***
"Aku tidak mengenalmu, namun mengapa aku penasaran dengan dirimu."-Jae Hwan-
***
Kini manik mata Lisa tidak lepas dari seorang idol yang bernama Park Jae Hwan. Hampir satu kelas mengagumi lelaki tampan itu, bahkan kini namanya sudah menjadi topik seisi sekolah.
Lalu, Lisa mengalihkan pandangannya, kearah Sehun yang masih setia ditempat duduknya.
"Bukankah kau masih berutang padaku? Kapan kau akan membayarnya?" Ucap Sehun, mengalihkan pembicaraan.
"Iya, iya. Akan ku bayar kok!" Lisa pun kembali mengalihkan pandanganya pada sahabat disampingnya yang masih serius menulis.
"Ya! Jung Soojung sampai kapan kau akan menulis? Ayo kita kekantin!"
Soojung menutup bukunya dan langsung bangkit dari tempat duduknya dan langsung memegang pergelangan tangan Lisa, sembari berkata. "Ne. Kajja!" (Iya. Ayo!)
Sesampai di kantin, kami bertiga mengantri untuk mengambil makanan, namun tiba-tiba datang beberapa laki-laki salah satu nya adalah Park Jae Hwan. Saat ia memasuki kantin dan ingin mengambil makanannya, semua orang yang mengantri pun langsung memberikan ia jalan, seakan seorang raja.
"Apa-apaan dia! Sudah tau orang lama mengantri, dia dengan seenaknya main motong saja?!" Ucap Lisa kesal menatap sinis ke Jae Hwan.
Soojung menepuk pelan bahu Lisa mencoba menenangkan Lisa lalu, berkata. "Tenanglah, biarkan saja, itu urusannya."
Setelah ketiga sahabat itu mengambil makanan, mereka bertiga pun duduk disalah satu bangku yang tersedia dan memakan dengan tenang.
Lisa tersenyum melihat Sehun yang menikamati minumannya. "Sekarang kau puas?!"
Sehun mengangguk dan tersenyum sembari meminum-minumannya.
"Ada apa dengan kalian?"
Ucap Soojung penasaran."Tidak ada," balas Lisa.
Kami dapat melihat Jae Hwan yang menjadi topik disekolah.
"Sepertinya dia sekarang jadi perbincangan seisi sekolah?" Ucap Soojung sembari menikmati jus appel milik nya.
Lisa menaikan sedikit kedua bahunya, lalu berkata. "Entah lah."
"Apa ganteng nya dia? kesekolah saja masih pakai make up kayak cewek saja!" Seru Sehun memandangi Jae Hwan dari jarak jauh.
"Kenapa kau iri?"
Sehun menatap Jae Hwan dari jauh, lalu berkata. "Untuk apa aku iri dengan nya? paling nanti beberapa hari juga orang bosan melihat wajah ganteng nya itu."
"Kalau menurut mu Lisa Jae Hwan gimana?, bukankah kau juga seorang fansnya, iya kan?" Tanya Soojung penasaran.
Dengan langsung menggelengkan kepala ku dua kali, "Aku rasa dia biasa saja."
'Bagus lah, Lisa tidak memandang Jae Hwan seperti gadis lain nya.' Ucap Sehun dalam hati sembari memperlihatkan senyum manisnya.
---
Lisa berjalan pelan keluar dari sekolahnya, ia memandang langit mendung yang gelap, seperti perkiraannya pasti hujan akan turun dalam hitungan detik.
Namun sesaat Lisa kembali mengingat buku itu, ia masih sedikit penasaran dengan buku aneh itu.
Jadwal perpustakaannya sudah dihapus, namanya sudah tidak menjadi petugas lagi, saat ini.
Lisa menghelakan nafanya panjang, lalu ia merasakan butiran air hujan yang jatuh.
"Menyebalkan, mengapa hujan turun disaat aku tidak bawa payung sih?!!" Lisa pun mengangkat tas miliknya untuk menutupi kepalanya dari rintik-rintik hujan. Pandangan Lisa tertuju pada sebuah Caffe yang berada didekat sekolahnya, tanpa pikir panjang gadis itu pun langsung berlari menuju Caffe tersebut.
Ia menepuk-nepuk bajunya yang sedikit basah, Lisa hanya berdiri didepan area Caffe, karna dirinya hanya numpang berteduh.
"Hujannya sangat deras, apa musim hujan akan tiba?" Lisa menatap rintik-rintik hujan yang berjatuhan ketanah, beberapa daun dari pohon pun berjatuhan karna angin.
Semenit kemudian Lisa sudah merasakan tubuhnya yang kedinginan karna ulah angin yang memasuki tubuhnya.
---
Kini Jae Hwan sedang menikmati secangkir kopi hangat, ia sekarang sedang berada disebuah Caffe dekat sekolahnya untuk menikmati secangkir kopi hitam hangat.
Karna menurut Jae Hwan secangkir kopi itu dapat menenangkan pikiranya, karna kopi itu seperti sebuah kehidupan dimana sisi pahit dan menis bertemu dalam sebuah kehangatan.
Jae Hwan menghelakan nafasnya panjang saat meminum kopinya lalu, manik matanya berkeliling Caffe, dalam semenit mata sipit Jae Hwan terhenti pada seorang wanita yang berdiri didepan Caffe.
Pandangan Jae Hwan terus tertuju pada wanita yabg bernama Lisa itu, rambutnya yang tergerai membuat angin sangat gampang menerpanya.
Kini niat baik Jae Hwan mulai muncul. Ia pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pelan menuju pintu, Jae Hwan meraih sebuah payung merah yang tersedia di Caffe tersebut. Tangan kanannya menggengeggam pegangan payung itu dan kembali berjalan menuju wanita itu.
Benar Jae Hwan memang tidak mengenali wanita bernama Lisa itu tetapi, dirinya hanya ingin membantu.
Tanpa pikir panjang lelaki itu mendekati wanita itu, namun dalam hitungan detik langkah kaki Jae Hwan terhenti saat seseorang tiba-tiba muncul dan memberikan payung pada wanita itu.
Jae Hwan menggenggam erat patung yang ia pegang lalu, mencampakannya kembali kedalam tempat payung dan kembali ketempat duduknya.
---
Lisa menaikan alisnya saat melihat Sehun didepanya. Lisa merasa akhir-akhir ini Sehun sering membantunya dan ia sangat bersyukur bisa memiliki seorang sahabat seperti Oh sehun.
"Kenapa tidak bawa payung?!" Tanya Sehun dengan nada khawatirnya.
Lisa terkekeh lalu, berkata. "Mana aku tau Sehun hujan akan turun!"
"Lain kali mau hujan atau tidak sekali pun kau harus menyediakan payung ditasmu."
"Iya, iya. Akan ku lakukan tapi, kalau ingat."
"Kau ini, tidak pernah serius!"
"Untuk apa terlalu serius kalau akhirnya di tinggalin juga!" Canda Lisa.
"Terserahmu, nah payungnya."
Lisa pun menerima payung pemberian Sehun dan tidak disangka sahabatnya itu bahkan juga menghantarnya pulang.
---
Manik mata Jae Hwan tidak lepas dari keduanya yang meninggalkan area Caffe dengan banyak candaan.
Jae Hwan tidak tau mengapa dirinya menjadi terlihat penasaran dengan kedua insan itu.
"Kau mengganggu pikiranku, sebenarnya siapa wanita itu? Dan mengapa aku penasaran denganya?"
---Hai..
Semua gimana ceritanya? Kalau masih ada salah - salah penulisanmohon maaf ya karna masih dalam proses belajar😊
tapi jangan lupa vote dan komentnya ya.
"Makasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
She is my true Love (END)
Novela Juvenil[FOLOW SEBELUM MEMBACA!!] [Sudah tamat dan belum di Revisi] -SELAMAT MEMBACA- Menurut Lisa takdir itu tidak ada yang tau? Seperti kisah cintanya, yang awalnya hanya sebuah kecerobohan hingga menjadi sebuah cinta sejatinya, namun setiap kisah cinta p...