Masih adakah yang nungguin cerita ini? Kalau ada mau minta vote dan Comment nya dong jujur sekarang aku lagi menggebu gebu nulisnya
Tapi ngeliat vote yang dikit jadi bikin males nulis padahal alurnya udah di kepala otak.Kalau chapter ini bnyak *votenya* aku bakalan cepat up chapter 18 dan bakal di private jangan lupa di follow
.
.
.5 hari sudah gue tidak pernah liat muka Cleon, setelah malam dimana mobil dia terparkir di depan mansion gue Cleon gak pernah muncul lagi. Begitupun di sekolah, seperti tertelan bumi Cleon juga tidak ada disana. Untuk baju dan cincin pernikahan kami gue juga gak tau kabarnya, apakah pernikahan kami batal kalau itu yang terjadi apa harus berucap syukur atau tidak.
"Na kok Lo bengong aja sih. Kak Cleon belum ada kabar juga?" Bisik Alea yang berada disamping gue.
Saat ini kami sedang berada di dalam kelas melangsungkan pelajaran Biologi. Sedari tadi Miss yang mengajar mengoceh ria di depan tapi tidak ada satupun yang menyangkut di kepala otak gue, seperti masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Pikiran gue sekarang hanya Cleon Cleon dan Cleon. Dasar Monyet Bali, Curut, klepon. Ck.
"Belum Al, Ish gue kayak di mainin tau gak ini gak bisa di biarin Al. Nanti gue mau nemuin kak Bee, Lo temenin gue ya". Balas gue juga dengan berbisik.
Alea pun mengangguk kan kepalanya tanda setuju, sekarang hanya kak Bee yang menjadi tujuan gue. Mencoba untuk fokus ke mata pelajaran, gue pun menghilangkan bayang bayang Cleon yang ada di kepala dan mendengarkan apa yang dikatakan Miss tentang sistem rekresi.
"Nah untuk lebih jelasnya coba kalian buka halaman 88" ujar Miss Rita.
Seharusnya pelajaran Biologi menjadi pelajaran yang paling gue tunggu tunggu karena gurunya yang humble dan metode pembelajaran yang bagus membuat kita mudah untuk memahami nya. Tidak diragukan lagi kalau guru guru yang ada di Skyler itu terjamin kualitasnya, secara kak Pat sangat menjunjung tinggi pendidikan.
Ketika bel istirahat tiba gue menggeret tangan Alea menujun kantin, saat jam istirahat pasti kak Bee ada disana bareng sama temennya si kelinci itu. Gue harus tanya sama kak Bee dimana Cleon, enak aja tu Curut ninggalin gue dengan perasaan gantung kayak gini.
"Na pelan pelan astaga"
Seakan tuli dengan omongan Alea, makin cepat langkah ini untuk sampai ke tempat tujuan. Mengedarkan mata akhirnya gue menemukan keberadaan kak Bee dan kak Rolland yang duduk disalah satu bangku yang ada disana, tapi bukannya melangkah kaki gue seakan di paku di tempat gue berdiri. Pasalnya tidak jauh dari kak Bee di tempat duduk dulu gue disana ada Cleon.Tapi dia tidak sendirian di depan Cleon duduk seorang cewek yang gak asing bagi gue.
Cewek itu Sandra.
Nyali gue tadi yang menggebu gebu sekarang meluap entah kemana, Kaki gue enggan melangkah dan melanjutkan tujuan gue tadi. Apa yang gue lihat sekarang bener bener di luar dugaan gue, setelah dia ngilang tanpa kabar dan sekarang malam duduk berdua dengan cewek lain.
Dengan cepat gue membalikkan badan dan pergi dari suasana kantin yang menyesakkan itu, Alea yang awalnya gue eret tertinggal di belakang. Dada gue sesak, mata gue mulai memanas. Melangkahkan kaki cepat berjalan lurus, hanya satu tujuan gue sekarang. Tempat dimana gue bisa menenangkan diri dan perasaan gue yang boleh dikatakan hancur.
Beberapa kali membuang nafas menahan gejolak di dada, gue mengabaikan dering hape yang dari tadi berbunyi. Mungkin itu Alea atau kak Bee yang nanyain tentang keberadaan gue, tapi gue gak peduli. Yang penting gue harus menenangkan pikiran terlebih dahulu. Kalau kalian nanya gue nangis atau tidak jawabanya adalah big No!
Berbaring diatas sofa ruangan kak Pat yang berada di Skyler highscholl, gue merenung tentang kejadian beberapa menit lalu. Yup gak jauh jauh, gue kabur ke ruangan kak Pat yang ada di sekolah gue ini. Ruangan ini jarang di tempati, hanya ketika kak Pat kesini lah ruangan ini di gunakan. Dan Alhamdulillah nya selain kak Pat gue juga punya akses makanya ini tempat tercepat dan teraman gue untuk menenangkan diri.
Dari tadi yang gue lakukan adalah merenung seperti orang gila, lagi lagi Cleon mampu membuat gue bingung dengan diri sendiri. Sandra, nama itu membuat gue berdesis ketika mengingat nya. Siapa sih sebenarnya tu cewek. Kalau di pikir pikir gue memang tidak tau apapun tentang Cleon, keluargaa, teman maupun orang orang di sekeliling dia sedangkan Cleon dia tau semua hal tentang gue ini gak adil.
"Arghh Cleon! Lo bikin gue pusing!" Gue mengacak rambut tanda saat ini gue benar benar frustasi.
Meow..
Meow..
Meow..
Lagi lagi si pinky mengeluarkan bunyi nya, seperti nya gue harus melihat siapa yang menganggu ketenangan gue. Mencari keberadaan hape ditas , gue pun beranjak menuju dimana tas gue berada.
30 miscall dan 75 pesan gue pun membuka dan menscroll pesan yang diantaranya ada Kak Bee dan Alea namun mata gue memincing ketika melihat satu nama yaitu si Cleon. Tertera nama Cleon yang juga mengirimkan pesan tapi gue abaikan. Setelah menghilang beberapa hari baru dia ingat untuk mengirimkan gue pesan.
Ck gue pun mematikan si pinky dan menyimpan nya kembali kedalam tas, tidak akan semudah itu dia bisa semena mena sama gue. Apalagi tadi dia duduk berdua dengan cewek, sialan. Di ruangan kak Pat ini terdapat kamar lengkap dengan tempat tidurnya ini sengaja gue request sama kak Pat karena sewaktu kalau gue capek gue bisa numpang tidur dan itu akhirnya juga berguna untuk sekarang gue mau numpang tidur.
Beban pikiran yang menumpuk dikepala membuat gue lelah bawaan pengen tidur, kali ini gue mau bolos aja dari pada gue masuk tapi pikiran gue gak disana. Untuk Alea sepertinya gue bakal minta maaf ke karena udah ninggalin dia gitu aja tadi. Pasti dia nyari gue kemana mana.
Tak lama mata gue pun tertutup, gue mulai ngantuk.
=============MHIYC=============
Other Side Author POV
Seorang laki laki berjalan dengan begitu gagah nya, tatapannya yang tajam dan rahang yang mengeras menambah kesan misterius dan cool. Sedari tadi dia mencari seseorang yang telah memporak porandakan hatinya siapa lagi kalau bukan Anastasia Putri Zein.
Setelah hari dimana kata kata Ana menusuk relung hatinya, semenjak itu dia mencoba untuk menghindari gadis itu. Ana tidak tau bagaimana dia yang sebenarnya, sosok yang mencoba iya tutupi dari gadis itu. Kehidupannya yang sebatang kara membuat hari harinya diliputi oleh sikap yang keras dan tempramen dan ia takut itu membuat Ana nya tersakiti. Tapi tak tau kan gadis itu bahwa dia, Anastasia adalah sosok yang sangat berharga baginya cinta pertamanya.
Cleon Alexander Smith diusia yang masih 17 tahun dia telah menduduki jabatan yang sangat tinggi dengan kekuasaan dan kedudukan nya sekarang dia bisa memiliki apa yang dia ingin termasuk cinta pertamanya. Dengan mengikat Ana sebagai istrinya itu cara dia mengungkapkan rasa cinta kepada Ana, calon istri nya.
5 hari adalah waktu yang menurut Cleon sangat lama untuknya berjauhan dengan gadisnya, sebenarnya dia hanya ingin menenangkan diri selama 2 hari tapi apalah daya Karena perusahaan cabangnya yang ada di London, Inggris memiliki sedikit masalah dan harus dia yang langsung turun tangan alhasil hari ini lah ia bisa kembali ke Indonesia dan menemui calon istrinya.
Sengaja Cleon tidak mengirim kabar ke Ana karena takut ia tidak bisa mengontrol diri dan pulang ke Indonesia sedangkan urusannya di London belum selesai. Tapi ketika kembali dia tidak menemukan Ana.
Cleon yang menunggu kekasihnya di kantin harus menelan pil pahit dan malah dia dihampiri oleh seorang wanita yang membuat dia menggeram marah. Pasalnya dia tidak suka di ganggu oleh siapapun tetapi dengan tidak tau malunya wanita itu duduk di tempat duduknya yang ada di kantin.
"Berani beraninya" Dengan murka Cleon pun menarik rambut cewek itu yang tak lain adalah Sandra.
Tbc.
Tuti Adawiyah
14 Juni 2021
20 vote to next chapter
Kali ini aku memang nunggu 20 vote ya kalau nggak 20 aku gak bakalan updet.See you
Chapter 18 udah ada di draft ya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Younger CEO
Teen FictionCERITA INI DI PRIVAT Apa yang lo pikirin ketika saat lo masih berumur 16 tahun, masih duduk dibangku SMA, masih bau kencur, tapi udah nikah? Yap itu yang gue rasain, nikah di usia muda dan gak tau apa tentang kehidupan rumah tangga. Hello... yang be...