1

33.2K 1.1K 34
                                    

~Klik bintang nya ya kak~
Jangan jadi pembaca yang tidak meninggalkan jejak.

Selamat membaca 🤗🤗

Perempuan cantik bernama Elsa Amandhita Prasetya, echa adalah nama panggilan dari orang-orang terdekatnya. Ia memiliki kakak laki-laki bernama Fano Utama Prasetya, yang sama sekali tidak akrab dengannya. Elsa adalah seorang mahasiswi semester empat, di salah satu universitas ternama di ibu kota Jakarta ini.

Memiliki teman-teman jalanan adalah hal yang sangat mengasikan baginya. Namun, tidak dengan Ditha-mamah Elsa. Mamah Ditha sangat tidak setuju jika putrinya bergaul dengan anak-anak jalanan yang tidak terurus itu. Tetapi, walau ia bergaul dengan anak-anak jalanan, dirinya sempat sangat ingin mempunyai pendamping hidup Seorang Abdi Negara-Polisi tepatnya. Setelah ia pikir berkali - kali,  tidak ada gunanya berharap pada khayalan-Nya yang ingin mempunyai suami Abdi Negara.

Sedangkan kehidupan sehari-harinya saja selalu bergaul dengan anak-anak jalanan dan juga preman. Ia pun memutuskan untuk tidak berharap kembali pada sesuatu yang nanti hanya membuat dirinya sakit dan kecewa, ia melupakan harapannya yang tinggi itu.

Malam ini Mamah Ditha mengajak Elsa makan malam bersama dengan Papah-Nya yang super sibuk dengan pekerjaannya. Mereka bertiga makan malam bersama di salah satu restoran ternama yang berada di kota metropolitan ini. Sebenarnya, Elsa sangat tidak tertarik jika di ajak makan malam bersama ke dua orang tua-Nya, karena ke dua-Nya pasti akan mengundang orang lain di acara makan malam keluarga-Nya ini. Papah dan Mamah-Nya pasti mengundang rekan bisnis mereka, dan membicarakan tentang bisnis mereka.

Sungguh, Elsa tidak ingin tahu menahu tentang urusan orang tua-Nya. Tetapi Elsa terpaksa untuk ikut makan malam bersama mereka, karena jika ia tidak menuruti apa kata Mamah-Nya, maka ia akan di larang keras agar tidak lagi bergaul dengan teman-teman jalanan. Dan, mamah-Nya mengancam untuk menghancurkan lahan yang ia bangun rumah kecil yang bernama Rumah Kasih, sebuah rumah yang di huni oleh anak-anak Asuh-Nya 

" Iya mah, ini juga udah siap kok. Lagi pula, ngapain sih neng di suruh pake baju seformal ini? Dan, di suruh makeup-an juga... Ada yang nikahan ya? Ada yang lamaran? Atau ada yang sunatan, mah? " Elsa, pada Tante Dhita yang meminta-Nya untuk segera menyelesaikan riasan wajahnya. Padahal, Elsa hanya memakai bedak baby, blush on, dan lisptik saja. Tetapi, sungguh sangat lama. Karena Elsa memang tidak biasa merias wajahnya seperti ini.

" Mamah jodohin kamu, sama anak-Nya Tante Renata. "Jawab Tante Dhita, hingga membuat putri-Nya ini sedikit terkejut oleh ucapannya.

" Mamah apaan sih? Mamah, kan janji-Nya cuma mau makan malem bersama aja. Nggak pake jodoh - jodohan. "Protes Elsa.

" Kamu tenang aja, anak-Nya Tante Renata dan Om Winata baik kok, ganteng, Abdi negara juga lho.. Polisi neng, Brimob lebih tepatnya. "Timbal Om Prasetya. Elsa menggelengkan kepala-Nya, ke kanan dan ke kiri.

" Kenapa? Bukannya, kamu mau punya suami Abdi Negara? Anak-Nya Tante Renata polisi lho neng. "Tante Dhita.

" Udah nggak jadi. Udah nggak ada niatan, dan nggak bermimpi lagi buat punya suami seorang Abdi Negara. Neng nggak mau kalo harus di tinggal tugas terus, dan Pasti nggak ada waktu buat keluarga-Nya. Maah, pokok-Nya neng nggak mau di jodohin, titik. "Elsa, ke dua orang tua nya malah memperhatikannya dengan ragu.

" mamah sama papah ngebayangin nggak sih? Kalo neng nikah sama si polisi itu,  apa jadinya mah? Neng yang biasa bergaul sama anak-anak jalanan, bahkan neng bergaul juga sama beberapa preman,  mendadak punya suami polisi. Apa kata temen-temen neng mah?.. " Elsa

" Bagus dong, biar temen-temen anak jalanan kamu, nggak ganggu kamu lagi. Lagian mamah nggak setuju kalo kamu bergaul sama mereka, apalagi premannya. Pasti, mereka itu nggak bener neng...."jeda Tante Dhita, " Ngges hayu berangkat, ulah loba ngoceh (udah hayu berangkat, jangan banyak bicara) "Ditha.

"(dalam hati) Mamah apaan sih, gw nggak suka di jodoh-jodohin.  apalagi buat nikah sama Polisi, huaaah gw masih mau sendiri.. arghh...  gimana kalo ternyata polisi itu udah nikah, dan istrinya lebih dari satu? Gw nggak mau,  gw nggak mau jadi yang sekian.. lagi pula, gw nggak mau nikah diumur dua puluh tahun ini iss.. kalo gw beneran nikah sama si Pakpol,  yang ada tuh pakpol malah kena darah tinggi, stroke, serangan jantung, karena ngadepin gw yang masih bocah begini.  Kalo dia beneran darah tinggi, stroke dan serangan jantung, kan gw juga yang bakalan repot. Dan, kalo misalkan dia minta pijitin ke gw, terus gw nya nggak mau,  bisa bisa gw di cincang abis dong  karena nggak nurutin mau dia... Masalah, neng nggak mau." Elsa


***


Perempuan cantik ini terus berjalan mengikuti langkah kedua orang tuanya. Tangan kanan-Nya memegang lain gaun yang di pakai oleh mamah-Nya. Ke dua matanya, terus memperhatikan sekeliling restoran mewah ini. Sungguh ia baru tahu jika ada restoran semewah ini. Tetapi, ia di buat bingung oleh pengunjung yang datang ke restoran ini, mengapa rata-rata nya, mereka berseragam Polisi ?

"Rame banget dah, lagi ada acara ya, mah? ""Elsa sambil terus memegangi baju sang mamah.


" Iya lagi ada acara, makannya mamah suruh kamu buat pakrbaju yang rapih dan formal "Jawab Tante Dhita, Masih terus melangkah kan kakinya.

" Tapi kenapa kebanyakan polisi? Apa jangan-jangan restoran ini sayurnya pake ganja? Jadi digrebek sama mereka? " ceplos Elsa, Tante Ditha langsung mencubit lengan sang putri yang berada di pinggangnya.

" iss maen cubit cubit aja, udah ada papah juga, masih aja genit sama anak-Nya. "Elsa sambil tertawa kecil.

" Lagian suka seenak jidat kamu sih kalo ngomong " Tante Ditha. Putri nya ini malah menunjukan jejeran gigi rapih nya kepada sang mamah.

"emmm neng mau ke toilet dulu ya mah pah, Mules.. "Elsa, sambil menahan langkah kaki ke dua orang tua-Nya.

" jangan lama-lama, 5 menit udah harus ada di meja nomor sembilan." Ucap Tante Dhita.  Elsa kemudian berlari kecil  menuju toilet. Yang mengharuskannya berjalan diantara para polisi. Para polisi itu duduk setia di kursi mereka masing-masing, padahal meja yang berada di hadapan mereka itu tidak ada makanannya. Hanya ada kopi hitam yang dapat Elsa lihat.

Elsa sendiri mempunyai kebiasaan. Saat dirinya merasa gerogi atau mendapatkan kabar yang mengejutkan dirinya,  perutnya pasti akan merasakan mulas, tetapi jika sudah berada di toilet, mulasnya akan hilang begitu saja.


>>Hanya perempuan biasa, masih belajar dan harus banyak belajar agar menjadi penulis yang profesional,  kalau kalian tidak suka komen aja semau kalian, karena hak berkomentar milik semua, termasuk netizen yang maha benar. :) <<

Mari kita berkhayal bersama guys :)

#Tolong Kasih Bintangnya ⭐di setiap halaman, agar saya semangat menulis part selanjutknya 😚#

🌺Caraku Mencintaimu🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang