Maniac

33 6 0
                                    


Jisung meletakkan paper bag berisi brownies di hadapan Ji Eun dan teman-temannya. Cih. Alibinya sih tugas kelompok, endingnya juga selalu sama. Apalagi kalau bukan mantengin oppa-oppa Seventeen yang gantengnya kayak malaikat? Berani taruhan, mereka pun pasti belum pernah melihat malaikat. Jisung melempar tasnya ke meja belajar. Merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan memulai rutinitasnya. Apalagi kalau bukan main game? Lagipula cowok itu juga punya tugas untuk menaikkan peringkatnya lagi gara-gara kekalahan yang dibuat Yujin tadi.

BRAK!

Suara gebrakan dari pintu kamar Jisung tidak membuat cowok itu teralihkan dari layar handphone. Cowok itu sedang mengadu kekuatan dengan teman virtualnya yang biasanya menjadi klannya. Teman virtualnya itu memiliki username wy__jjang. Entah kenapa, feeling Jisung mengatakan bahwa temannya itu cewek. Ah, tapi itu tidak penting sekarang. Yang lebih penting adalah bagaimana mengalahkan temanmu sendiri sebelum gangguan dari orang yang kamu sebut adik datang. Sayangnya Jisung terlambat. Ji Eun sudah lebih dulu menutupi layar handphone Jisung dengan layar handphone miliknya.

You have been slain by enemy!

Good. Ji Eun membuat Jisung kalah untuk kedua kalinya. "Mending kamu keluar deh, temen-temenmu-"

"Mereka baru aja pulang" Sepertinya Ji Eun sangat tergesa-gesa hingga ucapan Jisung pun dipotongnya. Ji Eun lantas meletakkan handphone tepat di hadapan wajah kakaknya itu. Di layar handphonenya, terbuka sebuah account instagram yang postingannya berisi beraneka macam cake. Jisung membaca username account instagram itu. Bbang Ahn. Oh, itu nama toko roti milik Yu Yeon. "Then what?"

Ji Eun menarik handphonenya lagi. Mencari sebuah postingan yang sudah tenggelam. Setelah ketemu, cewek itu memperlihatkan sebuah postingan dimana Yu Yeon berdiri disana sedang membuat adonan. "Ini ownernya?" Jisung mengangguk.

"Omo! Oppa! Ganteng bener" Jisung melongo. Ia lalu meraih handphone adiknya untuk mengamati wajah Yu Yeon lebih detail. Mirip Yujin. Tapi ya Jisung akui kalau Yu Yeon memang tampan. "Oppa kapan main ke tempat Sloth eonni lagi? Ji Eun ikut ya?"

Tangan Jisung membentuk huruf 'X'. Tanda penolakan terhadap permintaan Ji Eun. Bukannya takut karena Ji Eun akan mengganggu sesi belajarnya, tapi lebih kepada hyperreaction yang akan ditimbulkan adiknya itu saat bertemu Yu Yeon. Dulu saja waktu Jisung menemani Ji Eun fan meeting dengan Seventeen, cowok itu kerepotan menangani Ji Eun yang pingsan. Habis ngeliat malaikat yang silau katanya. Ck. Jisung akui memang idola Ji Eun memiliki ketampanan super. Tapi balik lagi ke selera masing-masing kan? Karena ganteng itu relative.

Ji Eun merengek. Menariki baju Jisung hingga membuat cowok itu tidak bisa melakukan aktivitasnya. Jisung hanya ingin, sekali-kali keinginan adiknya itu tidak terkabul. Tapi cowok itu tidak tega juga melihat adiknya yang hampir menangis seperti ini. Hush Jisung! Kamu harus berpendirian teguh! Sekali nggak tetep nggak!

"Oppaaaaa! Ji Eun ikut ya? Jebal" kini, adik perempuan Jisung itu menangkupkan kedua tangannya. Gadis itu juga bersimpuh di depan Jisung. Mencoba segala cara agar oppanya mengizinkan untuk ikut. Tapi Jisung masih bertahan dengan pendiriannya. Cowok itu akhirnya memutuskan untuk keluar kamar. Mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya. Setelah mengambil beberapa roti kering di atas meja makan, Jisung eomma tiba-tiba muncul dengan kalimat yang menjatuhkan anak pertamanya itu, "Besok Jisung jemput Ji Eun ya? Eomma ada urusan sebentar dengan komunitas relawan"

"Tapi kan Ji Eun bisa naik bus eomma"

"Kamu lupa kalau Ji Eun nggak bisa naik bus?" Jisung menepuk kepalanya sebelum eommanya pergi meninggalkan cowok itu. Ji Eun yang masih menjadi ekor Jisung langsung saja bersorak kegirangan. Sia-sia juga usaha cowok itu.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang