42

3.3K 219 20
                                    

Setelah adzan subuh berkumandang dengan merdu, Elsa dan keluarga nya shalat berjamaah, bersama Tante Renata dan juga Om Winata. Begitupun Nisa, anak perempuan ini terus ngotot ingin ikut shalat berjamaah bersama mereka.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk mereka melaksanakan kewajiban sebagai muslim. Shalat berjamaah telah usai, Elsa dapat melihat Nisa yang membawa sebuah buku kepadanya.. ets, itu bukan buku biasa, itu adalah sebuah Juz Amma beserta terjemahan dari surat-surat yang ada di dalamnya. Nisa duduk di hadapan Elsa yang belum juga bangkit dari sana, sementara orang tuanya dan juga orang tua Ervan sudah keluar dari Mushola rumah itu.

Elsa tetap diam di sana karena ia ingin kembali tidur, namun tidak bisa. Ia memang benar-benar tidak bisa memejamkan matanya, apalagi sehabis minum air putih dan berbincang dengan Tante Renata pada jam tiga pagi, pikirannya mulai tidak karuan lagi setelah calon mertuanya itu membicarakan dirinya dan juga Ervan.

Niat ia diam di mushola itu ingin melanjutkan doa nya, tetapi ia urungkan saat Nisa datang menghampirinya,
" Si cantiknya mamah mau belajar ngaji? "Tanya Elsa, saat Nisa menyodorkan sebuah Juz Amma padanya.

" Iya, mah. Bial bisa jadi hafidz Qur'an, dan di sulga nanti, Nisa bisa kasih mahkota ke mamah.."Nisa.

Jawabannya itu membuat hati Elsa tersentuh, dan kini kedua matanya telah berkaca-kaca.
" Nisa pasti bisa kok, kalo Nisa bisa jadi Hafidz Qur'an, Nisa berhasil bikin orang tua Nisa bangga, seneng, dan bahagia.. "Elsa.

" Olang tua Nisa cuma mamah Echa, dan Papah Evan. Nisa bakal kasih mahkota itu untuk mamah dan papah, di sulga nanti. Mamah sama papah harus janji, ya, kita ke sulga baleng-baleng. "

Elsa tersenyum, dan segera menghapus air matanya yang terjatuh saat senyum itu ia ukir di wajahnya. Elsa mengusap puncak kepala Nisa yang kini terhalang dengan Mukena yang masih di kenakan oleh Nisa.
" Doain mamah dan papah, biar kita bisa bersatu. "Sedikit membungkukkan punggungnya.

" Nisa doain, semoga papah dan mamah belsatunya nggak di dunia doang, tapi di akhilat juga, ya, Mah. "Nisa.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut mungil anak itu, membuat Elsa segera memeluk Nisa dengan sangat bangga-Nya.
Walau Nisa bukan anak kandungnya, setidaknya Elsa sudah memperbaiki kepribadian Nisa menjadi jauh lebih baik. Menjadi seorang anak yang akan membanggakan ke dua orang tuanya.

" Nisa mau belajal ngaji Maah..,"Nisa, yang mulai kehabisan nafas karena ulah Elsa yang memeluknya dengan sangat erat.

Elsa melepaskan pelukan itu, " Kamu bilang ke Oma, minta beliin Iqro, buat Nisa belajar ngaji sama mamah gitu.. "

"  Kalo pake ini kenapa? "Nisa, mengajukan Juz Amma nya.

" Kalo Nisa udah lancar baca Iqro-Nya, baru deh Nisa bisa baca ini, bukan cuma dibaca doang, tapi di pahami juga. "Elsa. 

" Gitu ya? Ya udah deh Nisa langsung bilang ke Oma, bial dibeliin, telus belajal ngaji sama mamah.  "Nisa, lalu bengkit dari duduknya, dan menaruh Juz Amma itu ke tempat semula. Ia juga mulai melepaskan mukena yang di pakai, dan lipatnya.

Elsa tersenyum, melihat Nisa yang semakin tumbuh dengan baik.  Nisa melihatnya dan melambaikan tangannya kepada Elsa, lalu melangkah pergi dari Mushola itu dengan berlari kecil.

Namun ketika ia hendak melepaskan mukena yang di pakai, Nisa kembali menghampirinya,
" Mah, di tunggu sama Oma lenata di luang tamu. "Ucapnya, lalu kembali berlari kecil meninggalkan Elsa.

" Tumben.." Elsa, lalu melanjutkan melepas mukena dari tubuhnya.

***

🌺Caraku Mencintaimu🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang