Sudah seminggu siswa-siswi SMA Daebak 'menikmati' kelas baru mereka. Tapi tidak dengan Yujin. Cewek itu berusaha mati-matian untuk menganggap manusia di belakangnya ini tidak ada. Siapa lagi kalau bukan Jeong Woo? Cowok kurang ajar itu dengan tanpa dosa duduk di belakang Yujin. Untung otak Yujin masih waras dengan berasumsi bahwa Jeong Woo duduk di belakangnya karena ada Won Young di seberang cowok itu.
"Kamu nggak mau lihat pengumuman rangking Ujian Akhir Semester?" Yoon Se Eun, teman Yujin yang duduk di seberangnya bertanya setelah cewek itu kembali dari luar. "Rame?" Yoon Se Eun mengangguk. Jelas saja Yujin tidak sudi berdesak-desakan seperti kemarin. Apalagi jika endingnya semengecewakan kemarin. Lebih baik tidak untuk saat ini. Mungkin nanti ketika kelas sudah selesai.
Jam di tangan Yujin menunjukkan angka 17:45 ketika cewek itu memutuskan untuk keluar kelas. Melihat pengumuman rangking Ujian Akhir Semester yang sejak tadi menghebohkan karena peringkat 1 Ujian Akhir Semester kali ini akhirnya berganti. Yujin menatap nama yang tertulis di kolom sebelah kiri kolom jumlah nilai. Ahn Yujin. Di bawah nama cewek itu tertulis Park Jeong Woo. Di bawahnya lagi adalah Park Sung Hoon. Dua manusia itulah yang seharusnya berebut rangking satu. Tapi untuk semester terakhir di SMA mereka, Yujin terpaksa menempati posisi mereka itu.
Bibir cewek itu melengkung minimalis. Ia menyunggingkan senyum sinis. Seharusnya ia bahagia karena telah menempati posisi teratas. Tapi mengingat alasan cewek itu bekerja sekeras ini, rasanya sudah tidak pantas ia merasa bahagia. Yujin ingat jika ada Jisung yang sudah menunggunya di foodcourt. Maka dengan segera cewek itu berbalik. Tepat di belakangnya berdirilah seorang Park Jeong Woo. Yujin menatap cowok itu. Jeong Woo hanya melirik Yujin sekilas lalu menatap papan pengumuman lagi. Yujin bbabo. Untuk apa cewek itu masih berharap pada sesuatu yang hanya bisa memberinya harapan? Tanpa berkeinginan untuk mengabulkannya? Ck. Ternyata Yujin semenyedihkan ini.
Potongan kertas menghamburi wajah Yujin ketika cewek itu tiba di samping kursi tempat Jisung duduk. "Chukhae Slooooothhh!" Yujin tidak peduli dengan potongan kertas yang masih menempel di rambutnya ketika cewek itu duduk berhadapan dengan Jisung. "Uuuu...JinJin noona rangking satuuuu" Jisung masih melempari Yujin dengan potongan kertas buram. Sungguh low budget untuk merayakan kemenangan Yujin. Melihat raut datar Yujin yang tak kunjung pudar, Jisung menghentikan kegiatannya. "Wae?"
Yujin masih bergeming. Mudah saja bagi cewek itu untuk berbagi masalah dengan cowok di hadapannya ini. Tapi kali ini hati Yujin berkata lain. Karena, kadang peduli dan ingin tahu itu berbeda tipis. "Kamu marah karena ku siram pake kertas buram?"
"Ani"
"Lalu?"
"Kepo"
"Aku kepo karena aku peduli sama kamu. Kalo kamu gini kan aku nggak jadi belajar. Yang rugi siapa coba? Aku juga kan?" Dia ingin tahu karena peduli? Jadi dua hal itu sekarang sudah serupa makna?
"Jisung~a, nan bbaboya"
"Kalo kamu bbabo trus aku apa?" Yujin tersenyum miris. Bbabo yang Yujin katakan merujuk pada alasannya ingin menempati rangking satu. Bukan bbabo dalam hal akademik.
"Kenapa aku bisa kayak gini sih?" Yujin mengacak-acak rambutnya. Sudah tidak peduli dengan ombrenya yang mencuat beberapa helai. Lebih baik cewek itu masuk ruang konseling lagi daripada mengingat kebodohannya selama ini.
"Kamu pernah mikir nggak kenapa aku yang semester lalu di peringkat 10 tiba-tiba melonjak ke peringkat satu?" Jisung terlihat berpikir. Detik berikutnya cowok itu menjawab. Cukup ngawur menurut Yujin. "Nggak mungkin kan manusia model kayak kamu nyontek?" Yujin menundukkan kepalanya. Yang membuat Jisung salah paham. "Serius kamu nyontek?!"
"Ani! Micheosseo?" Jisung jadi ikutan diam seperti Yujin. Cowok itu mencari jawaban lain yang lebih memungkinkan untuk kerja keras Yujin. Tapi sepertinya sah-sah saja jika cewek itu menjadi peringkat satu. Atau mungkin Yujin menghadiahkan peringkat itu pada seseorang. Seseorang yang sangat spesial bagi Yujin. appanya, oppanya, atau mungkin, "Bukan karena Jeong Woo kan?" Yujin mengangkat kepalanya. Cewek itu mencebikkan bibirnya lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
FanfictionEphemeral əˈfem(ə)rəl/ [adj] : lasting for a very short time Starring Ahn Yu Jin and Park Ji Sung (First published : May 28, 2021 Last published : Nov 26, 2021)
