Good Bye, Physics!

28 6 0
                                    


Yujin baru saja meletakkan pantatnya di lantai koridor ketika tiba-tiba suara Dokyeom Seventeen terdengar dari dalam tasnya. Menandakan ada 1 panggilan masuk. Siapa makhluk kurang kerjaan yang menelfonnya di saat krusial seperti ini?

"Kamu lupa ngajarin aku aplikasi trigonometri!"

"Kamu nggak minta"

"Harusnya kamu peka dong apa materi yang aku butuhin"

"Yang kamu butuhin? YA! Aku bukan guru privat mu"

Klik. Yujin mengakhiri sambungan. Dia butuh mengulangi hafalan sejarahnya jika tidak ingin amnesia di tengah ujian. Sebodo dengan teman-teman sekelasnya yang masih membahas soal matematika yang baru saja mereka perjuangkan. Bagi Yujin, apa yang sudah berlalu biarkan ia tetap disana. Karena membawanya ikut serta juga belum tentu mengubah keadaan. Sayang, motivasi penuh makna itu tidak berlaku pada sosok Jeong Woo yang kini duduk di sebelah Won Young. Di hadapannya. Ya. Membelakangi Yoon Se Eun yang duduk di hadapan Yujin. Cewek itu hanya bisa pasrah dengan berpura-pura fokus pada rangkuman sejarah yang sudah ia buat semalam. Baginya, posisinya saat ini lebih dari sekadar krusial.

Yujin berjalan meninggalkan koridor langsung setelah ia membereskan peralatan ujiannya. Sengaja cewek itu menghilang lebih dulu agar tidak terlibat dalam pembicaraan mencekam tentang siapa orang di soal nomor 22 tadi. Sungguh, Yujin tidak menempatkan visual ketua OCA berada dalam ekspektasi soal yang akan keluar. Padahal yang Yujin pelajari hanya nama dan asal negaranya saja. Dan bisa-bisanya soal seperti itu seenaknya sendiri muncul. Jelas saja Yujin terpaksa menggunakan jimat andalannya. Yaitu capcipcup.

Begitu tiba di parkiran, cewek itu buru-buru menyesali keputusannya tidak terlibat dalam pembicaraan mencekam di atas. Jisung sedang duduk di sepeda Yujin dengan tampang santainya yang mengatakan seolah-olah itu sepedanya sendiri. Agak bodoh jika Yujin kembali kepada teman-temannya. Terpaksa Yujin berjalan menuju Jisung. Ah salah. Menuju sepedanya sendiri.

"Bikin rangkuman kewirausahaan?" salah satu alasan kenapa Yujin menyesal.

"Nanti"

"Selesai jam berapa?"

"Targetku sebelum jam 4"

"Jangan lupa share ya. JinJin~a, fighting!" Jisung mengepalkan kedua tangannya. Setelah mengatakan kepentingannya-yang menurut Yujin sama sekali tidak penting-, Jisung segera menuju sepedanya sendiri dan membawanya pergi dari SMA Daebak. Yujin hanya bisa mengelus dada melihat perilaku ajaib cowok itu.

***

Potensi Daerah Cheongju. Yujin membaca kalimat yang baru saja ia ketik sebelum menghapusnya. Ini baru poin ketiga dari 25 poin materi ujian kelulusan untuk mata pelajaran kewirausahaan dan Yujin langsung menyerah begitu saja. Cewek itu lantas mengarahkan kursor menuju folder video. Memakai headphone yang sudah ia sambungkan di laptopnya dan memulai aktivitas hariannya. Kali ini Yujin sedang marathon drama korea yang dibintangi Lee Jong Suk dan Bae Suzy. Bukannya tidak sadar jika besok masih ujian, tapi karena membutuhkan mood yang amat sangat baik sekali saat menghadapi kewirausahaan, Yujin harus mencarinya dahulu. Dan itu tidak mudah didapatkan.

Dua episode berhasil Yujin tonton ketika laptopnya tiba-tiba padam. Sial. Yujin lupa mengisi ulang daya laptopnya itu. Dengan terpaksa, Yujin menyudahi aktivitasnya demi memberi kesempatan laptopnya untuk beristirahat.

Bosan, Yujin akhirnya membawa kakinya menuju kamar Yuno. Oppanya itu sedang asyik bersama calon mahakaryanya berjudul skripsi. Yujin merebahkan tubuhnya di tempat tidur Yuno. Oppanya itu menoleh sebentar sebelum melanjutkan aktivitasnya. "Besok jadwalnya apaan?"

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang