"Garda, gue sayang lo!"
👻👻👻
Hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester SMA Rajawali dan hari kelima semenjak Hana menghilang. Selama lima hari itu pula, polisi masih gencar mencari Hana, puluhan orang sudah diinterogasi. Namun, kasus hilangnya Hana belum juga menemukan titik terangnya.
Kring kring kring
Semua murid heboh, terlebih anak kelas 11 IPA 5. Bukan karena bunyi bel tanda berakhirnya ujian dibunyikan, melainkan karena pintu kelas mereka dibuka secara tiba-tiba, untung saja pengawas ujian sudah keluar.
"Ck, apaan sih, Dev? Rusak pintunya mau lo ganti?!" omel salah satu siswi di kelas itu.
"Mana Satria?" tanya Devo tanpa peduli pada omelan siswi itu. Di belakangnya sudah berdiri Garda dan Jesicca.
"Kenapa nyariin gue?" Lelaki yang dicari kini mendekat.
"Hana di mana?" tanya Garda langsung.
"Lah?" Satria bingung dengan pertanyaan Garda. "Mana gue tau, gue bukan bapaknya."
"Hana hilang sampe sekarang, dan lo dari kemarin izin baru masuk sekarang, ke mana aja?" ucap Jesicca, ikut memojokkan.
"Gue izin karena ada urusan, dan itu gak ada sangkut pautnya sama Hana!" Raut wajah Satria terlihat seperti tak suka, nadanya yang sedikit naik membuat murid lain ikut memperhatikan.
"Udah gak ada yang mau kalian tuduhkan lagi? Kalo gitu, minggir! Gue mau pulang."
Satria berlalu, baik Jesicca, Devo, dan Garda tak ada yang mengejarnya. Masing-masing dari mereka tahu, jika Pak Firman tidak mereka tanyakan karena tak ada bukti, mengapa Satria harus terkena tuduhan mereka?
👻👻👻
Ini adalah hal tergila yang pernah tiga remaja itu lakukan. Dari masing-masing motor, mereka membelah jalan raya, berfokus mengikuti motor merah muda milik Satria.
Motor merah muda itu berbelok memasuki sebuah perumahan lalu tak lama memelan dan berhenti di salah satu pekarangan rumah berwarna kuning. Tiga remaja itu berhenti tak jauh dari mangsa yang mereka untit.
Dari tempat mereka berdiri, tampaklah Satria yang tengah mengetuk pintu rumah kuning itu. Tak lama setelahnya, seorang gadis keluar dengan menggendong sesuatu seperti ... bayi? Satria mendekat dan mencium kening gadis itu, khas seperti suami istri.
Ketiga remaja dengan pikirannya masing-masing itu terdiam, dua dari mereka diam-diam menyetujui ucapan satu-satunya gadis di antara mereka.
"Gue bilang juga apa! Tapi, tapi itu cewek keliatannya seumuran kita. Mereka nikah semuda ini?"
"Apa pun alasan mereka nikah, itu gak penting, yang jadi pertanyaan, kenapa si Satria sok deket sama Hana?"
Jesicca dan Garda sama-sama tak tahu harus menjawab pertanyaan Devo dengan apa.
"Nunggu di sini mau, gak? Kita pantau apa si Satria keluar rumah atau nggak, kalo keluar kita ikutin lagi."
Pada akhirnya semua sepakat dengan ajakan Garda. Namun, bahkan setelah satu jam lebih mereka menunggu di sana, Satria hanya keluar ke supermarket. Tiga remaja itu sudah mulai menyerah.
"Kenapa gak tanyain ke temen hantu Hana aja? Siapa namanya?" tanya Garda.
"Alex? Terakhir kali Alex ada sama gue. Sebelum Hana lari, Alex bilang dia ngeliat Vivi, habis itu kita ngejar Hana. Akhir-akhir ini dia sering muncul di sekolah, gue rasa dia juga lagi nyari keberadaan Hana," jawab Jesicca.
KAMU SEDANG MEMBACA
"MEREKA" ADA ✔️
Kinh dịApa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata indigo? ---------------------------------------------------- Hana Sabita, gadis 16 tahun yang diberi kekuatan untuk melihat "mereka" setiap harinya sejak kecil. Ya, bayangkan saja sejak keci...