22

2.1K 306 17
                                    

Mattias adalah nama keluarga yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dimana Kekaisaran pun belum dibangun. Mereka kuat dalam segi militer maupun melahirkan orang berbakat.

Pemimpin Mattias terdahulu pun adalah orang yang melantik Raja pertama penguasa Edzard sehingga bisa dikatakan sejarah Edzard adalah sejarahnya Mattias itu sendiri.

Sejak dahulu Mattias adalah orang yang loyal dan patuh pada keluarga Kerajaan sehingga sulit untuk dihancurkan. Ratusan tahun lantas telah berlalu. Edzard yang semula hanya sebuah Negara kecil berubah jadi Kekaisaran.

Di masa kejayaan Kekaisaran Edzard tersebut kemudian terlahir seorang anak jenius yang menggemparkan Negara karna berasal dari Mattias.

Anak itu sudah terjun ke dunia politik di usia muda sampai kemampuannya saja di akui semua orang. Tidak sampai di sana, dia bahkan pandai dalam berpedang sehingga berpartisipasi besar dalam kemenangan perang.

Orang yang tak punya celah. Dia ditakuti para bawahan dan Bangsawan lain karna kepemimpinannya yang kuat dan sulit dilawan.

Julukannya adalah Pahlawan, Putra yang diturunkan Dewa untuk rakyat. Pahlawan itu tak segan membunuh para pejabat korupsi dan memprioritaskan para rakyatnya di atas kepentingan apapun.

Di sayangi para rakyat dan ditakuti para Bangsawan. Pahlawan perang. Putra utusan Dewa untuk Edzard.

Itu adalah Biografi kecil dari Kalson Kelton Mattias yang menjabat sebagai Duke di usia mudanya.

Di tengah pikiran kalutnya dipenuhi rasa takut, Charlina terdiam saat mendengar suara lantang dari seorang kesatria. Kepalanya tertoleh kesebelah dengan terpatah. Memandangi lekat sesuatu yang besar dan tertutupi kain.

Dejà vu yang sama persis. Charlina merasa sangat ingin muntah dan pergi dari sana saat itu juga. Bagai fatamorgana ia melihat mayat Alanis di depannya dengan begitu jelas.

Tapi Charlina tau bahwa itu tidak nyata dan hanya bayangan dirinya semata. Demi menghilangkan rasa takut, ia memberanikan diri untuk bangkit dari duduk dan melangkah mendekati tandu lalu bersimpuh disampingnya.

Ia bergeming sesaat seolah mengumpulkan tenaga dan bersikeras menyangkal bayangan dikepala sebelum menarik kain putih itu dan memeriksa apa yang ada di dalamnya.

Tepat ketika pandangan melihat sesuatu yang sejak tadi berada dalam bayangan menjadi kenyataan membuat Charlina diam membeku. Rasanya seperti di tusuk pembunuh dari belakang. Begitu terkejut mendapati rasa sakit dari pisau menusuk jantung tiba tiba.

Ini terasa seperti langit akan hancur hari ini.

Padahal Charlina ingat jelas baru kemarin ia menyumpah serapahi Kalson karna tidak bisa menemaninya merayakan ulang tahun. Tapi sekarang Charlina tarik kembali serapahnya karena Kalson sudah hadir.

Masih dengan kejutan anehnya yang membuat orang naik darah, Kalson kembali pulang dan tak jadi pergi bekerja ke tempat jauh. Walau datang dalam keadaan mengenaskan tanpa nyawa.

Nafasnya Charlina tersenggal dan spontan menutup mulut. Jantungnya berpacu cepat saking terkejutnya melihat mayat dihadapan yang seluruhnya sudah kotor tercampur darah dan tanah.

Wajah mayat itu tidak bisa dikenali lagi saking hancurnya membuat Charlina menoleh kesebelah dan enggan melihatnya lagi. Seluruh tubuhnya terasa bergetar hebat hingga giginya bergemelatuk. Berjuang keras menahan air mata.

Salah seorang kesatria yang tadi membawakan tandu berjalan menghampiri Charlina dan berjongkok. "Kami minta maaf telah memotong kedua jarinya tanpa ijin."

"Ini adalah benda yang Tuan Duke lindungi sampai akhir hayatnya dengan kedua tangan." Ucapnya menyodorkan sebuah liontin beralaskan sapu tangan.

Charlina melirik sebentar. Memperhatikan liontin bulat berwarna hitam dengan banyak ukiran bulan berbeda bentuk itu sebelum menepis kasar tangan kesatria disebelahnya hingga liontinnya terjatuh.

Villain Also Has A Reason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang