Promise

28 5 0
                                    

Kalimat 'Sampe ketemu besok'-nya Jisung rupanya benar-benar terjadi. Yujin sedang berjalan menuju parkiran bersama Ji Heon dan Yuna ketika cowok itu tiba-tiba melewatinya. Dan tentu saja Jisung tidak akan perlu repot-repot menyapa. Itu sudah dikategorikan bertemu kan?

"Yujin~a, ikut ya. Ini gathering sama anak OSIS juga lho. Ada Do Young"

"Yang naksir Do Young kamu kali bukan aku"

"Tapi kan Do Young nya baper sama kamu. Dateng aja biar tu cowok tambah baper"

"Inget dosa woy"

Sebenarnya statement 'Do Young baper sama kamu' hanya hipotesis Yuna. Do Young mengira Yujin naksir Do Young. Lalu cowok itu mulai tebar pesona pada Yujin. Padahal dalam lubuk hati terdalam Yujin, ia muak setiap kali bertemu Do Young dengan senyum yang sengaja dimanis-maniskan. Yah, cowok itu sedang terbodohi, itu saja.

"Iya ikut aja. Lumayan lho ada Jeong Woo"

"Bosen aku ketemu di kelas setiap hari"

"Ada Jake!"

"Dan Seong Min"

Yujin berjalan lebih cepat untuk meninggalkan sahabatnya yang belum paham juga akan alasannya tidak mau ikut gathering semacam itu. Tapi pilihan Yujin salah. Malapetaka terjadi ketika cewek itu sudah sampai di sepedanya. Jeong Woo yang ternyata parkir di depan sepedanya sedang bersiap akan meluncur namun lantas mengurungkan niat saat Yujin berjalan mendekat.

"Anyeong Yujin~a" Yujin balas tersenyum singkat. Sebut Yujin masih belum dewasa karena tidak bisa berbaikan dengan mantan, cewek itu akan menerima dengan hati lapang.

"Sabtu ikut kan?"

Yujin terdiam. Usul yang diberikan Jisung terus terngiang-ngiang di otaknya. Logiskah jika Yujin beralasan seperti itu? Jika tidak, Yujin harus berbohong apa? Tapi kenapa Yujin harus repot-repot berbohong jika ia bisa berkata jujur 'Aku nggak mau'? Tidak, tidak. Jika Yujin jujur, Jeong Woo akan membuatnya untuk bercerita. Dan Yujin tidak mau itu terjadi. Jujur memang lebih berat rupanya.

"Yujin~a? Eotte?"

Rupanya Yujin melamun sedari pertanyaan pertama Jeong Woo. Hingga cowok itu melontarkan pertanyaan kedua. "Eh kayaknya nggak bisa deh. Aku ada kursus pemrograman"

"Mwo? Sejak kapan kamu tertarik begituan?"

"Mmm...Sejak...sejak aku tau kalo petroleum engineering butuh analisis data sains pake program."

Jeong Woo terlihat mengernyitkan dahi. Tampak belum yakin dengan alasan yang dilontarkan Yujin. "Beneran?"

"Ya bener lah, ngapain boong" ini yang Yujin benci. Sekali ia berbohong akan diikuti oleh kebohongan-kebohongan lain.

"Kamu kursus dimana emang?"

"Aku ngundang tutor gitu ke rumah. Biar lebih paham kan kalo private?" ini sudah kebohongan keempat yang Yujin buat dan awas saja jika Jeong Woo masih bertanya-tanya lagi.

"Ooo gitu..Kalau nyusul gimana?"

Oke ini terakhir. Jika setelah ini Jeong Woo masih bertanya lagi, Yujin akan langsung pergi saja. Masa bodo dengan keanehannya. "Kamu tau kan kalo Sabtu aku bantuin Yu Yeon oppa di tokonya?" Jeong Woo mengangguk. "Nah, aku juga nggak bisa nyusul tuh kayaknya. Maaf ya."

"Btw, ini langit mendung, aku duluan ya" Yujin benar-benar langsung pergi. Dan benar-benar tidak peduli tentang apa yang ada di pikiran Jeong Woo.

***

H-2 Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Yujin benar-benar ingin memanfaatkan hari tenang yang sudah susah payah dibuatkan SMA Daebak untuk siswa kelas 3 nya. Jadi ketika tadi pagi ia membaca group kelas dan shock dengan jumlah pesannya karena membahas rencana belajar bersama, Yujin memutuskan untuk mematikan handphone dan menyimpan benda itu di laci meja belajar.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang