48

3.2K 207 24
                                    

Mendekati pernikahan malah makin lama up ya? 😂

Happy reading 🤗🤗

***

Elsa terus mendengarkan Ervan yang tanpa henti menceritakan dirinya saat kecil dulu. Saat cerita itu sedikit sama dengan masa kecilnya, ia mengerutkan keningnya tanpa menoleh ke lelaki itu.
" Sampai sekarang juga gua masih begitu. Tapi bedanya ya kalo sekarang dimasukin ke dalem tas, bukan kresek. "Ucap Elsa dalam hati.

" Lah ... Sama aja dong kalo pake tas juga, isinya kan tetap makanan yang ada di prasmanan, kaya kue kue gitu.."Ervan.

" Lu bisa denger omongan gua? "Tanya Elsa, yang sedikit terkejut karena lelaki yang saat ini di sampingnya seolah tahu bahwa ia berucap dalam hati.

" Gimana aku mau denger? Orang dari tadi kamunya aja diem terus .. "Ervan, menoleh ke Elsa.

Memang benar, Ervan sama sekali tidak mendengar bahwa Elsa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya itu.

" Kok jawaban lu bisa pas sama omongan yang gua ucapin dalem hati? "Elsa.

" Aku nggak tahu. Omongan aku yang tadi tuh berasal dari pikiran, ntah lah kenapa bisa ada di pikiran aku. "Ervan.

" Kayanya lu udah biasa kondangan sama cewek deh, makannya tau kebiasaan cewek yang suka bawa kue dari nikahan. "Elsa.

" Aku kan tadi bilang ... Mamah suka bawa aku ke pernikahan temennya, jadi aku juga liatin mamah kalo lagi masukin kue ke dalem tasnya, Cha.."Ervan.

"Bohong aja."

" Serius, Cha.."Ervan.

" Apa yang serius? "

" Kamu dan aku. "Ervan, membuat perempuan ini kembali terdiam.

Dua menit sudah Ervan menunggu jawaban dari tunangannya, namun Elsa hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun untuk membalas ucapan Ervan.

" Aku salah ngomong lagi? Kita emang serius, kan? "

" Serius tapi di undur-undur. Stop! "Elsa.

Mendengar kata 'Stop'pun membuat Ervan dengan sigap menginjak pedal remnya yang membuat kening Elsa terbentur dengan dinding mobil.

Bukannya mengecek keadaan kening Elsa, Ervan malah memperhatikan Elsa yang sedang mengendalikan emosinya dengan telapak tangan mengusap kening yang terbentur.

Elsa merasa bahwa Ervan sedang memperhatikannya, dan ia pun menoleh ke arah Ervan yang duduk di kursi kemudi. Bukan menoleh, tetapi ia memberikan tatapan mata tajamnya pada Ervan yang memperhatikannya tanpa mengedipkan mata. Bukannya mengedipkan kedua matanya setelah mendapatkan tatapan tajam dari Elsa, Ervan malah membalas tatapan Elsa dengan dalam.

" Ihh! Nggak usah ngeliatin gw sampe segitunyaaa."Elsa, yang kalah dengan tatapan Ervan.  Tangannya refleks menjewer dengan sedikit tarikan di daun telinga Ervan.

Elsa juga sedikit menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri. Dan itu membuat kepala Ervan mengikuti setiap tarikan yang Elsa berikan pada daun telinganya.

Ervan hanya meringis sakit tanpa menyentuh tangan Elsa yang menjewer telinganya itu.

Setelah puas dengan tangannya yang menjewer daun telinga Ervan. Elsa melirik ke daun telinga yang bekas ia jewer. Tangannya langsung ia lepaskan dengan sendirinya ketika melihat daun telinga itu sudah berubah warna, menjadi kemerahan.

Setelah tangan Elsa lepas dari telinganya, barulah Ervan mengusap pelan daun telinganya dengan sangat lembut. Ia memberikan senyum pada Elsa yang memberikan tatapannya, lagi.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang