Chapter 16

255 73 47
                                    

Kata pujangga cinta itu luka yang tertunda
Walau awalnya selalu indah
Bila bukan jodohnya siap-siap tuk terluka

Lebih baik bangun cinta
Daripada jatuh cinta
Jatuh itu sakit
Bangun itu semangat
Lebih baik bangun cinta
Daripada jatuh cinta
Meski tak mudah namun cinta jadi punya tujuan
💜
Lirik. Bangun Cinta
By. AMPM

"Thanks ya lo udah nemenin gue hari ini"

"Harusnya Al yang makasih ke bapak, eh maksud Al, kamu .... "

"Susah banget ya buat lo panggil nama gue gak usah pake pak atau bapak atau apalah itu" tanya Devan kesal

"Kebiasaan kalo di kantor" jawab Alena dengan cengir an nya. Devan hanya mendengus kesal mendengar jawaban gadis itu.

"Sekarang kita gak di kantor, tapi di depan rumah lo"

"Iya maaf" cicit Alena, Devan memandang Alena lembut.

Buset dah ... kenapa bos jutek ini jadi manis kek gini si?batin Alena, gadis itu gelagapan salah tingkah melihat iris hitam Devan tiba-tiba lembut memandangi wajahnya.

"Gue serius sama Kata-kata gue tadi"
Alena menoleh ke arah bosnya, sepintas gadis itu mengernyitkan keningnya bingung.

"Kata-kata..."

"Mulai hari ini kita jadian" potong Devan buru-buru sebelum Alena menyelesaikan ucapannya.

"Apa ... lo gak salah ngomong kan? Gue bukan princes lho, gue bukan seperti mantan cewek lo, gue cuma seorang ...."

"Seorang office girl kepala batu yang suka membantah dan cewek yang pertama kali nyebut gue seperti anak "anjing" kecil" potong Devan lagi, kali ini laki-laki itu kembali menatap lembut kedua mata hitam Alena, gadis itu kembali salah tingkah

"Maaf soal itu ..." lirih Alena

"Gak perlu minta maaf, karena itu yang bikin gue suka sama lo" balas Devan lagi, kali ini tangan Devan meraih pipi Alena dan mengusap nya lembut.

Arrgg... mau apa dia? Jangan-jangan .... mau nyium gue...?? Iihhh.... rutuk Alena dalam hati.
"Eh .... Al masuk dulu ya, gak enak sama mama kelamaan nunggu" ucap Alena tiba-tiba, dia hanya belum siap saja dengan apa yang kini terjadi  antara dia dan bos nya. Dan lagi dia takut kalo tiba-tiba bos nya itu mencium atau melakukan pelecehan pada dirinya, Alena bergidik ngeri.

"Lo kenapa? tenang aja gue gak bakal ngapa-ngapain lo" cetus Devan sedikit kesal, sepertinya CEO itu tahu apa yang ada di pikiran Alena.

Alena hanya cengar cengir malu menanggapi ucapan Devan.

"Ya udah lo masuk gih, gue pulang dulu"

"Gak mampir dulu?"

"Tadi aja lo takut gue apa-apa in, sekarang lo nawarin gue masuk?" goda Devan

"Kalo lo macem-macem gue tinggal teriak aja biar tetangga denger dan ngeroyok lo" cibir Alena

"Terus kita di bawa ke KUA" balas Devan dengan kerlingan matanya, Alena melotot kesal tapi malah dibalas ketawa renyah Devan.

"Ya udah lo masuk, salam buat mama"

"Iya, sekali lagi makasih"
Devan tersenyum kecil dan mengangguk pelan menanggapi kata-kata Alena.
Gadis itu melambaikan tangan sebentar ke arah bos nya, ups.... maksud nya  cowok nya, karena mulai malam ini seperti kata Devan tadi, mereka berdua mulai pacaran.

**
Alena memasuki rumah minimalis nya dengan senyuman kecil yang selalu dia tarik di kedua sudut bibirnya.

"Pulang sama siapa Len? kok senyum-senyum gitu? lagi seneng ya?" tanya mama nya begitu melihat anak gadis nya masuk ke dalam rumah dengan lengkungan di bibirnya.
"Eh mama ngagetin aja, Lena tadi pulang bareng temen ma"

Hujan dan Alena [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang