part 43

112 27 55
                                    

"Hai pembaca tercinta maaf nih, lama bgtt update nya, tapi semoga suka ya dengan jalan ceritanya, hehe, selamat membaca♡

Salam sayang dari author 😘

---

Hujan kini semakin deras. Kini kedua sahabat itu berdiri ditengah derasnya hujan.

"Aku sangat mencintainya Sehun tapi, aku merasa semakin aku menyukainya semakin sakit rasa hatiku. Aku ini wanita bodoh yang menyukai seorang lelaki bertahun-tahun lamanya tanpa kepastian. Aku sudah mencoba berkali-kali melupakan dia tapi, kenapa rasanya itu hal yang sangat sulit Sehun? Aku lelah menyukainya!! Aku ingin berhenti Sehun!! Apa yang harusku lakukan?!!"

Lisa hampir tumbang, mengungkapkan semua perasaanya. Namun langsung ditahan oleh Sehun.

Sehun menggenggan tangan Lisa erat. Lalu, berkata. "Aku mohon padamu Lisa, lupakan dia! Lupakan Park Jae Hwan! Cobalah untuk mencintai diriku, aku mohon. Aku mencintaimu Lisa, jadi bisakah kau melupakannya dan membalasku?"

Lisa terdiam mendengar ucapan Sehun. Gadis itu langsung melepaskan tangan lelaki itu yang tadinya menggenggam pergelangan tangannya. Lisa menjauh dari Sehun, sehingga baju yang ia kenakan basah kuyup terkena rintik-rintik hujan.

"K-Kau menyukaiku? Tapi, kenapa harus aku Sehun?!! Bilang padaku Sehun kau bercandakan?!! Ku mohon bilang Sehun!"

Sehun hanya terdiam, ia mencoba mendekat untuk memayungi Lisa tetapi, saat dirinya melangkah mendekati gadis itu, Lisa semakin menjauh darinya.

"Apa kau masih ingat perkataanku petang tadi? Namun kenapa kau masih menyukaiku Sehun?! Aku mohon padamu, lupakan aku dan cobalah menyukai perempuan lain, karna sampai kapanpun aku tidak akan mencoba menyukaimu lebih dari seorang sahabat Sehun. Tidak akan selamanya." Setelah mengucapkan itu Lisa langsung melangkah pergi meninggalkan Sehun seorang diri ditengah hujan lebat.

Sehun benar-benar tidak menyangka akan jawaban dari Lisa. Ia hanya terdiam dibawah lebatnya hujan.

---

Lisa masuk kedalam mobil merahnya. Ia benar-benar tidak menyangka kalau sahabat laki-lakinya akan jatuh cinta kepada dirinya.

Kini semakin banyak pikiran yang berada dikepalanya. Lisa benar-benar pusing sekarang, rasanya kepalanya ingin pecah karna terlalu banyak yang dirinya pikirkan.

Lisa pun menyalakan mobilnya meninggalkan taman dan menuju rumah.

Sesampai dirumah, Lisa harus terlihat bahagia karna ia bilang kepada Si-a kalau dirinya tadi sedang berkumpul sama teman-temannya. Namun ia belum memikirkan alasan apa yang akan dirinya berikan pada sang ibu karna bajunya yang basah kuyup.

Lisa pun menghelakan nafasnya panjang lalu, tersenyum meskipun hatinya kini tidak bisa tersenyum.

Lisa keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki rumahnya. Saat memasuki rumah, seperti dugaan kini satu keluarganya sudah menunggu dirinya diruang tamu.

Si-a terkejut melihat anak perempuanya yang basah kuyup, kehujanan. "Lisa kamu kok bisa basah gini? Memangnya kamu ngumpul dimana nak?"

Lisa terkekeh. "Iya eomma tadi semakin senangnya karna sudah lama tidak jumpa kami jadi main hujan, makanya basah gini."

Soojung menaikan alisnya lalu, menatap Lisa sinis. "Main hujan? Tunggu dulu sejak kapan kau memiliki teman?"

Mungkin alasan Lisa tidak masuk akal, karna ia memang tidak pandai berbohong.

"Soojung-ah, memangnya temanku hanya dirimu? Aku juga punya teman kali. Sudahlah aku kedinginan, aku masuk dulu mau ganti baju."

Lisa pun meninggalkan ruang tamu dan masuk kedalam kamar miliknya. Selesai membersihkan diri gadis itu langsung merebahkan tubuhnya kekasur kesayangannya. Kini matanya tertuju pada langit-langit kamar miliknya.

Lisa terus memikirkan kejadian tadi. Siapa yang menyangka? Jika seorang sahabatnya jatuh cinta pada dirinya.

"Jika ini mimpi, maka aku ingin bangun sekarang!! Ku mohon ini pasti mimpi?!!" Kini gadis itu kembali menghelakan nafasnya panjang. Meskipun banyak sekali yang dirinya pikirkan tapi, ia harus tidur karna besok pagi-pagi hari Lisa harus bangun untuk melamar kerja.

---

Pagi hari pun tiba. Lisa membuka matanya karna silaunya sinar matahari yang menerobos masuk dari celah jendela kamarnya.

Ia pun bangun, dan lansung merenggangkan tubuhnya. Lisa tidak tau apa yang akan terjadi hari ini? Tapi, ia berharap hari ini akan menjadi hari yang baik dan semoga dirinya bisa diterima diperusahaan yang dirinya pilih.

Selesai bersia-siap, Lisa langsung keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga satu-persatu. Lisa tersenyum pada sang ibu yang sedang menyiapkan sarapan, namun matanya mencari-cari keberadaan kedua sepasang kekasih itu.

"Eomma, Soojung dan Jungkook Oppa dimana? Tumben pagi-pagi sudah menghilang?"

"Mereka katanya lagi menyiapkan pernikahannya." Jawab Si-a.

Lisa mengagguk pelan lalu, tersenyum. "Baguslah mereka tidak ada dirumah. Lisa capek lihat sepasang kekasih itu yang terus memamerkan kemesraanya."

Si-a yang mendengar ucapan anaknya, hanya tersenyum. "Jadi kamu hari ini mau ngelamar kerja nak?"

Lisa mengangguk pelan. "Iya eomma, doain Lisa ya?"

"Dimanapun kamu ngelamar eomma yakin kamu akan langsung diterima, karna kamu adalah anak yang pintar dan bertanggung jawab jadi tidak mungkin mereka menolak kamu."

Si-a memang benar, dan Lisa percaya kalau omongan orang tua itu adalah doa.

"Makasih eomma."

Setelah beberapa menit, Lisa pun meninggalkan rumahnya dan menuju perusahaan terbesar dikota Seoul.

Sesampai ditujuan, Lisa menatap gedung besar nan mewan dari jendela mobilnya. Lisa tau kesempatan dirinya diterima disana sangatlah tipis tapi, dirinya tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan terus mengiat perkataan sang ibu yang membuat semangatnya tidak akan pudar.

Setelah memarkirkan mobil merahnya, Lisa pun melangkah masuk kedalam gedung mewah itu. Mata Lisa tampak takjub melihat fasilitas perusahaan itu, ditambah lagi para pegawai yang berpenampilan rapi dan disiplin.

Lisa pun menaruh berkas-berkasnya dimeja dan menunggu diruang tunggu. Setelah beberapa menit Lisa dapat mendengar namanya yang terpanggil. Ia pun bangkit dari tempat duduknya dan menuju orang tersebut.

"Saya sudah mengecek semuanya dan berkas anda sudah lengkap semua. Nona bisa menunggu seleksi selanjutnya setelah semua berkas nona telah disetujui oleh pihak perusahaan." Ucap seorang wanita, salah satu pegawai perusahaan.

Lisa pun mengangguk pelan. "Tapi, apa saya boleh tau, kapan seleksi selanjutnya?"

"Soal itu nona akan dikasih kabar melalui email anda." Ucap pegawai itu dengan sopan.

Lisa pun memperlihatkan senyumnya, agar terlihat ramah. "Baiklah, terimakasih." Setelah mengucapkan itu Lisa menundukan kepalanya sedikit dan melangkah pergi meninggalkan perusahaan besar itu.

Sekarang yang harus Lisa tunggu adalah informasi, apa dirinya diterima? Atau tidak?

Tapi, Lisa tau kalau kemungkinan dirinya akan diterima sangat sedikit. Jika ia tidak diterima, berarti ia memang tidak dijodohkan bekerja disitu.

"Tiga hari kemudian.."

---

Gimana nih, ceritanya?? Jangan lupa vote dan koment ya, kalau kalian suka dengan ceritanya jangn lupa share juga keteman-teman kalian,

"Terimakasih sudah baca^^"

See you..

She is my true Love (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang