Setelah mengantar Rose keapartement nya, gadis itu langsung pulang kerumahnya.
Sesampai ditujuan Lisa memberhentikan mobilnya tepat di gang rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya, ia pun melangkah memasuki rumahnya dan langsung menuju kamarnya.
Gadis berambut coklat itu pun langsung menjatuhkan dirinya kekasur kesayangannya, karna sangat lelah dalam dua menit Lisa langsung tertidur manis.
---
Drrtt...
Suara handphone milik Lisa terus berbunyi, sehingga membuat sang pemilik pun terganggu dan terbangun. Lisa meraba-raba, mencari keberadaan handphone nya, setelah mendapatkannya ia pun langsung mengangkat telepon itu.
"Yeoboseyo." Ucapnya dengan suara khas orang bangun tidur.
"Maaf mengganggu sebelumnya, saya dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan pasien atas nama Park Jae Hwan baru saja mengalami kecelakaan, apa benar ini dengan keluarganya pasien?" Ucap seseorang dari telfon.
Setelah mendengar perkataan itu, mata sipit Lisa yang tadi terpejam pun langsung terbuka lebar. "Iya saya pacarnya."
"..."
"Baik saya kesana sekarang." Dengan buru-buru gadis itu pun langsung bangkit dari tempat tidurnya dan langsung meraih jaket dan tasnya, segera mungkin ia keluar dari rumahnya.
Lisa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kini jam menunjukan pukul tiga pagi, suasana kota seoul masih sangat sepi, tentunya siapa yang akan keluar pada jam segini?
"Kenapa bisa kecelakan?! Seharusnya tadi aku pulang bersamanya." Kini air mata Lisa mulai membanjiri pipinya.
Sesampai di rumah sakit gadis itu langsung berlari menuju kamar rawat Jae Hwan, tanpa berhenti menangis.
Sesampai didepan kamar rawat Jae Hwan, tanpa aba-aba Lisa langsung melangkah masuk, hatinya benar-benar sakit melihat laki-laki yang dirinya cintai terbaring lemah, dengan berbagai banyak alat-alat rumah sakit ditubuh Jae Hwan.Dengan lesu Lisa menghampiri Jae Hwan, air matanya tidak mau berhenti mengalir. Lisa tidak berdaya melihat keadaan Jae Hwan sekarang, tangan mungil itu pun menggenggam erat pergelangan tangan Jae Hwan.
Hikss...
Hikkss...
Suara tangisan Lisa pun pecah, hatinya sangat rapuh melihat keadaan Jae Hwan sekarang.
"Jae Hwan-ah, bangunlah buka matamu. Bukankah kau bilang kau tidak akan meninggalkan ku? Aku mohon sadarlah. Jangan tinggalkan aku."
Lisa memeluk tubuh yang terbaring itu, dengan lembut tangannya menghelus rambut Jae Hwan sembari berkata. "Maafkan aku, seharusnya aku tidak meninggalkan mu tadi, dan seharusnya aku tidak mengatakan itu siang tadi yang membuat beban pikiranmu. Aku mohon bangunlah, aku janji tidak akan meninggalkan mu, aku janji." Lisa mengecup kening Jae Hwan yang terbalut perban, air matanya terus mengalir dipipi mulusnya.
Setelah beberapa menit, ia mendengar suara seseorang dari arah pintu.
"Lisa? Kamu pekerja baru bukan?" Ucap sekretaris Jae Hwan.
Lisa sedikit membukukkan badannya, "Iya pak, saya–" Ucapannya terpotong saat sekretaris Jae Hwan berbicara.
"Saya sudah tau. Kini keadaan pak Jae Hwan sangat kritis, kita hanya bisa berdoa agar pak Jae Hwan cepat siuman."
KAMU SEDANG MEMBACA
She is my true Love (END)
Teen Fiction[FOLOW SEBELUM MEMBACA!!] [Sudah tamat dan belum di Revisi] -SELAMAT MEMBACA- Menurut Lisa takdir itu tidak ada yang tau? Seperti kisah cintanya, yang awalnya hanya sebuah kecerobohan hingga menjadi sebuah cinta sejatinya, namun setiap kisah cinta p...