SELAMAT HARI KEMERDEKAAN untuk NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ke-75🇮🇩🇮🇩
Apa harapan dan doa untuk Indonesia kedepannya?
Happy Reading 😎
***
Tiba-tiba saja suara ketukan pintu mengagetkannya, ditemani dengan suara lelaki yang memanggil namanya berulang kali. Elsa mengabaikan suara dan ketukan dari lelaki itu, sakit rasanya mengingat pernikahan dengan lelaki itu harus di undur, entah akan berapa lama.
" Cha! Please, jangan nangis.."
Kali ini suara itu mampu membuatnya berhenti dari tangisannya, ia segera mencuci wajahnya untuk menghilangkan jejak air mata di pipi. Sebelum ia memutuskan untuk keluar dari kamar mandi, ia menyempatkan untuk bercermin terlebih dulu. Sembab di matanya terlihat walau ia hanya menangis dalam waktu yang singkat.
" Kenapa? "Tanyanya, setelah berada di ambang pintu kamar mandi. Karena lelaki yang terus memanggil namanya itu berdiri tepat satu langkah di depan pintu kamar mandi. Jadi tidak mungkin jika ia melanjutkan langkahnya.
" Jangan nangis lagi.."
" Nggak ada yang nangis, dan nggak perlu ada yang di tangisi. "Elsa,
" Maafin aku, lagipula kita cuma mengundur pernikahan aja... Bukan membatalkan pernikahan."
" Gua ikut rencana lu aja, gua nggak mau mikirin hal itu. "Elsa,
" Gua mau bantu-bantu yang lain dulu, oh iya kasian tuh kaki... lu istirahat aja, bye. "Lanjutnya, lalu melangkahkan kakinya... Dua langkah, kakinya terhenti karena lelaki itu menahan pergelangan tangan Elsa.
Tanpa sadar Elsa mendesis saat pergelangan tangannya diraih oleh Ervan, itu membuat Ervan segera melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Elsa.
Ervan kembali untuk meraih pelan tangan Elsa, dan memperhatikan tangan itu..
" Tuh kan kamu juga ceroboh, liat ... Kamu pasti lupa ngatur suhu air nya kan? Yang keluar air panas dan kena tangan kamu, Cha... Aku itu nggak bisa dua puluh empat jam bareng kamu, jangankan dua puluh empat jam, dua belas jam aja aku belum tentu bisa... Aku belum jadi suami kamu, jadi nggak bisa selalu awasi kamu. Buat diri kamu aja di dengan baik-baik, jangan sampe ada yang terluka lagi.."Ervan, menunjukan luka baru yang Elsa peroleh dari kecerobohannya, terguyur air panas yang mengalir dari shower.Tangan Elsa memerah karena air panas itu, tidak sakit, hanya saja sedikit perih karena mengenai bekas luka di kedua telapak tangannya .
" Gua lepas tangan untuk urusan kita kedepannya, "ucapnya,
" Jangan gitu ... Kan kita yang mau nikah, masa kamu lepas tangan sih? Kita tetap fitting baju dan photo prewedding, Cha.. "Ervan.
" Males bahas, males urus, dan gua males bahas tentang itu."Elsa, melepaskan tangan tangan lelaki itu dari tangannya, dan melangkahkan kedua kaki itu meninggalkan lelakinya.
" Aku belum selesai, Cha! "Ervan, namun Elsa mengabaikannya dan tetap meninggalkannya sendiri di sana.
Baru saja Ervan hendak melangkahkan kakinya untuk duduk di bangku yang tersedia di bawah pohon, dan letaknya tidak jauh dari kamar mandi itu. Suara perempuan berbicara padanya, yang mampu membuatnya kembali menghadap perempuan itu, perempuan itu membawa tongkat yang beberapa Minggu ini menemani Ervan dalam menjalankan aktivitasnya saat kaki Ervan cidera.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌺Caraku Mencintaimu🌺
Teen Fiction" iya maaaah.. Ini juga udah siap kok. Ngapain sih neng harus pake baju seformal ini? Ada yang nikahan? Atau sunatan? "Elsa. "Mamah jodohin kamu sama anaknya tante renata! " "Hah? Mamah apa apaan sih, neng ga suka di jodohin, janjinyakan cuma makan...