not? Dimana storenya?"tanya Aldi. Olivia pun menarik tangan Aldi pelan dan membawanya ke tempat teddy bear.
Tempatnya cukup besar. Dan yang pasti kita tahu, tempat ini menjual segala macam jenis teddy bear. Dari yang paling kecil hingga paling besar, dari warna bulu coklat tua hingga krem. Olivia mengedarkan pandangannya ke seisi toko ini. Ia tersenyum sumringah. Tiba-tiba ia teringat akan Randy yang dulu pernah memberi Nathania teddy bear berwarna coklat muda yang lebih tinggi dari badannya sendiri. How sweet?
Ah, gak ada gunanya juga gue mikirin dia. Emang dia mikirin gue balik? Dih, mikir kali Liv. batin Olivia.
"Liv, kalo yang itu gimana?"tanya Aldi sambil menunjuk boneka yang ia maksud. Giant teddy bear.
Beruang itu sama seperti yang Randy kasih pada Nathania. Buset, selera mereka sama?
"Hmm, mnurut lo ga kegedean emangnya buat Assya?"tanya Olivia. "Eh iya juga, tiga kali lebih gede kali ni boneka dari si Assya"Aldi lalu menghampiri pramuniaga toko itu dan menanyakan ukuran yang lebih kecil untuk jenis yang sama.
Setelah mendapatkan boneka yang cocok mereka memutuskan untuk memenuhi keinginan perut yang sedaritadi konser minta diisi. Dengan santainya Aldi membawa teddy bear itu di tangan kirinya. Yang kanan menggenggam tangan Olivia. Beberapa pasang mata melihat mereka dari atas sampai bawah. Apa peduli mereka?
"Di"panggil Olivia yang mendapat deheman dari Aldi.
"Lo gak malu gitu bawa teddy bear segede gaban gitu?"Aldi terkekeh pelan.
"Ngapain gue malu? Kalo malu, ya gak usah dibeli lah. Orang buat adek gue ini kan, bodo amat mau pada mikir apa juga. Bukan urusan"Olivia mengangguk lalu menepukkan tangannya pelan, "Gila gila gila, kece banget punya abang begini"
Aldi menoleh, "Buat adek gue aja gue rela ngelakuin apa pun, apa lagi buat lo?"Olivia menjulurkan lidahnya dengan muka jijik. "Basi, gombal mulu lo!"dilanjut dengan jitakkan di kening Aldi.
"Temenin gue beli baju yuk, Di"ajak Olivia yang mendapat anggukan dari Aldi. Mereka lalu melangkahkan kaki ke tempat yang dimaksud Olivia. Toko dengan logo 'H' dan 'M' ini sering menjadi tempat Olivia membeli baju-bajunya. Ia mengambil beberapa baju lalu pergi ke fitting room.
"Lo tunggu sini ya"Aldi pun duduk dan menunggu kekasihnya itu.
Tak lama kemudian Olivia keluar dengan baju crop tee dan celana pendek.
"Gimana, bagus gak?"tanya Olivia yang mendapat jitakkan dari Aldi.
"Gue nanya bukan minta dijitak, Aldi ganteng"
"Lo sih. Pake baju kok minim banget, sekalian aja gak usah. Mana udel lo keliatan gitu lagi. Gak malu, ngeliatin aurat lo gitu?"
"Hehehehe. Maaf pak Aldi, tadi ngeliat ini lucu aja gitu kayanya. Masih ada 2 lagi, bentar bentar!!"Olivia kembali ke fitting room dan memakai baju lain yang telah ia ambil tadi.
"How about this?"Olivia kembali, Aldi yang tadinya fokus pada layar ponsel mengalihkannya pada Olivia. Ia mengenakan kaus abu yang dilapisi dengan denim jacket dan ripped jeans berwarna hitam di kakinya. Olivia tampak santai namun cantik dengan baju itu.
"Nah ini, gue suka. Lo cantik"Olivia tersenyum.
"Udah lama gue tau gue cantik"ujar Olivia lalu menjulurkan lidahnya. Satu jitakkan mendarat mulus (lagi) di keningnya, "Orang dipuji gitu, ye"
"Huh, bentar gue ganti baju dulu terus mau bayar. Duluan aja ke mobil"kata Olivia santai lalu mendapat gelengan dari Aldi, "Kenapa?"
"Nanti kalo pacar gue lecet, gimana?"
•••
Haloo!!
Maaf kalo part ini agak ga jelas ya huehue. Vomment genk, terimakasii
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionMungkin tuhan cuma ngizinin kita untuk jadi sahabat. Gak lebih, dan gak akan pernah lebih dari itu.