Nggak tau masih ada yang minat apa nggak, tapi tetep aku publish walaupun lamaaaaaaa 😫
Maafin aku 😭
***
Rumah mewah yang saat ini menjadi tempat tinggalnya bersama Ervan sangatlah luas. Hari pertama menjadi pasangan suami istri sangatlah bahagia, apalagi jika nanti mereka di karuniai seorang anak yang Sholeh dan Sholeha. Ervan dan Elsa sedang menikmati makan malam bersama beberapa asisten rumah tangga dan juga supir dalam satu meja. Tiba-tiba saja suara Bell berbunyi dengan lantang, hingga membuat Elsa tersedak oleh makanan yang sedang ia kunyah.
Satu ART nya pergi melangkah ke depan untuk mengecek siapa yang menekan Bell rumah pada saat jam makan malam.
" Pelan-pelan kalau makan tuh.."
" Suara Bell nya ngagetin aku, wajar kalau aku kesedek! " Jawab Elsa setelah ia meminum air putih yang berada di hadapannya.
" Maaf, nanti aku ganti. " Ervan dengan tangan kanannya yang mengelus pelan kepala Elsa.
" Bu, Pak maaf... Ada paketan dari ibu Dhita sama ibu Renata.." Ucap salah satu ART yang memeriksa siapa bertamu pada malam hari ini.
" Bawa ke kamar aja Bi.." Ervan.
" Hayu bantuan! " Pintanya.
" Emangnya banyak ya? " Elsa.
" Iya Bu... Kayanya ini kado pernikahan dari temannya ibu dan bapak, banyak banget soalnya."
Elsa melirik Ervan dan segera berjalan ke teras rumahnya lalu di ikuti oleh Ervan dan ketiga orang penghuni rumah yang lainnya. Ternyata sudah ada mobil box yang terparkir di halaman rumah mereka, mobil box dengan pintu belakang yang sudah terbuka. Terlihat banyak bungkus kado yang ada di dalam sana, sedangkan Elsa dan Ervan saling lirik kembali seraya tersenyum lebar melihat kado kado itu.
" Teman kamu kebanyakan, kado nya jadi membludak! " Elsa.
" Teman kita sama-sama banyak, jadi nggak usah saling menyalahkan. Kita taruh kadonya di kamar tamu aja ya? Biar kamar kita nggak terlalu berantakan."
" Bebas Pak! "
" Istrinya Pak Polisi harus kasih penjelasan, nggak boleh bilang bebas. " Ervan. Sebenarnya itu hanyalah truk agar Elsa tidak memberikannya kata Bebas/Terserah , karena dua kata itu yang selalu membuat para pria pusing.
" Heh cepetan bawa ke kamar tamu! " Elsa sedikit menarik baju Ervan yang berada di dekatnya.
" Nggak usah atuh Bu, biar kita aja yang bawa kado-kadonya ke dalam kamar."
" Echa, Pakpol, kalian bertiga, sama bapak-bapak ini tolong bantuin kita bawain kado ke dalam rumah ya... Seterusnya biar Echa sama Pakpol yang masukin ke kamar." Pinta Elsa kepada orang-orang yang berada di sana. Kemudian ketiga pekerja rumah dan kedua pria yang mengirim paket itu pun mematuhi apa yang Elsa ucapkan. Elsa pun ikut membawa beberapa kado pernikahannya ke dalam rumah.
Berbeda dengan Ervan yang hanya diam sambil memperhatikan mereka yang terus bulak balik membawa kado-kado itu ke dalam rumah. Ini ketiga kalinya Elsa kembali ke halaman rumah, kado yang begitu banyak dengan berbagai ukuran sudah berada di dalam rumah dan yang tersisa hanya tinggal beberapa bungkus kado saja, itupun sudah di bawa ke dalam oleh Bi Awa.
Lili dan Lala si kembar saudara dari BI Awa itu Elsa panggil dengan sebutan teteh karena usia mereka yang tidak terpaut jauh dengan Elsa. Bi Awa awalnya tidak enak hati oleh Ervan karena Elsa memanggil kedua saudara perempuannya dengan sebutan teteh, tapi Ervan membiarkan Elsa memanggilnya dengan panggilan ternyaman nya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌺Caraku Mencintaimu🌺
Teen Fiction" iya maaaah.. Ini juga udah siap kok. Ngapain sih neng harus pake baju seformal ini? Ada yang nikahan? Atau sunatan? "Elsa. "Mamah jodohin kamu sama anaknya tante renata! " "Hah? Mamah apa apaan sih, neng ga suka di jodohin, janjinyakan cuma makan...