part 33

132 49 49
                                    

"Aku akan tetap mencintaimu
meskipun ada orang yang memisahkan kita."

-Lalisa-

Rose memasukan pakaiannya kedalam koper hitam miliknya. Dua hari lagi ia akan terbang keamerika, Rose akan kuliah dan tinggal di luar negeri. Sangat sulit baginya untuk meninggalkan tempat dirinya dilahirkan. Meninggalkan kota yang penuh kenangan dan meninggalkan sahabat-sahabatnya.

Setelah beberapa menit, seorang lelaki masuk kedalam kamar miliknya. Lelaki yang berstatus ayah kandungnya itu, menaruh sebuah tiket pesawat dimeja belajar anaknya.

"Appa, tidak bisa ikut denganmu. Masih banyak urusan yang harus appa kerjakan. Belajarlah yang baik Rose." Ucap See youn, dengan nada lembut.

Tumben? Benar Rose merasa seperti itu, See youn tidak pernah berkata dengan lembut padanya.

Rose tidak mempedulikan See youn, ia terus melanjutkan merapikan pakaiannya dan memasukannya kekoper hitam.

Terdengar See youn menghelakan nafas panjang. Ia pun keluar dari kamar milik anak perempuannya.

Rose mengambil tiket pesawat tersebut. Rasanya ia sangat ingin merobek tiket yang bertujuan keamerika itu. Namun ia masih waras, gadis itu hanya menghelakan nafasnya panjang.

---

Kini keduanya berjalan beriringan. Keadaan hening, mereka berjalan dalam diam.

Sesekali Lisa melirik kearah lelaki yang berada disampingnya, seorang lelaki bermasker hitam.

Mata Lisa tertuju kepada sebuah toko perhiasan, ia pun melangkahkan kakinya menuju toko itu.

Lisa menatap lekat sebuah kalung dengan hiasan bintang. Sebuah kalung yang sangat persis dengan mimpinya. Tanpa disadari gadis itu tersenyum manis.

"Kau menyukainya?" Tanya Jae Hwan mengikuti arah mata gadis itu.

Lisa menoleh keasal suara, lalu tersenyum manis  sehingga matanya sipitnya tertutup. Ikut tersenyum.

"Kau tau lambang bintang itu, menunjukan apa?"

Jae Hwan menggeleng pelan. "Tidak, memangnya artinya apa?"

Lisa kembali tersenyum. "Tidak ada, lupakan saja." Setelah mengucapkan itu Lisa berjalan pergi meninggalkan Jae Hwan yang termenung.

Jae Hwan melirik kearah kalung yang mengisi pikirannya. Ia pun berkata.
"Saya ambil yang ini." Ucap Jae Hwan menunjuk kalung berhias bintang tersebut.

---

Lisa tersenyum menikmati es krim ditangannya. Gadis berambut cokelat lurus itu duduk disalah satu kursi yang tersedia di mall.

Lalu matanya tertuju pada seorang lelaki bermasker, yang kini menghampirinya.

"Dari mana saja kau?" Tanya Lisa.

Jae Hwan pun duduk disamping Lisa dan berkata. "Bukan urusanmu!"

Lisa memberhentikan kegiatan memakan es krimnya. Lalu ia menoleh menatap lekat Jae Hwan.

"Terus, untuk apa kau kemari? Pulanglah aku tidak membutuhkanmu. Jika kau hanya ingin menyakiti hatiku maka jangan muncul lagi dihadapanku." Lisa membuang es krim yang ia makan tadi. Lalu pergi meninggalkan Jae Hwan. Namun tangan mungilnya ditahan oleh lelaki itu. Lisa melihat sekilas tangan Jae Hwan yang menggenggam tangan kananya, lalu melanjutkan tatapannya kewajah lelaki yang bernama Jae Hwan itu.

Tatapan kosong diberikan Lisa.

"Aku membelikan mu sesuatu." Ucap Jae Hwan menatap manik mata Lisa.

She is my true Love (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang