Tok Tok'
Olivia mengetuk pintu kamar Randy. Tapi tidak ada respon dari dalam. Dengan pelan,olivia membuka pintu itu ia melihat Randy yang sedang merebahkan badannya di kasur.
"Rand?"sapa Olivia pelan.
"Hmm?"jawab Randy langsung membalikan badannnya,lalu mengubah posisinya menjadi duduk.
"Lagi istirahat?gue ganggu gak?"tanya Olivia.
"Enggak,tenang ajaa. Duduk sinii"ucap Randy sambil menepuk tempat di sebelahnya. Olivia pun menutup pintu,lalu menghampiri Randy.
"Gue mau ngomong boleh?"tanya Olivia. Randy mengangguk,"Ngomong aja".
"Maafin gue"ucap Olivia menunduk. "Kenapa lo minta maaf?masih soal kemarin?"tanya Randy.
Olivia mengangguk. Randy tidak bisa melihat ekspresi Olivia sekarang,karena Olivia masih saja menunduk. "Maafin gue,Rand. Gue gak tau lagi kalo kemaren itu gak ada lo. Lo udah nolongin gue sampe-sampe lo luka gini. Ini semua salah gue Rand. Salah gue"ucap Olivia. Terdengar isakan tangis dari Olivia. Randy pun dengan cepat menarik Olivia ke dalam dekapannya.
"Maafin gue Rand,maafin guee. Ini semua karena gue,tangan lo ja--"
"Udah gapapa,bukan salah lo. Gausah nangis dong,gasuka liatnya. Gue kan janji untuk selalu ngejaga lo,selalu nemenin lo dalam keadaan apapun"ucap Randy memotong pembicaraan Olivia. Randy semakin mengeratkan pelukannya."Gue janji gue gaakan lagi nyusahin lo,apalagi sampe ngelukain lo kaya gini"ucap Olivia. "Enggak!gak boleh! Lo harus selalu sama gue. Gamau tau!"ucap Randy.
"Makasih Rand,udah selalu ada buat gue,gue sayang banget sama lo"ucap Olivia.
"Udah ah,jangan nangis lagi. Gue juga sayang sama lo" Olivia melepaskan pelukannya. "Laper?"tanya Olivia.
"Tau dari mana?"tanya Randy. "Perut lo bunyiii,berisik tauu. Cacing di perut lo pada demo tuh"ucap Olivia.
"Bikinin makanan dongg"pinta Randy.
"Ada bi Inah kali Rand"ucap Olivia.
"Bi Inah lagi pulang buat seminggu kedepan. Anaknya sakit"ucap Randy menjelaskan. "Ohh,yaudah mau makan apa?omlette?"tanya Olivia.
"Terserah lo asalkan enakk". "Okee"ucap Olivia sambil menaikan ibu jarinya. Olivia pun menuruni anak tangga menuju dapur.
"Masak buat pangeran!"batin Olivia sambil tersenyum. Ia lalu mengambil satu persatu bahan makanan yang akan digunakan.
TRINGGGG(?)
Akhirnya makanan 'omlette' itu pun jadi. Olivia menaiki tangga lalu menuju kamar Randy. "Haii"ucap Olivia. "Nih,udah selesai. Cheese Omlette ala Chef Oliviaa"ucap Olivia. Randy menahan tawanya. "Apa yang lucu?"tanya Olvia kesal. "Lo"jawab Randy singkat. "GAADA YANG LUCU,PLEASE!"ucap Olivia yang mulai kesal. "Iya iya maaf"ucap Randy. Randy pun mengambil alih piring yang ada di tangan Olivia.
Hening...
Semenjak kejadian tadi Olivia hanya diam saja. Entah karena marah atau apa Randy tidak mengerti. "Hemm"Randy berdehem untuk memulai pembicaraan. "Liv"panggil Randy. Olivia pun mengarahkan kepalanya ke arah Randy lalu kembali fokus membaca novel."Liv"panggil Randy (lagi).
"OLIVIA ANASTASYA"ucap Randy sedikit berteriak.
"Apasih Rand?! Berisik tau gak?!"ujar Olivia lalu keluar kamar Randy dan kembali ke kamarnya.
"Gak biasanya Oliv kaya gini"gumam Randy. Ia menghela nafas. "Dia butuh waktu buat sendiri. Besok deh gue samperin"ucap Randy pada dirinya sendiri. Randy pun kembali melahap omlette tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionMungkin tuhan cuma ngizinin kita untuk jadi sahabat. Gak lebih, dan gak akan pernah lebih dari itu.