Dua minggu berlalu semenjak perang besar itu terjadi, faraa masih dirawat di kamarnya karena kakinya masih saja berbekas luka yang besar dibagian betisnya. Dia baru saja sadar setelah bermimpi panjang selama dua Minggu sebelumnya. Hmm--- sepertinya sudah banyak yang berubah dari istana, mulai dari dekorasinya, letak ruangan kakaknya, dan semua prajurit disana adalah orang baru. Ahh--- prajurit lama telah banyak yang tewas karena ulahnya. Faraa mencoba untuk mengenali istana baru dengan bangunan yang lebih mewah dari sebelumnya
Dengan kaki yang masih sedikit terasa nyeri, faraa mencoba melangkah lebih jauh dan semakin jauh sehingga dia melihat para pangeran yang sedang berkumpul disebuah tempat. Faraa memperhatikan pembicaraan mereka meski tidak terlalu jelas, tapi mereka tampak sedang membahas tentang dirinya yang sebenarnya adalah adik kandung raja seokjin
Faraa sedih
Dia sangat sedih
Kejutan yang dia simpan kepada mereka semua terbongkar begitu saja, tidak ada sebuah ledakan bom besar yang akan membuat mereka kehilangan nyali untuk mengganggu keluarganya
"Kau dan aku tetap berbeda"
Faraa menoleh kesamping, menatap wajah cantik gadis yang baru saja menghampirinya. Dan sialnya karena gadis itu para pangeran mengetahui kehadirannya disana
"Benarkah?" Faraa meremehkannya
"Aku tumbuh di istana dengan pendidikan yang baik, tidak seperti kau" putri ke 8 (sara)
Faraa terdiam. Sara memang benar, dia mendapatkan perlakuan seorang putri di istananya, sedangkan faraa bahkan tidak tau apa-apa, dia dianggap sebagai orang asing sebelumnya. Meski seharusnya mereka tidak sepantasnya diperlakukan berbeda
"Jangan pernah menyamakan dirimu denganku, kita jelas berbeda" putri sara
"Apa yang lebih dari dirimu? Kau bisa menggunakan pedang, kau bisa memanah, dan aku juga bisa melakukan itu, lalu apa bedanya kita?" Tanya faraa
"Ibu kita berbeda" putri sara menjawab dengan sarkas
"Ibumu telah mati---"
Praaakkkk.....
Putri sara terdiam setelah mendapatkan satu tamparan dari faraa, dan tamparan itu cukup keras untuk membuat pipinya sekedar memerah. Melihat kejadian itu, para pangeran datang menghampiri mereka
"Faraa" pangeran Jungkook menahan faraa, sedangkan pangeran Namjoon menahan sara. Yang lain hanya berdiri dipertengahan mereka
"Jangan terlalu kasar kepada ibuku, atau aku akan kasar kepada ibumu juga" faraa
Pangeran yoongi menatap sorotan mata tajam faraa yang menatap sara dengan penuh kebencian, dia kehilangan tatapan hangat seorang gadis yang selama ini mulai dicintainya. Pangeran Jimin juga merasakannya, jika faraa yang lembut telah berganti dengan faraa yang berhati kasar. Semua tidak lagi sama
"Ikuti aku" pangeran yoongi menarik tangan faraa yang tadi ditahan oleh pangeran Jungkook
"Lepaskan aku" Faraa menghempaskan tangan pangeran yoongi
"Apa ibuku adalah sasaranmu?"
"Ada apa denganmu yoongi?" Faraa
"Setelah kupikirkan, kau menginginkan ibuku, dua Minggu ini aku berpikir seperti itu. Apa kematian ibumu ada sangkut pautnya dengan ibuku?" Pangeran yoongi
"Kenapa kau bertanya kepadaku? Tanyakan pada ibumu" faraa
"Aku butuh penjelasanmu" pangeran yoongi
"Ya, dia sasaranku. Dia yang sudah membunuh kakak younghoon, dia merencanakan kematian ayahku dengan pangeran Namjoon, dan sekarang karena suruhannya, ratu Tasya terpanah, apa itu cukup untuk kujadikan alasan mengapa aku sangat menginginkannya?" Jelas faraa panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of darkness
RandomYoongi, Pangeran kejam dan ditakuti oleh seluruh rakyat yang kini jatuh cinta kepada seorang gadis yang tidak jelas asal-usulnya, gadis pemberani yang terus melawannya Namun perkelahian dalam perebutan tahta membuat semuanya berubah. Pangeran saling...