Chapter 6

342 138 38
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA ....

HAPPY READING....😘😘

Paris has broken heart
#Flashback scene

"See you Dev ...."

Suara Amira lirih dengan tatapan sayu ke arah iris mata hitam Devan.
Laki-laki itu meraih tubuh Amira dan di bawa ke dalam pelukannya erat, dia menenggelamkan wajah nya ke dalam geraian rambut lembut Amira dan menghirup dalam-dalam aroma segar kiwi dari rambut coklat itu.

"I will miss you hunny ..."

Dia semakin mengeratkan pelukannya sampai-sampai dia takut meremukkan tubuh kecil Amira.

"Dev... kita pernah berpisah lebih lama dari ini, dan ini juga bukan pertama kalinya aku ke Paris, so ... don't be childish."

Kata Amira dengan senyuman kecilnya, Devan merenggangkan pelukannya sejenak.

"No i'm not, i love you dan aku takut kehilangan kamu, kamu bilang aku childish?"
Devan kembali memeluk pinggang Amira.

"Aku akan kembali sayang, trust me ... and then we will married as you wish."

Amira membalas pelukan Devan, perlahan gadis itu mencium pipi berjambang tipis Devan.
Laki-laki itu memang selalu seperti anak kecil jika Amira meninggalkan nya untuk melanjutkan study ke Paris.

Sayup-sayup terdengar panggilan petugas bandara untuk para penumpang pesawat penerbangan Jakarta-Paris agar mereka segera melakukan cek in.

"Dev aku harus pergi ... "

"Kamu hati-hati disana ya Mir ... I love you"
Bisik Devan lembut, dia meraih dagu Amira dan mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu, dengan lembut Devan menautkan bibir nya di sela-sela bibir chery pink Amira.

"I love you dear" bisik Devan pelan, nafas nya masih terdengar sedikit memburu.

"Love you too Dev..." balas Amira.
Sejenak Amira masih menatap iris mata hitam laki-laki itu sebelum high heels nya berjalan dan membuat suara ketukan di lantai International Airport siang itu. Amira melambaikan tangannya dan hanya di pandangi Devan dengan mata kosong.
Siang itu beberapa kepingan hati nya benar-benar terbang ke kota bermenara tinggi dengan jutaan cahaya.

Dua tahun sudah Amira melanjutkan studinya ke Paris, kota yang memiliki kemegahan dan sering di sebut dengan kota la Ville des Lumières atau Kota Cahaya.

Dulu Devan mengantarkan keberangkatan Amira ke bandara dengan ribuan kepingan hati nya yang seperti ikut terbang bersama gadis itu. Semua orang tahu perasaan laki-laki itu pada Amira, dia sangat mencintai gadis itu dan Devan adalah tipe laki-laki yang hanya mencintai satu orang wanita.

************
Dua tahun sejak keberangkatan Amira ke Paris.

Devan berjalan menyusuri koridor Internasional Airport Paris Charles de Gaulle dengan satu koper kecil di  tangan nya sedang tangan nya yang satu lagi menenteng hoodie warna hitam yang dia persiapkan karena saat ini di Paris sedang memasuki musim dingin, laki-laki itu berhenti sebentar lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana jeans nya.
Sedetik kemudian dia mengurungkan niat nya menghubungi Amira, senyuman kecil mengembang sebentar.

'Gak perlu aku menghubungi dia, biar jadi surprise nanti'

Pikir Devan, kembali senyuman kecil nya terlihat di wajah bersih nya dengan sedikit cambang tipis.

Laki-laki itu kembali melangkah menuju area kedatangan dan langsung menuju salah satu taksi Airport Charles de Gaulle.

Devan memasuki taksi dan memberikan secarik kertas ke arah taksi driver.

Hujan dan Alena [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang