***
"Sebuah penyesalan akan berada diakhir kisah."-Jung Soojung-
Kini hari sudah mulai gelap, bulan dan bintang sudah menunjukan dirinya dilangit malam yang gelap. Angin malam sudah mulai terasa sangat dingin dan sejuk, para lampu jalanan kini menerangi taman yang gelap dan tenang.
Seorang gadis berambut coklat, kini masih tetap berada diposisinya. Soojung sudah menunggu Jungkook dari tadi siang hingga malam. Ia menatap layar handphonenya mengharapkan seseorang yang dirinya tunggu menghubunginya.
Gadis itu kembali menghelakan nafasnya panjang. Kini angin malam semakin kencang menerpa wajah mulus Soojung, sehingga membuat rambutnya yang tergerai berterbangan dengan indah.
Udara malam yang sangat dingin sekarang mulai memasuki tubuh gadis itu. Setelah beberapa menit, Soojung bangkit dari tempat duduknya. Ia melirik kanan dan kirinya tapi dirinya tetap tidak menemukan Jungkook.
"Ternyata, dia benar - benar tidak datang." Soojung menghelakan nafasnya dan melangkah pergi meninggal tempat itu.
---
Sekarang rumah terlihat sepi. Dirumah kini hanya ada dirinya seorang. Lisa meminum susu dingin yang tadi dibeli oleh saudaranya Jungkook pagi-pagi.
Ia sudah meminum tiga botol susu karna bosan dan tidak tau harus lakukan apa, sekarang.
Lisa tidak tau, kemana Jungkook pergi dari tadi. Semenjak kedatangan calon istri Jungkook Moon ga young. Suasana dirumahnya menjadi hancur. Kini saudaranya Jungkook tidak bisa tenang dan merasa risih.
Saat Lisa sedang melamun, memikirkan banyak hal. Tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi nyaring. Dengan langkah lesu Lisa berjalan menuju pintu rumahnya.
Lisa memperhatikan seseorang yang berada didepannya dengan teliti. Seorang perempuan berkulit seputih susu kini menatapnya dengan miris.
"Ternyata kau yang bernama Lalisa Manoban itu. Seorang perempuan yang berani - beraninya mendekati calon pacarku." Ucap perempuan itu yang bernama Bae Suzy, kini tersenyum miris menatap Lisa.
"Iya, itu namaku. Jadi, apa masalahnya denganmu? Dan, siapa maksudmu calon pacarmu itu?" Tanya Lisa, menaiki kedual alisnya.
"Aku tau, kau pasti mengenalnya dan aku lebih tau kau juga pasti mengenalkukan?" Suzy membuka kaca matanya. Sehingga manik mata mereka bertemu.
"Tentu. Siapa sih, yang tidak mengenalmu? Seorang putri dari produser terkenal yang pernah menampar diriku."
Suzy mengendus dan tersenyum miris. "Aku pikir kau sudah lupa hal itu. Tapi, nyatanya kau masih mengiatnya dimemori mu ya? Jadi karna kau sudah tau aku siapa. Aku perintahkan kau menjauhi Park Jae Hwan, karna dia milikku."
Lisa terdiam cukup lama, ia menutup matanya secara perlahan dan kembali menatap gadis yang berada didepanya. "Aku tidak tau, hubunganmu dengan Jae Hwan dan aku bertanya - tanya, kenapa kau perlu khawatir sampai menyuruhku menjahui Jae Hwan? Apa kau pikir aku ini sainganmu? Ya! Bae Suzy. Aku tidak tau persis dirimu, dan kau juga belum mengenalku, jadi aku mohon samamu. Jangan pernah bawa namaku diurusan mu dengan calon pacarmu."
Suzy tersenyum miris. "Baiklah, aku tidak akan membawa - bawa namamu tapi, sebelum itu akan kupastikan kau jauh dari Jae Hwan, Lalisa Manoban." Setelah mengucapkan itu Suzy kembali memakai kaca matanya dan pergi meninggalkan rumah Lisa.
Lisa menutup pintu rumahnya yang berwarna putih. Ia menyandarkan kepalanya kepintu rumahnya, menutup kedua matanya dengan tenang.
"Tidak Lisa, kau tidak boleh menyukai Jae Hwan karna, kau harus sadar bahwa Jae Hwan denganmu tidak akan pernah bisa bersama. Karna dia adalah seorang Idol dan kau hanya seorang gadis biasa yang menyimpan rasa kepadanya."
---
Soojung menutup pintu apartemen miliknya. Ia menjatuhkan tas miliknya keasal tempat. Dan berjalan menuju kamar miliknya. Tanpa membuka sepatu gadis itu langsung merebahkan tubuhnya kekasur empuk kesayangannya.
Gadis itu menghelakan nafasnya panjang, menatap layar handphonenya. "Aku pikir hari ini, akan berjalan dengan baik. Saat kemarin aku menelfonmu ternyata hari ini adalah hari terakhir kau mencitaiku Jungkook Oppa."
Soojung menatap langit - langit kamarnya sembari menutup matanya secara perlahan dan tertidur lelap.
---
Kini Soojung sedang berada disebuah taman yang penuh dengan berbagai bunga disekelilingnya. Tampak wajah Soojung yang sangat senang akan pemandangan yang dirinya lihat.
Seseorang lelaki memetik bunga yang amat cantik itu. Lelaki itu menghampiri seorang gadis yang sedang tersenyum menyapanya.
"Soojung - ah, aku mencintaimu. Tapi, kurasa kau tidak akan pernah mencintaiku Soojung. Aku lelah menunggu dan mengejarmu terus." Lelaki itu adalah Jeon Jungkook. Jungkook menjatuhkan bunga yang tadi berada ditangannya.
Senyum gadis itu kini hilang menatap mata Jungkook yang sipit. Bunga itu diinjak oleh kaki Jungkook didepan mata Soojung.
"Oppa, tolong beri Soojung satu kesempatan lagi, Soojung janji akan berusaha mencintai Jungkook Oppa dengan tulus." Soojung mencoba meraih pergelangan tangan Jungkook tetapi, lelaki itu langsung menghindar.
"Maaf Soojung, aku sudah tidak bisa lagi menerimamu. Aku akan mencoba melupakanmu selamanya."
Soojung mengelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak Oppa, kumohon jangan lakukan itu. Soojung mohon.."
Soojung langsung terbangun dari tidurnya, ia mencoba mengatur nafasnya yang sudah terengah - engah. "Ternyata hanya mimpi. Kenapa rasanya seperti sangat nyata?"
Soojung tidak tau apa arti dibalik mimpi itu tapi, kini hatinya merasa gelisah dan sedih. Ia meraih handphonenya yang berada disamping dirinya, menatap layar handphonenya tapi, ia juga tidak menemukan satu pesan pun dari Jungkook.
Gadis itu menghelakan nafasnya panjang. Menatap layar handphonenya dengan tatapan kosong.
---
Lisa terus berjalan, melangkahkan kakinya menuju sekolahnya.
Banyak sekali yang ada dipikirannya sekarang. Rasanya kelapalanya ingin pecah karena kepenuhan memori.
Seperti biasa gadis, itu berjalan dengan santai menuju sekolahnya, yang sebentar lagi dirinya akan lulus dari situ.
Sesampai di area sekolahnya gadis berambut panjang itu menatap sekolahnya yang terlihat dari gerbang.
Lisa menghelakan nafasnya panjang, kemudian tersenyum manis. "Tidak terasa aku sudah mau lulus saja. Sekolah ini sangat lah berharga. Disinilah kisah cintaku bermulai dengan dia."
Sesaat Lisa terdiam, saat mengingat perkataan Suzy kemarin kepadanya. "Sebelum itu akan kupastikan kau jauh dari Jae Hwan, Lalisa Manoban."
"Apa benar dia akan melakukan itu?"
---
- NEXT...
KAMU SEDANG MEMBACA
She is my true Love (END)
Novela Juvenil[FOLOW SEBELUM MEMBACA!!] [Sudah tamat dan belum di Revisi] -SELAMAT MEMBACA- Menurut Lisa takdir itu tidak ada yang tau? Seperti kisah cintanya, yang awalnya hanya sebuah kecerobohan hingga menjadi sebuah cinta sejatinya, namun setiap kisah cinta p...