Kata cinta akan sangat sulit diartikan jika kita mengenalnya saat bersamaan dengan kata benci
***
Sebenarnya sudah sejauh apa hubungan antara Faiz dan Zura? Sampai sahabatnya itu siap berkunjung ke kampung halaman?Yang Farizam tahu, mereka memang sering bertukar kabar seperti telfon dan berkirim pesan, tapi tidak menyangka jika akan melangkah ke jenjang serius.
Bukannya takut dilangkahi oleh adik perempuannya yang menikah duluan, hanya saja Zura harus fokus dulu pada pendidikan, pikir Farizam."Ini buat mas Uzam."entah sejak kapan Adel sudah berada didepannya, sedang mengulurkan kotak berwarna putih.
"Ini apa?"
"Sarapan untuk mas Uzam. Kata Mbak Hazell semuanya harus fit hari ini karena tidak ingin nanti pingsan di sana."
Kontan Farizam mengangkat kepalanya dan tidak sengaja bersitatap dengan Hazell yang memang sejak tadi sedang memperhatikannya. Tapi itu tidak terjadi lama, detik berikutnya mata hitam itu kembali tertunduk.
Tatapan Hazell.......entah kenapa membuatnya seperti.........malu."Cepatlah habiskan makannya, Uzam. Lima belas menit lagi kita berkumpul,"kata Hazell saat melewatinya keluar ruangan.
"Mas Uzam kenapa?"tanya Adel yang ikut duduk di samping Farizam, gerakannya membuka kotak langsung terhenti kala gadis itu menarik kotak berisi makanan tersebut.
"Tidak apa-apa."
"No! Sejak tadi kami perhatikan--,"Adel menghentikan ucapannya saat tiba-tiba pria dihadapannya ini mendongak terkejut, seperti kata 'kami' yang membuatnya kaget,"iya kami. Saya, Mbak Hazell dan Bayu, sejak tadi memperhatikan mas Uzam."kata Adel seraya menyerahkan kotak nasi yang sudah terbuka.
"Why?"tanya Adel.
"Saya hanya......... sedikit.......ada masalah kecil."ungkapnya santai.
"Kalau ada apa-apa, boleh loh cerita sama saya. Dengan sangat welcome pasti akan saya bantu."
Farizam tidak menyangka jika ternyata banyak orang yang sangat perduli kepadanya, terlebih Adel. Tidak tahu apa dan kenapa gadis ini sangat perhatian kepada dirinya.
Semalam dia mengalami mulas akibat menghabiskan oseng-oseng mercon kemarin malam, tidak terhitung berapa kali bolak balik kamar mandi, efek diare memang tidak boleh abaikan.
Ini semua gara-gara Faiz. Sahabatnya itu dengan tega menambah beban pikirannya, selalu saja membuat ulah yang berhubungan dengan adik tercintanya, Fazura.Bukan kesalahan gadis itu juga sebenarnya. Selama ini ia tidak pernah menanyakan hal ini pada Zura, bahkan sekedar membahas tentang Faiz tidak pernah, Dumb!
"Saya tunggu diluar ya, mas."
"Terimakasih, Adel."
***
"Go.....go......go!"
Teriakan Bayu dari balik pintu, otomatis membuat suasana yang memang sedang excited bertambah ramai seiring dengan langkah pria itu yang dipercepat.
Semua Crue sudah bersiap sejak lima menit yang lalu, memang semua anggota diharuskan datang pagi-pagi sekali guna mempersiapkan segala keperluan sebelum berangkat. Segala perlengkapan juga sudah disiapkan didalam mobil. Karyawan H.F tidak semuanya ikut andil dalam setiap acara. Ada pembagian tersendiri. Ada yang bertugas sebagai tim dekor dan persiapan tempat, ada tim manajemen yang mengatur dari awal hingga selesai dan ada tim yang terjun langsung ke tempat acara.
Tugas tim dekor dan persiapan sudah selesai, sejak kemarin mereka sudah menyulap hotel Grandmax seperti altar pernikahan yang menakjubkan, dan sekarang hanya beberapa dari mereka yang masih berada di sana. Tim manage harus selalu ikut kemanapun ada acara.
Tata rias, tata busana dan fotografer adalah tim yang wajib ada di setiap EO.
Walaupun banyak anggota yang cenderung ada di setiap event, tapi kantor H.F tidak boleh sepi, harus tetap ada yang mengelola didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELL ✓
ChickLit[SELESAI] Konsep kehidupan yang Hazell inginkan sangatlah sederhana, hanya mandiri, sukses dan kaya. Tapi hal sepele itu sangat sulit didapatkan seorang diri. Sibungsu dari keluarga mentereng ini, semata mengalami daur hidup yang cukup men...