TWENTY -FIVE.

2 1 0
                                    

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

"Bagaimana, sudah siap untuk menikah dengan ku!".tanya Davien di mobil kami sedang fitting  gaun pengantin.

"Apa,ada pilihan lain!".toleh ku menatap nya.

Wajah,Davien berubah.diam dan tak suka lalu aku kembali menatap luar dan saat sampai aku keluar dan masuk Butik duluan karna sudah ada Mama Vicky di sana.

"Sayang,datang juga".peluk cium nya.

"Tante, dari jam berapa di sini?".tanya ku balik sambil melepas pelukan nya.

"Emm,dari tadi sebenarnya cuma pergi lagi bentar karna ada urusan sudah sana ganti coba gaun nya!".perintah Tante aku pun mengikuti petugas toko.



Saat ini aku sudah berdiri di depan cermin berukuran besar.aku menatap diri ku lalu pelayan datang dan.

"Kau,terlihat cantik nona!"pujinya aku tersenyum pada nya di cermin.

"Jangan,panggil aku nona kak.aku tak berhak di panggil begitu aku hanya wanita biasa di sini".jawab ku tampa malu.dia tersenyum dan mendekati ku.

"Kau,berhak di panggil Nona.karna kau pantas kau bukan lagi orang biasa kau tau siapa calon ibu mertua mu itu".ucap wanita paruh baya mendekati ku aku memandang nya.dia memutar badan ku hingga aku memunggungi cermin menatap nya.

"Yang,kau nikahi adalah putra pertama dari suami nya dia begitu mencintai putra nya demi suaminya karna dia yakin suatu saat hanya dia yang dapat membuat nya tersenyum".jawab wanita itu lagi.

"Maaf,aku hanya seorang wanita yang tidak begitu mengenal nya karna aku hanya sahabat putrinya".

"Wajar,kau tak mengenal nya dia penulis ternama di negara ini iya ibu mertua mu penulis Novel dan karya nya telah di baca banyak orang".aku pun terkejut lalu dia tersenyum dan

"Sudah kapan-kapan kita bicara berdua ok sekarang bersiap lah kau akan di lihat ibu mertua dan calon suami mu".pinta nya.

Lalu saat tirai besar di hadapan ku di buka terlihat lah dua orang yaitu ibu dan dia calon suami ku.mereka terdiam menatap ku tampa kata dan yang membuat ku terpaku tatapan Davien tak berkedip sama sekali hanya memainkan jari-jarinya .

"Vien,Davien kamu denger mama nggk sih Rere cantik ya!".senggol mama nya membuat Davien  tersadar dan mengangguk lalu aku kembali ganti untuk gaun ke dua.

Setelah dari Fitting  baju aku dan Tante lalu Davien makan siang bersama  dan saat makan ponsel Davien berbunyi dia sedikit menjauh aku menatap nya aku tau itu pasti dari orang yang begitu mencintai nya sampai-sampai pernikahan yang orangtua nya ingin harus terpendam karna Davien ingin tertutup.

" Sayang,Re.kamu berfikir apa hemmm soal Davien ya.Davien memang begitu tapi nanti dia akan berubah ku mohon bertahan lah demi aku ya".pegang nya di tangan ku aku menatap tangan Tante ya sedikit menekan seperti permohonan aku lalu menatap nya senyum itu lalu aku memegang tangan Tante dan tersenyum.

THIS IS ABOUT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang