Ketika mata itu tak lagi memancarkan sinarnya, saat itu aku merasa jika ada sesuatu yang salah dalam diri ini
***
Untuk sepersekian detik, Hazell terpana dengan pemandangan dihadapannya ini. Pantas saja tidak sakit ternyata ada seseorang yang sedang memeluknya. Perlahan kepalanya mendongak, memastikan siapa pahlawan yang telah menyelamatkan dirinya. Hazell pasti akan berterima sebanyak-banyaknya pada seseorang ini, siapapun kamu thank you very much.
Tapi senyum diwajahnya tiba-tiba sirna begitu saja, kala netra coklat itu melotot tak percaya dengan pemandangan dihadapannya.
Hahhh! Jadi yang menyelamatkannya........"Are you okay, honey?"
Hazell meronta-ronta dalam pelukan orang itu, pinggangnya terus ditahan membuat pergerakannya terbatas.
"Jangan macam-macam lo!"ucapnya ketus setelah berhasil mengeluarkan tubuhnya dari pelukan pria itu, dengan telunjuknya yang menunjuk tepat didepan dada orang itu.
"Hei hei dengar dulu!"seseorang itu berusaha meraih tangan Hazell dihadapannya.
Mendengar keributan dari arah pintu, membuat Adel dan Sarah yang hampir menyelesaikan ritual make up menoleh seketika.
"Bang Rio."teriak Sarah sambil melambaikan tangan.
Yah, seseorang yang menyelamatkan Hazell tadi adalah Mario. Entah apa yang sedang dilakukan pemuda itu sehingga muncul tiba-tiba, tapi yang jelas lebih baik menghantam lantai daripada dipeluk oleh pria mesum ini, memuakkan!
Mario tampak melambaikan tangan juga dengan senyum merekah melihat menampillan adik sepupunya yang sudah berubah.
"Ngapain lo masuk, ini khusus untuk para wanita."hardik Hazell dengan nafas memburu.
"Emang salah kalau gue mau ketemu adik perempuan gue yang sebentar lagi akan menjadi I-S-T-R-I orang."jawab Mario tak kalah berani dengan menekankan kata 'istri'.
Rani menghampiri Adel dan Sarah, mereka berusaha mengabaikan pemandangan dihadapan mereka, tapi rasa penasaran lebih berani.
"Salah. Jangankan itu, lo hidup didunia ini aja salah!"
Mario melongo tidak percaya, pujaan hatinya tega sekali memakinya seperti ini.
Hazell melirik tajam,"gak usah lo ganggu gue selama kerjaan gue belom selesai."peringatannya tak main-main.
"Ini cara bos besar berterimakasih pada seseorang yang menyelamatkannya?"tanya Mario dengan senyum kecut.
"Bukan urusan lo. Sekali lagi lo muncul dihadapan gue , liat sendiri akibatnya."Hazell melangkah keluar dengan amarah berkobar, kenapa harus diawali dengan perdebatan dengan si bajingan tengik itu?
"Honey tunggu!"Mario berlari mengejar Hazell yang sudah menutup pintu.
"Hazell gue mau ngomong, sebentar."bujuknya sambil terus berjalan berusaha meraih tangan gadis itu.
***
"Aduhh...." Hazell mengusap lengannya, seperti kesialan masih terus membuntutinya, saat tiba dilantai bawah dirinya menabrak sesuatu lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELL ✓
ChickLit[SELESAI] Konsep kehidupan yang Hazell inginkan sangatlah sederhana, hanya mandiri, sukses dan kaya. Tapi hal sepele itu sangat sulit didapatkan seorang diri. Sibungsu dari keluarga mentereng ini, semata mengalami daur hidup yang cukup men...