Aku mau minta maaf duluan kalo ini terlalu singkat guys 😭
Vote yukk 🤗
Semangat menjalani hari-harinya guys 🤗Happy Reading ❤️
***
" Kamu udah lapor polisi? " Aldo bertanya pada salah satu anak yang ia bawa tadi. Dini.
" Udah kak, ini Hp nya .. " Dini, mengembalikan handphone Aldo yang di pinjamkannya untuk menghubungi polisi. Aldo meminta Dini untuk menaruh handphonenya ke dalam saku celananya.
Dini benar-benar sudah menghubungi polisi, karena setelah ia mengembalikan handphone pada pemiliknya, tidak perlu waktu yang begitu lama beberapa Polisi datang ke rumah kasih dan membawa Dimas juga temannya untuk ditahan di penjara. Saat polisi menggiring Dimas untuk masuk kedalam mobil, tiba-tiba saja ada seseorang yang menamparnya dengan sangat keras, hingga meninggalkan jejak di sisi bibir Dimas. Bibirnya sedikit terluka karena tamparan orang itu terlalu kuat. Bahkan rasa perih nya pun tidak hilang setelah beberapa detik tamparan itu.
" Kecewa adalah satu kata yang melebihi rasa marah dan kesal. Kalo aja ada level yang lebih tinggi dari kata kecewa, mungkin itu yang saat ini gua rasa! "Ucapnya, dengan kedua tangan yang kini di tahan oleh seseorang yang ikut dengannya.
" Lu lukai anak-anak rumah kasih, bahkan lu juga lukai Iky, cuma karena hasutan dari temen-temen lapas lu! Terusin jadi orang jahatnya, kalo bisa sih jadi penjahat yang profesional, biar nggak gampang di cari sama polisi. "Lanjutnya.
Baru saja ia ingin kembali menampar Dimas, namun orang yang mengikutinya itu segera menahan kedua tangannya agar tidak berulah.
" Bawa mereka ke lapas, saya akan menyusul. " Ucap seorang polisi wanita dengan berwibawa.
" Siap! "
Dimas dan temannya pun masuk ke dalam mobil meninggalkan suasana yang masih mencekam di sana.
" Pak Aldo terimakasih sudah membantu Tim saya untuk menangkap Dimas dan temannya. " Ucapnya seraya menjulurkan tangannya pada Aldo.
" Sama-sama Bu polwan Shilla."jawab Aldo, lalu menjabat tangan perempuan berseragam itu dengan senyuman.
Diam-diam kedua mata polisi wanita itu alias Shilla melirik pada satu pasangan yang sempat menyerang Dimas dengan tamparan kerasnya. Ervan dan Elsa. Benar, Elsa lah yang tadi menampar Dimas hingga sudut bibirnya terluka, dan orang yang menahan amarahnya agar tidak meledakpun itu Ervan.
Mereka langsung meluncur ke rumah kasih ketika mendapatkan kabar dari rekan kerjanya Ervan bahwa Dimas ada di Rumah Kasih. Elsa menitipkan Lala kepada suster agar tidak ditinggal sendirian di ruang rawatnya.
Suatu kebetulan memang saat mereka sampai, Shilla dan Timnya sedang membawa Dimas dan temannya untuk naik ke mobil. Dan saat melihat wajah Dimas pun, Elsa segera berlari dan menampar Dimas dengan sangat keras. Ervan yang terus mengikutinya dari belakang hanya bisa menahan kedua tangan Elsa agar tidak menampar Dimas lagi, atau bahkan melakukan yang lebih.
" Kita bisa kebetulan begini ya? Apa kita jodoh, Van? "Shila.
Dengan cepat Elsa yang sedang dalam keadaan marah pun melepaskan tangan Ervan yang memegang kedua pergelangan tangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌺Caraku Mencintaimu🌺
Teen Fiction" iya maaaah.. Ini juga udah siap kok. Ngapain sih neng harus pake baju seformal ini? Ada yang nikahan? Atau sunatan? "Elsa. "Mamah jodohin kamu sama anaknya tante renata! " "Hah? Mamah apa apaan sih, neng ga suka di jodohin, janjinyakan cuma makan...