18. Kenapa harus aku?

121 13 6
                                    

"akhh.... Sial"

Gadis itu mengumpat dipagi hari disaat sinar matahari baru saja menampakkan diri, dia terus mendesah pelan sambil memegangi pinggangnya yang terasa akan hancur didetik kemudian. Tidak ada yang bisa diingat olehnya, yang dia tau hanyalah tadi dia terbangun disebuah kamar yang sangat asing baginya, dan dia sangat yakin jika itu bukanlah kamarnya. Sekarang tidak ada yang lebih penting baginya, selain mengingat apa yang baru saja terjadi kemarin

Faraa masih merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya, bahkan sekarang bukan hanya pinggang, tapi seluruh tubuhnya serasa akan hancur jika dia terus berjalan

"Kenapa tubuhku sakit sekali, apa yang semalam aku lakukan?" Faraa

Disaat kakinya kembali melangkah, tubuhnya sempoyongan sehingga faraa bersandar disebuah pohon yang tak jauh dari sana

"Sial" umpat faraa

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuhnya. Faraa menoleh, dan mendapatkan pangeran Jimin yang sedang tersenyum kepadanya. Faraa mencoba untuk melawan, tapi apalah daya, tubuhnya tidak akan sanggup mengalahkan pangeran Jimin

"Lepaskan" ujar faraa dengan nada dingin

"Sebentar saja, aku rindu" pangeran Jimin

"Ooh apa kau lupa jika kau telah melepaskanku" ejek faraa

Tangan pangeran jimin terjatuh. Iya, Jimin masih tetap berkeinginan menjadi raja walaupun faraa melarangnya. Dan itu artinya faraa akan membenci keberadaannya. Wajahnya lesu, dan pikirannya kembali bercampur aduk antara tahta dan wanita

"Tidak bisakah kau tetap bersamaku?" Pangeran Jimin

"Bagaimana bisa aku bersama dengan orang yang tamak sepertimu" faraa

"Itu semua karena aku ingin mendapatkanmu" pangeran Jimin

"Tapi aku tidak butuh harta" faraa

Faraa memalingkan wajahnya dari pangeran Jimin, dia terus berjalan meskipun tubuhnya tidak sanggup lagi untuk melangkah. Pangeran Jimin menyusul lalu dengan cepat dia mendorong faraa hingga punggungnya membentur sebuah pohon yang cukup besar

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku" faraa

"Aku tidak akan melepaskan apapun, tahta ataupun kau" pangeran Jimin

Faraa hanya bisa menangis disaat mengingat pertama kali dirinya mengenal pangeran Jimin. Kelembutannya, keramahannya, kesederhanaannya, itulah yang membuat faraa jatuh cinta padanya. Tapi sekarang sifatnya sangat bertolak belakang, dia bahkan menjadi sangat kasar dan pemaksa

Pangeran Jimin sangat tau jika kelakuannya saat ini akan semakin membuat faraa membencinya, namun tidak ada cara lain untuk melindungi faraa selain dengan mengikuti semua keinginan ibunya. Pangeran Jimin mendekatkan wajahnya kearah faraa disaat air mata itu tidak pernah berhenti mengalir dipipi faraa, hatinya terkoyak, merasakan sakit yang dirasakan faraa

"Berani kau menyentuh bibirnya, maka akan ku potong lidahmu"

Pangeran Jimin yang hendak melakukan hal gila itu kepada faraa menghentikan perbuatannya disaat mendengarkan sebuah ancaman dibelakangnya. Faraa yang sejak tadi mulai menutup mata pun segera membuka matanya kembali. Sedikit lega disaat dirinya bisa lepas dari lilitan ular rakus yang kelaparan

"Kenapa kau disini?" Tanya pangeran Jimin seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu diantara mereka

"Menghentikan perbuatan mu pada kekasihku" pangeran yoongi tersenyum puas disaat melihat wajah panik pangeran Jimin

"Kau bercanda, dia kekasihku" pangeran Jimin masih menganggap perkataan pangeran yoongi sebagai candaan

"Aku sangat serius Jimin" pangeran yoongi

Prince of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang