44. Dia obatnya

13 1 0
                                    

15 tahun kemudian

Di sungai yang biasanya, Yoongi tidur dipangkuan istrinya. Dia terlelap dengan begitu nyaman, hingga gadis tersebut membangunkannya.

"Yoongi, ayo masuk" ujarnya.

"Faraa, aku tidak ingin pergi" Yoongi.

"Kau akan kedinginan" Faraa.

"Faraa, aku takut jika pergi sekarang" Yoongi.

"Bangunlah" Faraa.

Sejenak Yoongi terbangun dari mimpinya. Dia menarik nafasnya dengan kuat.

"Faraa" panggil Yoongi ketika melihat seorang gadis yang berdiri didekat ranjangnya.

"Ayah, kau selalu menyebut nama Faraa disetiap tidurmu. Apa kau bermimpi tentang ibu lagi?" Tanya putrinya, Yoora.

Faraa selalu muncul di mimpinya padahal ini sudah 15 tahun semenjak Faraa meninggalkannya. Ya! Yoongi tidak lagi muda, tetapi dia masih menyendiri sambil membesarkan kedua anaknya.

Dan kini dia berpikir jika Yoora adalah Faraa karena wajah mereka yang sangat mirip. Mungkinkah Yoora ditakdirkan untuknya sebagai obat karena dia telah kehilangan Faraa? Apapun itu, Yoongi bersyukur karena setiap hari dia bisa membayangkan wajah istrinya setelah dia melihat Yoora.

"Hmm" Yoongi mengangguk pelan.

"Kau selalu memimpikannya disetiap malam ayah. Melihatmu seperti ini, kau pasti sangat mencintai ibu" Yoora duduk didekat Yoongi.

Yoongi tersenyum, lalu dia mengelus kepala anak gadisnya yang kini sudah tumbuh menjadi remaja.

"Kenapa pagi-pagi kesini hmm?" Tanya Yoongi.

"Ahh itu, hiks... Kakak Sunghoon" Yoora menangis.

"Kenapa lagi dengan Sunghoon" Yoongi.

"Tidak apa-apa ayah" Yoora segera pergi meninggalkan kamar Yoongi.

Yoongi sangat kesal dengan Sunghoon, pasalnya dia selalu membuat masalah dan dia berubah menjadi sangat kejam beberapa tahun yang lalu. Dia ditakuti oleh semua orang, mungkinkah dia memang penerus Yoongi?. Sunghoon yang dulunya sangat manja dan tidak bisa jauh dari orang-orang disekitarnya kini menjadi Sunghoon yang sangat mandiri dan lebih suka menyendiri.

"Kakak" panggil Yoora disaat melihat Sunghoon yang menuju ke aula untuk belajar dari para pangeran dan putri.

"Apa lagi?" Sunghoon berhenti.

"Apa kau masih membenciku?" Tanya Yoora.

"Aku membencimu dan tetap akan membencimu" Sunghoon.

"Kakak, tapi mengapa?" Tanya Yoora.

Semua pangeran menatap aneh ke arah Sunghoon yang selalu menghindari dari Yoora. Mereka tidak tau kenapa, tetapi Sunghoon sangat kasar kepada Yoora.

"Sunghoon" panggil pangeran Jungkook.

"Mengapa?" Pangeran Sunghoon berhenti sejenak.

"KARENA WAJAHMU SANGAT MIRIP DENGAN IBU, SUARAMU BAGAIKAN PENGANTAR TIDUR BAGIKU, DAN SEMUA HAL YANG ADA PADA DIRIMU- hal itu mengingatkanku kepada ibu" Sunghoon memelankan suaranya dikalimat terakhirnya karena dia sudah tidak sanggup lagi berbicara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kau ingin melihat ibu? Setiap hari kau menginginkannya bukan? Maka bercerminlah, lihatlah dirimu. Maka kau akan menemukan sosok ibu dari dirimu" ujar Sunghoon yang kini sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya.

"Jangan muncul dihadapan ku Yoora, kau membuatku semakin terluka dengan senyuman mu"

"Kau membunuh ibu dengan kehadiranmu, aku membencimu. Seharusnya sampai hari ini ibu masih disini bersamaku"

Prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang