20

1.7K 284 0
                                    

Semilir angin sejuk merangkak masuk melalui jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin sejuk merangkak masuk melalui jendela. Entah apa alasannya, perasaan tak enak hati menyelimuti hati Rane membuatnya nampak begitu gelisah.

Ruangan yang besar dan hanya di isi dua orang membuat atmosfer terasa mencekik karna begitu senyap. Suara detik jam besar di dinding seolah jadi penggiring jantung Rane berdetak sesuai iramanya. Begitu menyesakkan.

Tubuh yang sejak tadi berdiri tegak tanpa pernah digerakan membuat Rane sedikit gatal. Ia melirik lirik kecil majikannya yang nampak bagai boneka hidup, duduk terdiam di kursi menghadap ke jendela dengan perasaan gelisah.

"Tuan Muda, anda yakin tidak mau hadir? Setidaknya beri ucapan selamat sebagai formalitas saja." Final Rane angkat bicara, menyuarakan isi hati yang sejak tadi mengganggunya.

Cedric menghela nafas berat sembari berdecih kesal. Tubuhnya seperti otomatis merespon tidak suka setiap kali ada orang yang membahas gadis itu di dekatnya.

"Jangan buat aku mengulangi perkataanku, Rane." Ketusnya tanpa merubah pandangan dari depan.

"Tapi mau bagaimanapun Nona adalah adik anda. Ini hari ulang tahunnya yang pertama di rayakan seorang diri. Setidaknya biarkan Nona menyadari masih ada anda di sisinya." Rane berteriak sedikit tak terima.

Rane hanya seorang kesatria penjaga biasa yang selalu ada di sisi Cedric semenjak anak itu masih belajar merangkak dan akan mengabdi setia padanya sampai akhir sehingga mengikuti dengan senang hati apapun keputusan majikannya ini.

Tapi karna masa lalu Rane yang merupakan seorang anak yatim piatu membuat hatinya mulai tergerak setelah menyaksikan semua itu di pojokan.

Rane yang bukan siapa siapa saja pun saja bisa tidak menyukai sikap menyebalkan Cedric si pria hilang ingatan yang sok menyedihkan sehingga membenci orang lain tanpa sebab.

Apalagi Nona yang dibenci tanpa sebab apapun itu. Pasti merasa bingung dan marah sekaligus. Rane merasa kasihan pada Charlina sehingga setidaknya ia bisa sedikit menghiburnya dengan mengirim Cedric.

Tapi sayangnya anak ini terus keras kepala. Tetap pada pendirianya.

"Wah, waktumu senggang sekali ya sampai bisa bisanya mengkhawatirkan orang lain." Cedric menyindir.

Dia kemudian mengancam. "Kali ini khawatirkan dirimu sendiri yang harus menyambung hidup kemana setelah aku pecat!"

Bukanya merasa takut, Rane balik menatap angkuh Cedric dari belakang. Toh itu hanya gertakan Cedric semata karna bagaimanapun ancaman dia akan memecatnya ini bukanlah yang pertama kali.

"Kalau begitu pecat saja, saya akan kembali melamar kerja sebagai kesatria pelindung Nona muda." Rane balik menyerang.

Sontak Cedric menoleh. Ia menggertakan gigi termakan umpan dan menatap Rane penuh rasa kesal.

"Kalau begitu pergi dari sini." Cedric berteriak. "Aku tidak butuh pelayan tidak setia sepertimu!"

Namun bukannya membalikan perkataan seperti biasa, Rane terdiam dengan kedua mata membulat seolah terkejut melihat sesuatu yang menakutkan.

Villain Also Has A Reason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang