Sebuah kisah yang terbentuk dari rasa iri yang akhirnya membuat manusia menghalalkan segala cara untuk mencapai kunci kesuksesan mereka.
Berawal dari Salva, seorang penulis yatim piatu yang hidup berdampingan dengan mesin akibat tragedi kecelakaan y...
Author kembali 👋. Udah kelar ujian, nggak ada alasan untuk malas-malasan update lagi. Jadi, author update biar nggak diteror. 🤭
Apa kabar? Kabar baik kan? Kalau gitu, mari baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆☆☆☆☆ Gue nolongin lo bukan karena kasihan. Tapi, mungkin gue salah satu orang yang diutus Tuhan untuk jagain lo.
~Zaccario Casare Constanzo~ ☆☆☆☆☆
Salva berjalan pelan di koridor kampusnya. Beberapa orang menatapnya dengan pandangan meremehkan. Banyak juga yang bergosip tentangnya akibat persoalan buku yang ia alami.
Selama ini, setelah tragedi peluncuran buku itu, Salva diasingkan oleh seluruh media literasi. Bahkan, akun menulis onlinenya pun dilaporkan oleh banyak orang.
Hingga saat ini, Salva masih bertanya-tanya kenapa Dora tega melakukan ini semua. Serta, bagaimana bisa media dengan mudahnya percaya apa yang dikatakan oleh Dora.
“Itu yang katanya penulis terkenal.”
“Ih. Plagiat aja bangga.”
“Apaan terkenal. Ngambil karya adiknya sendiri.”
“Nggak banget deh. Euh.”
Salva terus melanjutkan aktifitasnya menuju salah satu ruangan kelas miliknya. Ia menenteng tas di pundak kirinya.
“Eh lo, orang yang suka plagiat mana boleh masuk ke sini.”
“Oh iya, tugas English 2, lo juga plagiat kan,” ucap salah satu mahasiswi.
Plagiat? Tugas English 2? batin Salva. Ia masih mengingat dengan jelas, bahwa hari itu Dora yang meminta tugas miliknya. Kenapa bisa menjadi dirinya yang dituduh plagiat?
“Miss Vika udah blokir nama lo dari kelas. Plagiat kok sama persis sih?”
“Mau plagiat juga liat-liat dong.”
Salah seorang pria mendorong tubuh Salva hingga perempuan itu terhuyung jatuh ke lantai.
“Duh. Lemah banget sih lo.”
Salva meringis. Sejak kehilangan sebelah tangannya, ia sangat sulit untuk menyeimbangkan tubuhnya.
Sebelah tangan Salva berusaha meraih ponselnya yang terjatuh lumayan jauh dari posisinya. Namun, ponsel itu kemudian ditendang oleh salah satu pria yang tadi mendorongnya.
Tanpa disadari, seorang pria datang dari kejauhan. Ia mengambil ponsel milik Salva kemudian membantu Salva mengambil tas milik perempuan itu.
Laki-laki dengan pakaian mahasiswa ini meraih tangan kiri Salva dan membantunya berdiri. Dengan pelan, ia menarik tangan Salva menuju salah satu ruangan lab yang ada di kampus itu.