24. Benci dan Cinta

86 10 0
                                    

"tidur bersama dan memberikanmu sentuhan" pangeran yoongi menatap manik mata faraa ditengah gelapnya malam. Namun dia masih bisa melihat dengan jelas bagaimana ekspresi gadis dihadapannya yang sedang menahan malu sekaligus menahan keinginannya untuk mengiyakan perkataan yoongi

"Jangan gila yoongi, aku perempuan dan kau laki-laki, kita tidak bisa tidur bersama" faraa

"Dikamarmu atau dikamarku?" Tanya pangeran yoongi yang tidak mengindahkan perkataan faraa sebelumnya

"Yoongi" faraa

"Aah kita sudah sering tidur dikamarku, ayo sekarang tidur dikamarmu" pangeran yoongi langsung pergi, sedangkan faraa masih berusaha untuk melarang pangeran yoongi menuju kekamarnya

Baiklah, sepertinya memang tidak mudah untuk menghalangi yoongi, mau tidak mau faraa harus membiarkan lelaki itu tidur di ranjangnya. Tuan kamar harus tidur dilantai? Haha yang benar saja yoongi

"Mau kemana?" Tanya pangeran yoongi saat melihat faraa mengambil bantal nya

"Tidur, lalu mau kemana lagi malam-malam seperti ini?" Faraa

"Disini" pangeran yoongi menepuk kasur disampingnya, mengisyaratkan agar faraa tidur disampingnya. Faraa baru saja melotot dan berpura-pura tuli disaat pangeran yoongi memanggil namanya berulang kali. Hmm manusia juga punya batas kesabaran sampai yoongi tidak lagi tahan jika selalu diacuhkan seperti itu. Dia menarik kaki faraa, lalu diseretnya gadis itu untuk tidur disampingnya

"Hyaa, YOONGI" bentak faraa

"Bukankah kita harus tidur bersama untuk mengabulkan keinginanmu?" Pangeran yoongi bertanya dengan wajah lugunya

"Tapi bukan dengan--"

"Ayo tidur" pangeran yoongi seolah tidak ingin mendengar bantahan dari faraa. Dia langsung memeluk gadis itu dengan erat, menyentuh punggungnya dengan pelan, mengantarkan tidur gadis itu dengan sentuhan-sentuhan kecilnya. Dan akhirnya faraa hanya bisa diam dan merasakan kehangatan yang yoongi berikan. Tanpa sadar pula gadis itu telah melingkarkan tangannya di pinggang yoongi, membalas pelukan laki-laki yang semenjak tadi hobi sekali memeluknya

Suasananya menjadi hening dan tidak ada yang berbicara, keduanya hanya terdiam dengan kondisi yang terus mengelus punggung faraa dengan perlahan. Yoongi juga mulai mengantuk dengan mata yang sudah sedikit tertutup

"Yoongi" panggilan itu membuatnya kembali tersadar

"Hmm"

"Tadi siang kau baru saja bilang jika kau membenciku, kenapa sekarang kita harus tidur bersama hmm?" Tanya faraa

Yoongi sedikit tersenyum tanpa disadari oleh faraa

"Karena aku mencintaimu" pangeran yoongi

"Benci dan cinta itu bertolak belakang yoongi" faraa mendecak kesal, bagaimana bisa dia bertemu dengan laki-laki yang plin-plam seperti yoongi

"Tidak, benci dan cinta itu selalu berdekatan" pangeran yoongi

"Yoongi tapi---"

"Bisa kau sopan denganku? Jangan memanggil namaku" laki-laki itu tidak ingat kapan faraa pernah memanggilnya dengan sebutan pangeran. Ahh jika dipikir-pikir hanya yoongi yang dia perlakukan seperti itu

"Kau memanggil namaku, jadi kenapa aku tidak bisa memanggil namamu?" Faraa membantah

"Terserah, yang penting aku mencintaimu" pangeran yoongi kembali mengeratkan pelukannya

"Yoongi, kuharap malam ini akan panjang" faraa

"Aku juga berharap seperti itu"

Keduanya berhenti bersuara maupun bergerak. Kini benar-benar hening, hanya ada suara hewan-hewan dimalam hari, hanya ada suara beberapa cek cok para prajurit yang bertugas menjaga keamanan. Sungguh faraa membenci situasi seperti ini

Prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang