55

2.8K 197 19
                                    

Kangen nggak? Vote nya dong 🤗😍

Happy reading 😎

***


Keesokan hari setelah mereka berempat ke butik Tante Reina. Kini saatnya untuk Ervan menjemput Elsa di kediaman kedua orang tuanya. Karena hari ini adalah hari dimana Aldo meminta mereka untuk hadir di sebuah restoran yang berada di salah satu Mall ternama, Jakarta. Tetapi Elsa dan Syifa meminta kedua nya untuk datang lebih awal di restoran yang sudah di sewa oleh Aldo.

Ingin atau tidak, Aldo dan Ervan terpaksa berangkat ke restoran itu tanpa gandengan di sebelah mereka. Masing-masing dari mereka mengendarai mobil milik mereka sendiri. Tanpa ada orang special di sebelah mereka.

Aldo hanya sendiri di dalam mobil. Selama perjalanan menuju Mall itu, rasa gelisah datang menghantui Aldo.
" Semoga aja nggak gagal.."Lirih Aldo yang tampak bingung ketika turun dari basement.

Aldo sudah sampai di dalam parkiran Mall. Ia turun dari mobil dengan pakaian yang begitu rapih dan formal. Lalu ia berjalan untuk keluar dari basement. Tetapi gelisah itu belum juga hilang ketika tidak sengaja tubuhnya menubruk seseorang yang berjalan di hadapannya.

" Sorry. "Aldo. Saat menyadari tubuhnya menabrak seorang laki-laki berperawakan tidak jauh berbeda dengannya. Sayangnya ia tidak bisa melihat wajah dari lelaki yang ia tabrak tubuhnya.

" Santai aja bisa nggak bang?! " Ucap laki-laki itu pada Aldo tanpa mau menoleh kepadanya.

" Gua kan udah bilang Sorry, santai aja dong.. " Jawab Aldo.

Laki-laki itu membalikkan tubuhnya menghadap Aldo. Saat kedua nya saling berhadapan, tak di sangka kedua lelaki itu berjabat tangan. Ervan, lelaki yang bertubrukan dengan Aldo adalah Ervan. Ervan lebih dulu sampai di mall itu, ia pun sudah masuk ke dalam restoran yang di sewa oleh Aldo, tetapi ia tidak melihat adanya Elsa maupun Syifa di sana. Ervan memutuskan untuk kembali ke basemen.
Dan saat di basemen ia tidak sengaja bertubrukan dengan Aldo.

" Ganteng juga Abang gua.."Ervan, kedua matanya memperhatikan fashion yang di kenakan oleh Aldo dari bawah sampai atas rambut. Memang, Aldo sangatlah berbeda. Dengan baju formal yang membuatnya semakin tampan.

" Grogi gua,"Aldo.

" Tarik nafas bang.. waktu itu juga gua grogi. Apalagi dia sama sekali belum kenal gua..."Ervan.

" Sok ngajarin gua, padahal lu sendiri keringet dingin waktu lamar di Elsa.."Ledek Aldo pada Ervan yang kini kebingungan, karena dari mana Aldo tahu bahwa ia keringat dingin saat melamar Elsa?

" Syifa cerita ke gua lah!" Aldo.

" Lu ngapain balik lagi ke basemen? "Tanya Aldo, lagi.

" Lupa gua! "Seru Ervan, lalu berjalan ke arah mobilnya yang hanya berjarak tiga mobil dari tempat mobil Aldo terparkir.

Aldo memperhatikan Ervan dari tempatnya berdiri tegap. Dapat di lihat dengan kedua mata Aldo, Ervan membawa sebuah bingkisan di tangannya yang baru saja di ambil dari dalam mobil. Lalu Ervan kembali menghampiri Aldo yang kini menunjukan deretan gigi rapihnya.

" Lu mau berangkat lagi cuma ngasih beginian doang ke Elsa? "Aldo.

" Buat dia ini nggak penting, tapi yang penting itu kapan dan dimana gua sama dia nikah. " Ervan.

" Kaya jadi aja nikahnya!,"Aldo.

" Jadilah, kan udah saling menaruh cincin dijari manis. "Ervan.

" Menaruh masih bisa di lepas, di ikat pun masih bisa terlepas. Jadi sia-sia aja kalo lu cuma jadiin dia cewek cadangan.."Aldo.

" Bukan cewek cadangan juga bang! " Ervan.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang