Bab 23

490 31 7
                                    

Vote Sebelum membaca, biar aku makin semangat nulisnya

Chapter ini didedikasikan untuk pembaca yang sekarang lagi spam vote, makasih semangat nya
.
.
.

"Lo Apain tunangan gue hah"

Gue tersentak mendengar bentakan Cleon ke Sandra begitupun dengan Alea, rangkulan nya di lengan gue sudah terlepas sejak Cleon yang merengkuh pinggang gue. Berusaha mengatur napas gue mengelus pelan punggung Cleon bermaksud untuk menenangkan Cleon yang kelihatan marah dilihat dari rahangnya yang mengeras.

Berangsur angsur muka Cleon terlihat tenang, rupanya elusan tangan gue berpengaruh dengan suasana hati suami gue itu. Suasana kantin masih terdengar hening dengan orang orang yang matanya tertuju kearah kami, alamak Cleon kenapa mesti marah marah sih. Seingat gue kemaren mereka duduk berdua, tapi dilihat dari tingkah Cleon sekarang membuat gue bertanya lagi hubungan mereka itu bagaimana.

Sandra yang awalnya diam langsung berbalik meninggalkan kantin membuat gue merasa bersalah, seandainya saja gue tadi berhati hati kita gak tabrakan dan baju Sandra tidak kotor. Semua ini salah gue namun Cleon berasumsi bahwa Sandra yang bersalah, huft gue sepertinya harus meminta maaf dengan Sandra.

Cleon menggandeng tangan gue menuju tempat duduk di kantin dan memesan makanan, sekarang nafsu makan gue turun udah gak selera lagi karena kejadian tadi. Orang orang juga masih ngeliatin gue, tepat nya sih ke Cleon yang tentu saja menjadi pusat perhatian secara dia most wanted guy di Skyler dan juga CEO perusahaan ternama bersyukur lah gue yang menjadi istrinya.

Didepan gue sudah terhidang bakso kuah yang tadi dibelikan oleh Cleon tapi gue hanya mengaduk aduk nya sedari tadi, Alea sendiri duduk terpisah dengan gue karena dia sudah di monopoli kak Bee yang menyusul kami. Di tempat duduk ini hanya ada gue dan Cleon, setelah memesan makanan gue tu Curut sibuk dengan handphonenya dan meminum segelas kopi dingin.

"Dimakan by baksonya"

Cleon mengalihkan pandangan kearah gue dan menyimpan handphonenya yang tadi menjadi perhatian kedalam saku celana. Dia menggeser kan tubuhnya dan mendekat kearah gue sambil menompang tangannya. Fokusnya telah berganti ke gue, mau gak mau gue memakan bakso yang tadi gue anggurin. Diperhatikan oleh Cleon membuat gue salting, sesekali gue melirik kearahnya dan laki laki itu masih belum berpaling.

"Kamu mau?" Gue mencoba menawari bakso yang gue makan ke Cleon.

Cleon melebarkan senyumnya mendengar perkataan gue, seakan akan itu suatu hal yang membahagiakan buat dia. Cup! dan laki laki itu mencium pipi gue seperti yang sudah sudah.

"Kya... Cleon romantis banget sih"
Terdengar teriakan teriakan yang tidak jelas dari penjuru kantin, gue udah bilang kan bersama Cleon Lo bakal jadi pusat perhatian. Gerak gerik Lo akan selalu di lihat.

"Suapin aku dong by akk" Cleon membuka mulutnya ingin disuapi oleh gue, ya Allah apalagi ini.

Mau tak mau akhirnya gue menyuapi Cleon satu bulat bakso kecil yang di sambutnya dengan semangat, matanya berbinar seolah olah mendapatkan mainan yang disukai. Alhasil kami makan bakso satu piring berdua, dengan gue yang menyuapi Cleon sampai bakso itu tandas. Jadi ini alasan tu klepon cuma beli 1 makanan, dianya mau suap suapan membuat gue tidak habis pikir dengan tingkah laku suami gue itu.

Gue menghirup jus mangga hingga tandas dan perut gue terasa penuh, yang awalnya gue tadi gak nafsu makan jadi sangat kenyang sekarang. Cleon mengantar gue kembali ke kelas kali ini tangan kami saling bertautan, entah kenapa gue menyukai hal itu terasa begitu di lindungi dan diinginkan.

"Nanti pulang kamu diantar supir ya by, maaf aku gak bisa antar kamu. Aku ada rapat penting nanti" Ujar Cleon ketika kami tepat berada di pintu kelas gue.

My Husband is Younger CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang