We know each other

32 7 1
                                    

Acara makan malam perayaan suneung berakhir dengan sempurna. Atau setidaknya memang seperti itu kelihatannya. Jisung pamit pukul 10 malam. Yu Yeon mengantar cowok itu sekaligus mengantar Kang Hyewon, pacarnya. Yuta masuk kamar lebih dahulu. Tak biasanya ia begitu lepas tanggung jawab terhadap perangkat-perangkat makan dan memasak. Apalagi kalau bukan perkara kedua adiknya akan melanjutkan studi ke Amerika. Jadilah Yujin membantu Yu Yeong dan Yuno merapikan semuanya. Istri Yu Yeong masuk lebih dulu karena Rowon yang sudah menangis ingin tidur. Kami selesai pukul 11 malam. Lantas kembali ke peraduan masing-masing. Sialnya, Yujin tidak bisa tidur. Memikirkan cara untuk mendapatkan izin Yuta. Pukul 2 dini hari akhirnya ia memutuskan untuk keluar kamar. Berjalan ke pekarangan belakang rumahnya.

Dan disanalah Yujin bertemu dengan Yuno. Sedang merokok. Tidak ada siapapun di rumah ini yang tau kebiasaan Yuno merokok jika sedang stress berat. Kecuali Yujin. Kakaknya itu, daripada melarikan diri ke alcohol seperti orang-orang pada umumnya, lebih memilih untuk melepas stress dengan 1-2 batang rokok. Begitu Yujin duduk di sebelah Yuno, kakaknya itu langsung menawarkan rokoknya.

 Begitu Yujin duduk di sebelah Yuno, kakaknya itu langsung menawarkan rokoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau?"

"Kamu mau mati di tangan Yuta oppa?"

"Kalo kamu sendiri mau nggak?" Yujin tidak menjawab. Separuh dirinya ingin menerima tawaran Yuno itu. Seperempat yang lain takut akan murka Yuta. Dan seperempat sisanya masih sadar diri bahwa ia mengidap asma akut.

"Kamu emang beneran punya rencana S2 di Stanford?"

"Nggak tuh"

"Lalu?''

"Biar kamu bisa ke Colorado" Yujin yang sudah bersiap melancarkan serangan kalau-kalau Yuno menjawab asal lagi langsung terdiam. Tidak pernah ada di imajinasi terliarnya ia akan berkuliah di Amerika bersama Yuno. Kalau Yuta masih bisa terjadi sih. Tiba-tiba Yuta iseng ingin kuliah lagi di bidang memasak, siapa tau kan?

"Kenapa nggak sekalian cari univ di Colorado?"

"Nanggung ah, udah sampai Amerika masa nggak ngejar Harvard atau Stanford"

"Trus kenapa nggak Harvard?"

"Kejauhan kalau ke Colorado"

"YAAAAAAA!" Yuno menoleh ke arah Yujin. Didapatinya adiknya itu sudah mewek. Berani taruhan, jika Yuno mengeluarkan 1 lagi saja alasan ia nekat mendaftar ke Stanford, adiknya ini dipastikan akan menangis.

"Kok kamu tau aku mau ke Colorado?"

"Kalau mau nggak ketauan ya jangan apply pake komputer ku dong. Mana nggak di logout pula. Ckckck"

"Masa gara-gara itu doang kamu langsung iseng apply ke Stanford"

"Memangnya ada alasan lain?"

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang