Jika diatas sana sudah ada takdir yang ditulis untuk kita, saya yakin sejauh apapun kaki ini melangkah akan tetap kembali kepada anda
***
Kota Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa tengah yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Jawa tengah. Kota ini salah kota metropolitan terbesar setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Kota ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 1.6 juta jiwa. Banyak keistimewaan tinggal dikota ini salah satunya yang banyak dicari yaitu kaya akan surga kuliner dan banyak tempat wisata menarik.Mungkin itulah seputar Semarang yang dapat diinformasikan.
Farizam yang baru saja memarkirkan motornya, tertegun sesaat menyaksikan rumahnya.
Padahal baru kemarin ia pulang, tapi tempat ini terasa sangat dirindukan.
Halaman yang masih tampak asri dan model rumah yang klasik tampak menenangkan.Dibalik pintu masuk ada wanita paruh baya dengan baju daster batik panjang tengah tersenyum kearahnya.
Senyum wanita itu membuat semua beban seketika berkurang."Assalamualaikum, Bu."Farizam langsung mencium tangan wanita yang melahirkan itu.
"Wallaikumsalam."
"Ibu sehat?"tanyanya saat diperjalanan menuju dalam.
Fatwa-ibunya tersenyum, mengusap punggungnya yang terasa berat dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah ibu, sehat."
"Maaf aku pulang dan akan menetap neng kene."
Fatwa mengajak putranya duduk di sofa ruang tamu,"kok maaf. Ini kan rumahmu juga. Malah Ibu seneng, anake Podo kumpul."ujar Fatwa menepuk pelan lengannya.
Setelah itu ia beranjak menata barangnya dikamar, tempat yang beberapa tahun ini nganggur tanpa penghuni, malam ini akan ditempatinya lagi.
Rumah makan terletak sekitar 1km dari rumah. Berada di jantung kota, bersebelahan dengan mall Tentrem Mall Semarang.
Saat ini ada tiga pegawai yang menjaga disana. Sudah hampir satu Minggu ibunya hanya duduk manis dirumah. Pengapuran sendi atau sering disebut Osteoporosis membuat tulang kaki Fatwa tidak kuat menopang beban tubuhnya terlalu lama.Walau mungkin pasti sangat sulit dan tidak mengerti dengan dunia perdagangan, Farizam telah bertekad untuk mengelola Ruang makan.
"Ditutup saja kalau masih capek, le."ujar Fatwa mengejar putranya itu yang bergegas pergi.
"Ndak Bu. Aku sekalian mau kenalan sama lain,"Farizam menimpali dengan sangat sopan.
Fatwa tersenyum, padahal ia ingin menanyakan alasan putranya itu tiba-tiba kembali menetap ke kampung halaman lagi. Padahal dulu jika diminta pulang saja sangat sulit, tapi sekarang? Sudah pasti ada hal yang tidak beres.
***
"Mas UZAMM,"teriakan seorang gadis menenteng tas dan helmnya terdengar memekikkan kala kakinya baru menapak ambang pintu.
Sosok cantik dengan berat proposal dan tinggi hanya sekitar 150 cm, berlari heboh melupakan sosok wanita yang dipanggil ibu sedang menatapnya aneh.
"Kangen,"ujar gadis itu memeluk Farizam yang baru selesai membersihkan diri dan masih membawa handuk.
"Ehh jangan deket-deket dulu, Mas gak mau tertular virus,"celetuk Farizam jenaka sambil menarik tas yang berada dipunggung gadis itu.
Fazura mencebikkan bibirnya, bersidekap seolah-olah sedang marah sungguhan,"gak kangen opo Karo aku,"cecarnya tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELL ✓
ChickLit[SELESAI] Konsep kehidupan yang Hazell inginkan sangatlah sederhana, hanya mandiri, sukses dan kaya. Tapi hal sepele itu sangat sulit didapatkan seorang diri. Sibungsu dari keluarga mentereng ini, semata mengalami daur hidup yang cukup men...