32. Alur yang berubah

7 2 0
                                    

Setelah Chanyeol keluar dari istana, Ziira langsung menghampiri Faraa karena sejak tadi mereka mencoba untuk menguping tetapi tidak ada yang mereka ketahui sama sekali. Mereka hanya melihat Chanyeol dan Faraa yang sepertinya membahas hal yang serius sehingga Faraa menangis. Ziira langsung memeluk Faraa dan menyuruh para pangeran lainnya untuk mundur.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya putri Ziira.

"Hmm" Faraa.

"Apa perkataan Chanyeol menyakitimu? Tapi kenapa tadi dia memelukmu sekilas?" Tanya Ziira lagi.

"Tidak, dia sangat baik kepadaku" sahut Faraa.

"Apa yang dia katakan Faraa?" Tanya pangeran Jimin dari belakang.

Seketika Faraa kembali teringat dengan pertanyaan Chanyeol yang membuat hatinya gelisah sampai saat itu.

"Faraa, apa kau akan baik-baik saja jika Yoongi menikah dengan Sara?" Chanyeol

"Hmm tentu, dia harus melakukannya" Faraa

"Aku tidak ingin kau menyesal Faraa, aku sudah menganggap mu seperti adikku sendiri" Chanyeol

"Aku akan segera pergi dari istana setelah mereka menikah" Faraa

"Faraa apa kau sungguh baik-baik saja?" Chanyeol kembali mengulang pertanyaannya

"Hiks.... Aku tidak baik-baik saja hiks..." Faraa menangis dan saat itulah Chanyeol memeluk Faraa sekilas, dia menenangkan Faraa dan menyemangatinya.

"Masuklah, dan istirahatlah dulu" Chanyeol

"Faraa" panggil pangeran Jimin.

"Bukan apa-apa, besok aku akan keluar sebentar dan jangan suruh pengawal mengikuti ku, aku akan baik-baik saja" Faraa.

"Kau ingin kemana Faraa?" Ziira.

"Aku ingin menemui bibi" Faraa.

"Kau yakin ingin pergi sendiri?" Tanya pangeran Jimin.

"Aku yakin, aku ingin menenangkan diriku disana. Kupikir suasana disana bisa membuatku lebih baik" jelas Faraa.

"Baiklah jika itu maumu" pangeran Jimin.

Keesokannya Faraa dengan bersemangat pergi ke rumah bibinya dengan sekantong buah yang sengaja dia persiapkan. Dia cukup lama meninggalkan istana hingga dia kembali saat siang. Dia berjalan seperti biasanya, lalu dia melihat istana yang begitu sepi dipintu gerbang. Faraa terus masuk dan melihat ada banyak orang di halaman depan istana. Faraa berusaha untuk menerobos kerumunan itu agar dia dapat menyaksikan apa yang sedang mereka lihat.

Detik itu pula Faraa merasa merasakan jika sepercik darah mendarat di wajahnya. Faraa memejamkan matanya sejenak, lalu dia kembali membuka matanya secara perlahan. Yang dia lihat adalah sekumpulan mayat dengan rata-rata bekas luka sayatan dibagian punggungnya. Dan sebagian lagi adalah mayat yang telah dipotong lehernya.

Faraa melirik kearah Yoongi yang hanya diam dan memberikan instruksi untuk terus melanjutkan hukuman itu. Hati Faraa sangat hancur, bahkan lebih hancur dari sebelum-sebelumnya.

"Faraa" panggil pangeran Jimin yang sedang berlari untuk mendekati Faraa bersamaan dengan putri Ziira.

Perlahan Faraa merasakan lututnya yang melemah, dia tidak sanggup lagi untuk berdiri. Tiba-tiba dia terjatuh, untung saja pangeran Jimin langsung menangkapnya. Faraa pingsan ditengah kerumunan dan banyak orang yang memperhatikannya.

"Faraa seharusnya tidak melihat kejadian ini" putri Ziira.

"Ziira, aku akan membawanya ke kamar" pangeran Jimin.

Prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang