19 : Ke Rumah Garda

4.5K 693 214
                                    

"Ada setan gak, Na?"

👻👻👻

"Indonesia negara tropis, sambutlah Devo yang manis!"

Kelas yang tadinya lumayan ramai langsung hening seketika, hanya ada suara jangkrik yang menyambut suara heboh Devo pagi ini. Garda yang berada di sampingnya hanya bisa menatap sinis lalu meneruskan langkahnya, tas yang ia kenakan ia lempar begitu saja ke kursinya.

"Gak asik lo semua!" ucap Devo cemberut, pura-pura merajuk. Kakinya ia bawa untuk segera mendekati kursinya.

"Lo yang gak jelas, Nyet!" balas Jesicca yang dihadiahi uluran lidah dari Devo.

"Baru naro tas, kalian telat?" tanya Hana.

"Motor Garda gembel, masa iya siput lebih cepet dibanding motor kebanggaan dia itu," jawab Devo.

Garda menoleh dan menatap Devo tak suka. "Gara-gara lo kita telat!"

Devo hanya menggaruk lehernya yang sebenarnya tak gatal. "Ah, gue terlalu suci untuk berbohong," batin Devo penuh percaya diri.

"Lo tau gak ini apa? Gara-gara ini kita telat." Devo menunjukkan sebuah plastik yang nampaknya sudah terisi dengan sesuatu. Ketika Devo mengeluarkan isi dari plastik itu, Hana dan Jesicca sontak bingung dengan tujuan Devo membawa benda itu. Tanah berwarna coklat kemerah-merahan. Untuk apa?

"Tanah?" ucap Hana dan Jesicca bersamaan.

"Iya! Lebih tepatnya tanah kuburan, gue baca di google kalo gue genggam tanah ini, gue bisa liat setan!" seru Devo sedikit bersemangat.

"Nanti kalo ada setan, kasih tau ya, Na!" lanjutnya.

"Heran gue lama-lama sama lo, Dev."

"Gue juga heran kenapa gue bisa seganteng ini, Jes," balas Devo, Jesicca yang diberi jawaban seperti itu hanya bisa menghela napas, sedikit merasa muak, manusia seperti Devo memang benar-benar kelebihan hormon. Hana yang melihat itu hanya bisa menyimpan senyum geli.

"Selamat pagi anak-anak."

Devo panik, guru yang tak diundang tiba-tiba sudah hadir di kelas. Dengan cepat ia memasukkan kembali tanah itu ke dalam plastik, tangannya yang terburu-buru membuat sebagian tanah itu jatuh ke lantai.

"Devo kamu ngapain?" tanya guru yang baru saja masuk itu, karena merasa heran tengah apa seorang Devo di lantai sambil berjongkok.

"Ini, Bu. Anu, si Garda ngajak main masak-masakan. Berceceran semua ini mainan dia, malah nyuruh saya yang beresin." Ucapan Devo langsung dihadiahi suara tawa murid lain ditambah dengan tatapan membunuh dari Garda.

"Mati aja lo kampret!" Garda mengumpat tanpa suara.

👻👻👻

"Ada setan gak, Na?"

"Bacot!"

Jesicca nampaknya sudah sangat bosan mendengar pertanyaan yang sama dari Devo. Sejak bel istirahat berbunyi, mulut Devo terus menerus menanyakan hal yang sama.

"Kalo ada hantu juga lo gak bakal berani liat," sindir Garda.

"Kok Mas begitu sama Dedek? Jahat, ya!" Devo merungut, kambuh lagi merajuknya.

"Fyi, dulu gue gak percaya kalo setan atau hantu itu ada. Hal yang gue pikir, setelah orang meninggal, ya yaudah beres, gak ada urusan lagi," ucap Garda, tanpa ada angin dan hujan tiba-tiba saja dia mengatakan hal itu.

"Gak nanya," balas Devo, masih merajuk.

Hana menatap Jesicca, bingung ingin merespon perkataan Garda dengan apa.

"MEREKA" ADA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang