"Om jangan ngetawain aku, aku bakal aduin ke calon istri om biarin diomelin"
"Oh iya siapa calon istri om Adnan kalo Tante boleh tau" tanya Syifa
"Namanya a...aai..." Ucapan Raihan terpotong lagi oleh Adnan jangan sampai Syifa tau jika Aisyah calon istrinya
"Sudah ayo kita sholat keburu telat nanti" ajak Adnan yang sudah menarik tangan Raihan sampai masuk ke dalam masjid
"Sampai ketemu Tante cantik"
"Kenapa sepertinya Abang Ustadz menghalangi Raihan untuk bicara soal nama calon istrinya sepertinya ada yang aneh deh sudahlah lupakan saja" gumam Syifa kemudian masuk ke dalam masjid ia melihat sudah ada Ustadz Ali yang sudah duduk dilantai masjid sembari memainkan handphonenya
"Assalamu'alaikum" ucap salam Syifa berjalan mendekati ustadz Ali yamg sudah berada dihadapannya lalu duduk didepannya
"Wa'alaikumussalam" jawab salam Ustadz Ali dengan tersenyum
"Ustadz sudah nunggu lama yah maaf telat datangnya" ujar Syifa
"Tidak apa-apa kok" balas Ustadz Ali
"Tadi saya ngobrol dulu sama Raihan"
"Raihan anak kecil itu kah" tanya Ustadz Ali dengan mengerutkan keningnya
"Iya ustadz"
"Dia memang begitu kalo bertemu dengan perempuan cantik pasti didekatin maklum saja namanya juga anak kecil yah"
"Hehe iya gapapa ustadz lagian dia juga lucu tau pipinya gembul pengen nyubitin setiap hari"
"Kalo dicubit terus nanti melar dong"
"Hehe iya juga" keduanya saling tertawa coba saja Ustadz Adnan seperti ustadz Ali yang selalu membuat dirinya tersenyum terus menerus yang tidak pernah menyakiti perasaannya wanita
"Yasudah kita mulai saja yah oh iya kamu sudah bisa baca iqro belum" tanya Ustadz Ali
"Sudah ustadz saya sudah tamat baca iqro diwaktu SD tapi saya tidak melanjutkannya lagi" jawab Syifa
"Ok kita lanjutkan saja membaca Al-Quran yah, Nanti kamu ikuti saya saja yah" lalu Syifa mengangguk
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الٓمّٓۚ
1. Alif Lam Mim• ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
• الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَ يُـقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَ مِمَّا رَزَقْنٰھُمْ يُنْفِقُوْنَ
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
• وَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ ھُمْ يُوْقِنُوْنَ
4. dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.
• اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
“Ustadz Ali dengan ustadz Adnan mempunyai perbedaan antara mereka berdua yang satu baik dan yang satu selalu datar” gumam Syifa melihat kekaguman ustadz Ali
“masya Allah suara Ustadz bagus”puji syifa
“Syukron” ucap terima kasih Ali
“syukron itu apa Ustadz” dengan menaikkan kedua alisnya
“syukron artinya adalah terima kasih, nanti saya ajari kamu bahasa Arab deh” ujar ustad Ali
“Yang benar ustadz” sorak gembira
“iya, masa iya saya bohong sih”
“Terima kasih ustadz”
“Kita lanjutkan lagi yah sekarang giliran kamu yang baca ikuti yang saya baca”
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الٓمّٓۚ
1. Alif Lam Mim
• ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
• الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَ يُـقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَ مِمَّا رَزَقْنٰھُمْ يُنْفِقُوْنَ
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
• وَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ ھُمْ يُوْقِنُوْنَ
4. dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.
• اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
“Masya Allah suara kamu indah fa, kamu berbeda dengan perempuan lain yang ingin melancarkan kembali membaca Al-Qur’annya Sudah cantik pintar mengaji lagi” gumam ustadz Ali dengan tersenyum
“Masya Allah suara kamu Bagus, ternyata kamu bisa baca Al-Qur’an juga” puji ustadz ali
“terima kasih ustadz”
“ustadz bagaimana cara agar cepat menghafal Al-Qur’an”
"Kenapa kamu tanya begitu" Ali mengerutkan keningnya
"Karena saya ingin menghafalnya ustadz"
"Masya Allah saya kagum sama kamu"
"Saya pernah dengar ceramah kalo perempuan cantik itu gak cukup kan ustadz Karena ilmu agama lebih penting dari pada kecantikan fisik"
"Pintar sekali, nah laki-laki jangan hanya mencari wanita cantik tapi juga Akhlaknya juga cantik fisik akan luntur seketika tapi Akhlak yang baik tidak akan luntur" jelas Ustadz Ali
"Saya ingin menghafal Al-Qur'an ustadz apakah bisa sih pendosa ini menghafalnya banyak Banget dosa saya ustadz" lirih Syifa menundukkan kepalanya dengan meneteskan air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Ustadz (TAMAT)
Teen FictionWarning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang. Part selanjutnya akan saya private kalian masih bisa baca kok setelah follow akunnya. Semak...