Bab 17 🖤

215 19 23
                                    

Sedih,kesal,kecewa itulah yang tengah dirasakan oleh Shilla.
Dia masih tidak menyangka akan terjadi kejadian seperti ini,kilasan kemarin malam kembali terulang,dimana Fajry berbaik hati memberikan petunjuk.

"Hiks..hiks..hiks..Jry,sebenernya ada apa sama kamu si?"ujar Shilla menatap lirih ke arah kamar 115.

Shilla hanya menangis sesengukan diruang tunggu,masih tak menyangka dengan kejadian yang dialami teman barunya.

Tak berselang beberapa menit,munculnya Malera dari arah barat,Malera segera menghampiri Shilla,memeluknya erat memberikan kekuatan yang dia punya,menyalurkan rasa tenang kepada sahabatnya ini

"Gak mung..kin..Ler..hiks"ujar Shilla lirih dalam pelukan Malera

"Shutt..kamu kuat Shill,aku janji bakal bantu kamu menemukan semua jawaban atas kematian Fajry"jawab Malera yakin

"Kam..kamu gak tau ler..kemarin malem aku masih ketemu sama dia.."lirih Shilla sesengukan,Malera mengusap pelan punggung Shilla,berusaha menenangkan sahabatnya.

Batin Malera bertanya tanya,ada apa sebenarnya dengan Fajry?

Cassie yang sedari tadi memperhatikan keduanya hanya diam,dia memilih masuk keruangan dimana Fajry berada

'Lu korban selanjutnya Jry' gumam Cassie menatap nanar tubuh kaku Fajry

♤♤♤♤♤♤

Suasana pemakaman dilingkupi oleh duka,terlihat seorang wanita cantik yang menangisi anak semata wayangnya.ditemani oleh pria bertubuh kekar yang merangkul wanita tersebut,mencoba memberikan ketenangan.

"Harusnya kita bawa dia keluar negri aja mas..hiks"gumam sang istri seraya memukul dada suaminya pasrah

"Semua sudah berlalu Merlina..kamu harus ikhlas"jawabnya seraya mengelus lembut punggung sang istri

tak ada yang bergeming,semuanya larut dalam pikiran masing masing.hanya terdengar isak tangis selama pemakaman berlangsung.

Dan disinilah Shilla berada,duduk diatas tanah seraya mengusap nisan didepannya.

"Harusnya aku gak bolehin kamu pulang Jry.."lirihnya menatap nisan tersebut,Malera yang berada disampingnya hanya diam,membiarkan Shilla mencurahkan apa yang tengah ia rasakan

"Kalo aja kamu mau nerima tawaran aku..semuanya gak bakal kayak gini...kamu masih bisa menunjukan bahwa kamu bukan orang yang salah..kamu berhak punya sahabat..kamu..kamu..berhak bahagia"shilla tak kuasa menahan tangisnya

"Udah Shill,,ikhlasin dia..kamu gak boleh sedih kayak gini..gimana Fajry gak sedih kalo kamu nangis kayak gini"ujar Malera menerangkan

'Sstt..Ler..Ler..dibalik pohon'Malera samar samar mendengar sebuah suara yang memanggil namanya

Malera beranjak dari duduknya,matanya menyapu sekeliling pemakaman,kosong!apa dia salah dengar?

'Stt..belakang pohon disamping kanan elu'

Malera sontak menoleh ke arah yang dimaksud,matanya melotot tidak percaya

Fajry?

"Mmm..Shill gw beli bunga didepan dulu ya"Shilla hanya mengangguk kecil tanpa menoleh ke arahnya.

Malera diam diam menghampiri pohon tersebut,dan sampai disana ia mati matian menahan takut

Fajry kini melayang dengan wujud aslinya,terlihatnya bagian perutnya yang tak terbentuk dan sebagian organnya telah menghilang dari tubuhnya.

MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now