29 : Menuju Bahagia

4.4K 606 75
                                    

"Kakakmu udah tenang, Gar."

👻👻👻

Terduduk lemas di balik kaca pembatas, kepala itu menunduk terlalu lama tanpa ada niatan untuk ditegakkan.

"Sudah aku bilang, Mas! Cobalah untuk ikhlas, sekarang harus bagaimana? Aku sudah menderita karena kehilangan anakku, dan sekarang kamu malah mendekam di sini," ucap wanita yang ada di hadapan pria yang menunduk tadi.

Setelah berhari-hari memikirkan ucapan Hana, hantu Alex akhirnya memutuskan untuk mengikuti wanita yang tak lain ibunya itu. Benar saja, tujuan ibu dan anak itu sama, menemui pria yang masih menunduk itu.

Hantu Alex menatap sang ayah yang ada di balik kaca pembatas itu. Tak ada niatan untuk menyapa lebih dulu, karena hatinya terlampau kecewa dengan perbuatan ayahnya.

"Alex?" Kepala itu tegak kembali bukan untuk merespon istrinya, melainkan memanggil anaknya.

"Kamu lihat anak kita, Mas?" tanya wanita itu, kerinduan tergurat dengan jelas pada raut wajahnya.

Hantu Alex yang dipanggil datang mendekat dengan raut seakan marah, tetapi ekspresi sedih juga tak bisa ia hilangkan dari manik matanya.

"Mas, aku mau lihat anak kita juga."

Sang suami hanya tersenyum singkat karena tahu istrinya tidak seperti dirinya.

"Anak kita baik-baik saja, Dek."

"Kenapa dia masih di sini?"

"Karena ada yang masih belum ikhlas atas kematian dia," ucap pria itu.

Sang istri hanya terdiam menatap suaminya, lalu berbicara sambil melihat sekitarnya.

"Alex, bisa dengar Ibu, 'kan? Dengar, Nak. Kami selalu sayang sama kamu."

"Alex juga sayang kalian, tapi kenapa ayah lakuin hal itu? Hana itu teman Alex, Yah," ucap Alex.

"Ayah hanya takut, Nak. Takut jika semua akan terbongkar. Ayah bukan sekali dua kali melihat kamu berkeliaran di sekolah, sudah sering ayah melihat kamu, tetapi ayah selalu menghindar supaya semua rencana ayah berjalan lancar."

"Sampaikan maaf untuk Hana, ayah hanya terlalu dalam menyimpan dendam pada temannya itu," lanjut ayah Alex.

"Bisa ayah ikhlaskan Alex? Tolong jaga ibu setelah Alex pergi. Buatlah anak yang banyak, Alex tidak akan ada kesempatan untuk mengintip kalian lagi," ucap hantu Alex dengan sedikit senyum jahil.

"Dasar kamu! Ayah sudah mencoba untuk ikhlas, Lex. Pergilah kamu dengan damai."

Ibu Alex hanya terdiam menatap suaminya yang tengah berbincang sendiri. Tak apa jika ia diabaikan, biarlah suaminya melepas bebannya sebelum anaknya benar-benar pergi.

"Jangan pernah lupain Alex."

Kalimat itulah yang hantu Alex ucapkan sebelum dia menghilang dari pandangan ayahnya.

👻👻👻

Di hari yang sama, di kediaman Hana.

Hoek

Hoek

Hoek

"Ma, kenapa? Sakit?" tanya Hana sembari memperhatikan wanita yang punggungnya tengah dielus oleh sang suami.

"Mamamu mual, Na. Papa mau bawa ke rumah sakit, mau ikut?"

"Mama hamil?"

Baik Andre maupun Nina, keduanya terkejut dengan penuturan anak mereka. Mungkinkah itu benar?

"MEREKA" ADA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang