Terimakasih banyak untuk 2k pembaca 😍 hayo masih banyak ni yang jadi pembaca gelap, yang hobby nya baca tapi ga kasih suportnya 😂 Bintang di sebelah kiri bawah jangan lupa di klik 🤗
***
Ervan kembali ke rumah kasih, bagaimana pun juga anak-anak histeris menangis karena ulah rekan kerja nya, ia berfikir harus bisa menenangkan mereka sebelum Elsa benar benar lelah dan melampiaskan semua nya ke anak-anak jalanan itu. Ervan sangat tahu jika Elsa sudah sangat lelah baik fisik maupun pikiran, apapun yang di lakukan oleh orang-orang di sekitarnya pasti akan di anggap salah, walau pada kenyataannya Elsa sendirilah yang melakukan salah.
Benar saja dugaan ervan, saat ia memasuki rumah kasih, ia melihat Elsa yang sedang mengoceh atas apa yang terjadi, anak-anak itu bukannya menjadi tenang malah semakin histeris ketika Elsa meninggikan nada suaranya, padahal Elsa sendiri bukan bermaksud untuk memarahi anak-anak itu, Ervan mengajak Elsa untuk keluar dari sana, sementara yang mengambil alih anak-anak itu pun teman kampus Elsa
" Duduk "Perintah Ervan pada Elsa agar duduk di bangku yang terbuat dari bambu, mereka berada di warung yang begitu sederhana. Elsa menurut apa yang Ervan perintahkan, Ervan mengambil air putih dari dalam kulkas warung tersebut, dan memberikan nya pada Elsa
" Kamu tuh terlalu capek makannya ngedumel kaya tadi, sini lanjutin ke aku kalo masih mau ngedumel, bahkan kalo tangan kamu gatel dan mau mukul sesuatu , pukul aja aku "Ervan
" Apaan sih pasrah banget gila"
" Dari pada anak-anak yang jadi pelampiasan kamu, mending aku aja "Ervan
" Bicik ngoceh aja " Elsa lalu meminum air mineral yang di berikan oleh Ervan, dan bersandar pada dinding warung
" Aku capek " lanjut Elsa
" Hah apa? Aku ga salah denger kamu bilang Aku ke diri kamu sendiri "Ervan
" Salah denger lu pak, gimana sih cakep-cakep kok Bolot "Elsa
" Aku emang cakep kok, makannya kamu harus bersyukur aku milih kamu jadi pendamping hidup aku "Ervan
" Kalo capek istirahat di sini dulu, anak-anak biar di urus Syifa sama yang lain aja "Ervan
" Mereka juga pada capek, gw ga bisa lah diem di sini aja " Elsa
" Aku larang kamu nyamperin anak-anak "ucap Ervan saat Elsa bangun dari duduk nya, mendengar ucapannya Elsa pun menghadap pada ervan yang kini ikut bangkit dari duduknya
" Sana pulang duluan, dari pada ngatur ngatur gw " Elsa
" Kamu ke sini sama aku, berarti pulang juga harus bareng sama aku lagi .. "Ervan
" Yaudah ga usah ngatur-ngatur gw, gw ga suka di atur dan gw benci peraturan " ucap Elsa lalu melenggang pergi dari warung itu. Ervan membayar dua minuman yang ia ambil dari kulkas Sebelum ia berlari menyusul Elsa
Elsa tenang ketika melihat anak-anak asuhnya itu sudah tenang, bahkan ada juga yang sudah tertidur dengan pulas . Teman-teman dari kampus nya pun pamit karena merasa anak-anak itu sudah benar benar tenang, lagi pula mereka butuh istirahat untuk hari esok yang baru, dan lebih baik lagi.
" Udah mau pulang belum? "Ervan
" Sebentar, lagi nunggu si iky buat jagain anak-anak "Elsa
" Udah di hubungin belum? "Ervan, Elsa menganggukan kepalanya, tak berselang lama Risky datang bersama temannya yang bernama Iqbal
" Kybal malem ini lu berdua tidur di sini, jagain bocah bocah Takut nya ngerengek lagi .. "Elsa
" Maap ya gw ga kesini waktu si Dimas di tangkep polisi, gw lagi nemenin nyokap berobat Cha.. cha tapi sumpah gw ga pernah ngajarin dia buat konsumsi begituan "Risky
KAMU SEDANG MEMBACA
🌺Caraku Mencintaimu🌺
Teen Fiction" iya maaaah.. Ini juga udah siap kok. Ngapain sih neng harus pake baju seformal ini? Ada yang nikahan? Atau sunatan? "Elsa. "Mamah jodohin kamu sama anaknya tante renata! " "Hah? Mamah apa apaan sih, neng ga suka di jodohin, janjinyakan cuma makan...