Ephemeral

"Negara ini bakal butuh aku"

"Kenapa kamu follow Jisung? " Yujin nyaris menyemburkan sop ayam yang tersimpan di mulutnya. Yujin sedang bersama Ji Heon dan Yuna di kantin sekarang. Yujin lupa bahwa Yuna adalah stalker dengan level diatas Yujin. Kejadiannya seperti ketika Yujin memfollow Seon Woo. Yuna akan tau Yujin sedang suka dengan siapa hanya karena cewek maha ceroboh itu selalu dengan terang-terangan memfollow 'idola'nya.

"Kamu suka Jisung? Jake nya udah?"

"Aku nggak kenal sama Jisung"

"Dulu kamu juga nggak kenal Jeong Woo" Yujin stop. Tidak ada gunanya berargumen dengan Ji Heon dan Yuna. Mereka berdua selalu punya cara agar Yujin terpojokkan.

"Lalu kenapa kemarin kamu tiba-tiba bilang Jisung keren?" Ji Heon memang tidak bisa menutup mulutnya ketika mereka bertiga berkumpul. Toh, Yujin juga tidak melarang Ji Heon untuk tidak membeberkan apapun tentang Jisung.

"Aku baru sadar ternyata Jisung lintas minat di kelasku"

"Aigoooo. Apa saja yang kamu lakukan selama 3 tahun ini? " Yujin mengedarkan pandangannya. Melihat raut shock dengan kombinasi nada bicara Yuna cukup membuat Yujin merasa bodoh. Yujin akui dia memang fatal dalam kehidupan sosial. Program terbaru kurikulum nasional adalah lintas minat. Tapi SMA Daebak dengan seenaknya sendiri membuat aturan yang mengharuskan anak sains mengambil satu mata pelajaran dari peminatan sosial dan satu mata pelajaran dari peminatan bahasa. Dan Jisung adalah salah satu manusia tambahan di kelasnya ketika jadwal lintas minat fisika.

"Kau tau sendiri kan kelas 1 dan 2 aku anti fisika. Dan Jisung yang sering nggak masuk gara-gara taekwondo. Baru kelas 3 ini aja aku mulai suka sama fisika dan baru sadar kalau ada makhluk tampan di belakang Won Young." Yujin bukan jenis manusia rajin di sekolahnya. Tapi cewek itu selalu masuk 50 besar di rangking paralel. Ketika kelas 1 dan 2 dulu, Yujin hanya tidur ketika pelajaran fisika. Atau parahnya, cewek itu akan menginap di klinik sekolah atau menghabiskan bertumpuk-tumpuk buku di perpustakaan. Yang membuat teman-temannya iri adalah nilai Yujin yang selalu berkepala delapan di mata pelajaran fisika.

"Won Young duduk di depan Jisung?" Yuna selalu mencari sudut pandang lain. Ketika seharusnya pembahasan mereka kali ini adalah Jisung dan kebodohan Yujin, Yuna malah mempermasalahkan keberadaan Won Young.

"Setiap lintas minat gitu. Won Young sengaja maju ke depan. Padahal kalau hari biasa Won Young paling belakang." Yujin melanjutkan menikmati sop ayam yang masih terhidang di depannya.

"Won Young kenal sama Jisung kan?"

"Jisung bilang sih nggak tau siapa itu Won Young" Yujin membelalakkan matanya ke arah Ji Heon. Sungguh, Yujin kira Won Young dan Jisung teman satu SMP. Sampai Won Young sering sekali koar-koar tentang Jisung. Jisung kok gitu, loh Jisung kok gini, iya tadi Jisung gitu. Dan lain sebagainya yang mengindikasikan bahwa Won Young kenal baik dengan Jisung. Tapi mendengar pengakuan Jisung lewat Ji Heon barusan, Yujin jadi ragu dengan ucapan Won Young.

Bel berbunyi. Menyuruh mereka bertiga untuk segera bertransmigrasi ke kelas lintas minat masing-masing. Won young sudah duduk di tempat biasanya. Di depan tempat dimana Jisung duduk. Yujin sama sekali tidak berminat untuk balas dendam dengan Won Young. Toh dia dan Jeong Woo sudah putus sekarang. Jadi sepertinya sah-sah saja jika tiba-tiba Won Young masuk ke kehidupannya dan Jeong Woo. Tambahkan kata menghancurkan jika perlu.

Ada 5 jam pelajaran lintas minat dalam seminggu. Lintas minat menyesuaikan jam pelajaran peminatan yang dipilih. Jadi anak-anak sosial dan bahasa akan bertransmigrasi ke kelas sains yang sudah ditentukan. Dan kali ini adalah bagian satu jam dari lima jam tersebut. Yujin yang sudah malas melihat tingkah Won Young, langsung saja membenamkan kepala ke meja. Sebenarnya Yujin bisa saja berlagak tidak melihat Won Young. Tapi penampakan cewek itu yang sama sekali tidak maya membuat Yujin tidak bisa menghilangkan keberadaan Won Young. Jadi, mengunci mata dari pemandangan dunia luar merupakan salah satu caranya.