2.MIMPI YANG NYATA

167 7 0
                                    

Kamu bisa karena kamu mampu dan jika suatu hari nanti kamu lelah itu bukan berarti kamu kalah tapi itu konsep keberhasilan

***


       Akhirnya masalah terselesaikan juga. Dengan segala bujuk rayu akhirnya Adel mau menjadi model majalah fashion terbaru, walau ada perdebatan.

Disela aktivitas makan malam, Hazell mengerlingkan mata saat sosok Haruma-kakak perempuannya datang bersama suami dan little boy-Jasen.
Terlihat jelas sorot tidak suka tapi melihat Jasen yang berlari kearahnya lirikannya langsung meredup dan menyudahi aktivitasnya mengadukan nasi.

"Hello son!"sapa Hazell langsung memangku bocah berusia enam tahun tersebut.

"Hai aunty. How are you?"

"I'm fine, and you."

"I'm fine to."

Hazell lantas mencium pipi gembulnya, Jasen anak yang lucu, sekalipun hubungannya dengan Haruma tidak baik tapi perempuan itu tetaplah menyayangi keponakannya ini.

"Hello boy,"Hamzah yang tadinya tidak perduli juga ikut menyambut Jasen, mendengar coletah bocah itu membuat Hamzah geram.

"Geli om geli.... Ampun,"rengek Jasen saat Hamzah menggelitik perutnya tanpa ampun.

"Kok om. Manggil Hazell aunty berarti manggilnya uncle dong Sen." Selidik Hamzah tidak terima.

"Enggak mau, kata aunty Oom udah tua gak boleh dipanggil uncle."cerocos Jasen dengan polosnya.

Spontan Hazell langsung memalingkan wajahnya, Hamzah pasti akan marah.

"Awww."benar saja satu slentikkan mendarat di keningnya, dasar tukang aniaya!

Papa dan mama hanya geleng-geleng menyaksikan kedekatan kedua anaknya dengan cucunya itu, jika disatukan mereka bertiga persis seperti bocah seumuran yang tidak mau kalah.

"Tumben aunty udah pulang?"tanya Haruma seraya meletakkan cake yang dia bawa diatas meja.

"Bukan urusan lo!."

"HAZELL!"tegur mamanya dengan nada tinggi.

Dengan malas Hazell bangkit lalu melangkahkan kakinya keruang keluarga.

"Tidak apa ma,"jawab Haruma tersenyum, seakan hafal dengan sikap adiknya, dia hanya mengabaikannya.

"Sehat Man?"papa yang baru selesai makan langsung menghampiri menantunya yang sedang duduk di sofa.

Haruma dan Arman menikah sudah sekitar tujuh tahun ini. Haruna menikah saat berusia dua puluh dua tahun, yah intinya Haruma menikah muda. Bahkan saat itu dia masih duduk di bangku kuliahan, ditengah peliknya dunia kedokteran Arman datang dan mengajaknya menikah, parahnya Haruma malah mengiyakan. Bahkan saat wisuda Haruma sudah mempunyai anak, little mom, yes?
Hampir tidak ada celah buruk untuk seorang Arman, membuat kedua orangtuanya langsung menerima. Beberapa bulan lalu Haruma memutuskan pindah ke rumah sendiri, selain beralaskan 'ingin mandiri' Haruma juga lelah karena terus mendapatkan tatapan tidak suka dari adiknya, Hazell. Karena kesalahpahaman membuat hubungan antara kakak dan adik itu renggang sampai sekarang.

"Alhamdulillah pa."Arman mempersilahkan ayah mertuanya itu tempat disampingnya.

"Jangan terlalu keras kepada Hazell ma,"tegur Haruma saat memotong cake.

"Adikmu itu sangat keterlaluan Rum, tidak seharusnya dia bersikap ketus pada kamu."

"Hazell masih marah sama Ruma. Suatu hari nanti dia pasti akan kembali seperti dulu menjadi si manja yang rewel,"celetuk Haruma tersenyum.

HAZELL  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang